30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Jadi Agen Perubahan yang Tangguh Bencana dan Cerdas Iklim

istimewa/sumut pos
PRAKTIK: Ana, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur saat memaparkan dan mempraktikan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar 200 anak-anak, kaum muda, dan aktivis pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API) terlibat dalam Festival Kaum Muda.

Festival yang bertemakan Kaum Muda, Agen Perubahan yang Tangguh Bencana dan Cerdas Iklim dilaksanakan di Grand Ballroom Hotel Arya Duta Medan, kemarin.

Acara ini menargetkan 200 peserta, di mana 70 persennya adalah kaum muda, terlibat aktif dalam diskusi. Dari Kota Medan, mereka yang hadir di an-taranya, seperti, Mapala UMSU, HIMPA UMN AW, KEMPA IBBI, Rempala. Ke-giatan ini juga menghadirkan kaum muda dari luar kota, salah satunya Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kaum muda dari TTU, Lembata, dan Nagekeo, mempromosikan capaian terbaik inovasi kaum muda di wilayah dampingan program serta perwakilan kaum muda di Sumatera Utara turut membagikan pengalaman mereka.

Dalam kesempatan ini anak-anak dan kaum muda juga didorong untuk mempromosikan capaian program yang berpusat pada anak-anak dan kaum muda, melalui sosial media yang dikelola oleh kaum muda masing-masing. Pesan dan konten yang di-posting bisa merupakan paparan anak-anak dan kaum muda dari TTU, Lembata, dan Nagekeo, dengan tagar #generasicerdasiklim #generasitangguh bencana.

DRM National Project Manager dari Plan International Indonesia, Ida Ngurah, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian peringatan Bulan PRB 2018 yang tahun ini Provinsi Sumatera Utara menjadi tuan rumah.

Dalam mendukung program pemerintah Indonesia merealisasikan hak anak atas pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim, lanjut Ida Ngurah, Plan International Indonesia sudah Bersama Anak Siap Siaga Sejak Dini (BERANI) dan Adaptasi Perubahan Iklim yang Berpusat pada Anak (Child-Centered Climate Change Adaptation—4CA).

Menurut Ida Ngurah, tujuan dari kedua program ini adalah memperkuat ketahanan dan ketangguhan anak beserta masyarakat terhadap risiko bencana dan iklim melalui strategi dan solusi yang efektif yang berpusat pada anak-anak dan kaum mudah, khususnya perempuan. Sehingga, mereka dapat dapat ‘menangani dengan positif’ dengan gangguan yang mereka hadapi, dengan menyerap, menyesuaikan diri dan berubah sikap dalam menghadapi guncangan dan tekanan.

“Anak-anak adalah salah satu kelompok paling rentan terhadap risiko bencana dan perubahan iklim. Namun, anak-anak juga merupakan bagian dari masyarakat memiliki kapasitas dan bahkan bisa menjadi agen perubahan terkait PRB-API di lingkungan sebaya dan masyarakat,” ujar Ida Ngurah.

Dengan dukungan dana dari Kementerian Lingkungan Hidup Jerman (GFFO) dan Kementerian Lingkungan Hidup Jerman (IKI-BMU), kedua program ini diimplementasikan di Kabupaten TTU, Lembata, dan Nagekeo yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bekerja sama dengan mitra lokal yakni Sanres di Kabupaten Nagekeo, Perkumpulan Masyarakat Peduli Bencana (PMPB) di Kabupaten TTU, serta Yayasan Bina Sejahtera (YBS) dan Perkumpulan CIS Timor untuk implementasi di Kabupaten Lembata.

“Berbagai capaian dan praktik baik telah dihasilkan di ketiga kabupaten tersebut. Munculnya banyak kaum muda sebagai local champion dan agen perubahan di tingkat komunitas, baik kepada rekan sebaya di sekolah, keluarga, maupun masyarakat desa,” ujar Roby Lay, BERANI Project Manager. “

Angel Christy Patricia, 4CA Project Manager mengatakan, pihaknya melihat bermunculan banyak inovasi yang kreatif dan menarik dari kaum muda tentang cara mengurangi risiko bencana dan beradaptasi terhadap perubahan iklim. “Semua itu adalah kekayaan intelektual yang perlu dirayakan dan dikembangkan agar memberi dampak yang berkelanjutan kepada kaum muda lainnya dan masyarakat,” ujar Angel.

Oleh karena itu, dalam rangkaian kegiatan Bulang Pengurangan Risiko Bencana (Bulan PRB) 2018 ini, Plan International Indonesia bekerja sama dengan Badan Nasional Pengurangan Bencana (BNPB) akan menyelenggarakan “Selebrasi dan Promosi Praktik Cerdas Kaum Muda dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim”.

Ruang diskusi dan perayaan ini adalah sarana penting bagi para pelaku dan local champion, khususnya kaum muda, untuk berbagi pengalaman dan menyebarkan praktik-praktik baik untuk keberlanjutan dan peluang replikasi ke berbagai pihak dan tempat. (ila)

istimewa/sumut pos
PRAKTIK: Ana, perwakilan dari Nusa Tenggara Timur saat memaparkan dan mempraktikan pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekitar 200 anak-anak, kaum muda, dan aktivis pengurangan risiko bencana (PRB) dan adaptasi perubahan iklim (API) terlibat dalam Festival Kaum Muda.

Festival yang bertemakan Kaum Muda, Agen Perubahan yang Tangguh Bencana dan Cerdas Iklim dilaksanakan di Grand Ballroom Hotel Arya Duta Medan, kemarin.

Acara ini menargetkan 200 peserta, di mana 70 persennya adalah kaum muda, terlibat aktif dalam diskusi. Dari Kota Medan, mereka yang hadir di an-taranya, seperti, Mapala UMSU, HIMPA UMN AW, KEMPA IBBI, Rempala. Ke-giatan ini juga menghadirkan kaum muda dari luar kota, salah satunya Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kaum muda dari TTU, Lembata, dan Nagekeo, mempromosikan capaian terbaik inovasi kaum muda di wilayah dampingan program serta perwakilan kaum muda di Sumatera Utara turut membagikan pengalaman mereka.

Dalam kesempatan ini anak-anak dan kaum muda juga didorong untuk mempromosikan capaian program yang berpusat pada anak-anak dan kaum muda, melalui sosial media yang dikelola oleh kaum muda masing-masing. Pesan dan konten yang di-posting bisa merupakan paparan anak-anak dan kaum muda dari TTU, Lembata, dan Nagekeo, dengan tagar #generasicerdasiklim #generasitangguh bencana.

DRM National Project Manager dari Plan International Indonesia, Ida Ngurah, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian peringatan Bulan PRB 2018 yang tahun ini Provinsi Sumatera Utara menjadi tuan rumah.

Dalam mendukung program pemerintah Indonesia merealisasikan hak anak atas pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim, lanjut Ida Ngurah, Plan International Indonesia sudah Bersama Anak Siap Siaga Sejak Dini (BERANI) dan Adaptasi Perubahan Iklim yang Berpusat pada Anak (Child-Centered Climate Change Adaptation—4CA).

Menurut Ida Ngurah, tujuan dari kedua program ini adalah memperkuat ketahanan dan ketangguhan anak beserta masyarakat terhadap risiko bencana dan iklim melalui strategi dan solusi yang efektif yang berpusat pada anak-anak dan kaum mudah, khususnya perempuan. Sehingga, mereka dapat dapat ‘menangani dengan positif’ dengan gangguan yang mereka hadapi, dengan menyerap, menyesuaikan diri dan berubah sikap dalam menghadapi guncangan dan tekanan.

“Anak-anak adalah salah satu kelompok paling rentan terhadap risiko bencana dan perubahan iklim. Namun, anak-anak juga merupakan bagian dari masyarakat memiliki kapasitas dan bahkan bisa menjadi agen perubahan terkait PRB-API di lingkungan sebaya dan masyarakat,” ujar Ida Ngurah.

Dengan dukungan dana dari Kementerian Lingkungan Hidup Jerman (GFFO) dan Kementerian Lingkungan Hidup Jerman (IKI-BMU), kedua program ini diimplementasikan di Kabupaten TTU, Lembata, dan Nagekeo yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bekerja sama dengan mitra lokal yakni Sanres di Kabupaten Nagekeo, Perkumpulan Masyarakat Peduli Bencana (PMPB) di Kabupaten TTU, serta Yayasan Bina Sejahtera (YBS) dan Perkumpulan CIS Timor untuk implementasi di Kabupaten Lembata.

“Berbagai capaian dan praktik baik telah dihasilkan di ketiga kabupaten tersebut. Munculnya banyak kaum muda sebagai local champion dan agen perubahan di tingkat komunitas, baik kepada rekan sebaya di sekolah, keluarga, maupun masyarakat desa,” ujar Roby Lay, BERANI Project Manager. “

Angel Christy Patricia, 4CA Project Manager mengatakan, pihaknya melihat bermunculan banyak inovasi yang kreatif dan menarik dari kaum muda tentang cara mengurangi risiko bencana dan beradaptasi terhadap perubahan iklim. “Semua itu adalah kekayaan intelektual yang perlu dirayakan dan dikembangkan agar memberi dampak yang berkelanjutan kepada kaum muda lainnya dan masyarakat,” ujar Angel.

Oleh karena itu, dalam rangkaian kegiatan Bulang Pengurangan Risiko Bencana (Bulan PRB) 2018 ini, Plan International Indonesia bekerja sama dengan Badan Nasional Pengurangan Bencana (BNPB) akan menyelenggarakan “Selebrasi dan Promosi Praktik Cerdas Kaum Muda dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim”.

Ruang diskusi dan perayaan ini adalah sarana penting bagi para pelaku dan local champion, khususnya kaum muda, untuk berbagi pengalaman dan menyebarkan praktik-praktik baik untuk keberlanjutan dan peluang replikasi ke berbagai pihak dan tempat. (ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/