27.8 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Operasi Zebra Toba 2019 Mulai Digelar, Polisi Sasar 7 Pengendara Prioritas

ARAHAN:  Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memberi arahan terkait Operasi Zebra Toba 2019 kepada personel, pada apel gelar pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Rabu (23/10).
ARAHAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memberi arahan terkait Operasi Zebra Toba 2019 kepada personel, pada apel gelar pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Rabu (23/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut dan jajaran, mulai menggelar Operasi Zebra Toba 2019, Rabu (23/10). Dalam operasi yang digelar hingga 5 November mendatang ini (14 hari), ada 7 sasaran prioritas terhadap pengendara di jalan raya.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, operasi ini digelar dalam rangka penegakan hukum dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya di wilayah Sumut.

Agus mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2019 ini, ada 7 prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran terhadap pengendara di jalan raya, karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintasn

Adapun ketujuh sasaran tersebut, yakni pengemudi menggunakan handphone, melawan arus, berbonceng lebih dari satu bagi pengendara sepeda motor, dan pengemudi di bawah umur. Kemudian, pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI, pengendara menggunakan narkoba atau mabuk, dan berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

“Saya berharap pelaksanaan operasi zebra tahun ini, dapat menekan angka pelanggaran dan laka lantas (kecelakaan lalu lintas) di wilayah Sumut. Terutama pasca pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019. Sebab, ada sebagian masyarakat kembali ke daerahnya masing-masing,” ungkap Agus, dalam Apel Gelar Pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu.

Menurut Agus, operasi ini juga digelar dalam rangka menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020. Karena, mobilitas masyarakat saat ibadah, liburan, dan mudik, diprediksi semakin meningkat. “Dengan Operasi Zebra Toba 2019 ini, diharapkan pula kondusivitas kamseltibcar lantas di Sumut dapat terus terjaga,” harapnya.

Dia juga mengatakan, perlu diketahui bersama, data jumlah laka lantas pada pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2018, tercatat sebanyak 78 kejadian atau kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 18 kasus (30 persen) dibandingkan periode 2017 (60 kejadian). Kemudian, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 44 orang juga mengalami kenaikan 23 orang (109,52 persen) dibandingkan periode 2017 (21 orang).

Selain itu, jumlah pelanggaran lalin juga naik 3.210 pelanggaran (6,68 persen). Pada 2018 terjadi 51.265 pelanggaran, sedangkan 2017 sebanyak 48.055 pelanggaran. Selanjutnya jumlah tilang, pada 2018 mencapai 42.821 lembar dan teguran 8.444 lembar. Sementara, 2017 jumlah tilang hanya 41.168 lembar dan teguran 6.887 lembar.

“Kami menyadari, dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan situasi kamseltibcar lantas dengan memberdayakan seluruh stakeholder. Hal ini supaya dapat diambil langkah yang komprehensif dan menyelesaikan permasalahan lalu lintas dengan tuntas. Karena itu, diperlukan koordinasi bersama antar instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcar lantas, sehingga tercipta keterpaduan langkah yang dapat menunjang pelaksanaan tugas,” jelas Agus.

Agus menambahkan, terkait gelar pasukan yang dilakukan, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya. Dengan begitu, kegiatan Operasi Zebra Toba 2019 dapat berjalan optimal, dan berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. (ris/saz)

ARAHAN:  Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memberi arahan terkait Operasi Zebra Toba 2019 kepada personel, pada apel gelar pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Rabu (23/10).
ARAHAN: Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto memberi arahan terkait Operasi Zebra Toba 2019 kepada personel, pada apel gelar pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu, Rabu (23/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumut dan jajaran, mulai menggelar Operasi Zebra Toba 2019, Rabu (23/10). Dalam operasi yang digelar hingga 5 November mendatang ini (14 hari), ada 7 sasaran prioritas terhadap pengendara di jalan raya.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto mengungkapkan, operasi ini digelar dalam rangka penegakan hukum dan meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, khususnya di wilayah Sumut.

Agus mengatakan, pada pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2019 ini, ada 7 prioritas pelanggaran yang menjadi sasaran terhadap pengendara di jalan raya, karena berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintasn

Adapun ketujuh sasaran tersebut, yakni pengemudi menggunakan handphone, melawan arus, berbonceng lebih dari satu bagi pengendara sepeda motor, dan pengemudi di bawah umur. Kemudian, pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI, pengendara menggunakan narkoba atau mabuk, dan berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

“Saya berharap pelaksanaan operasi zebra tahun ini, dapat menekan angka pelanggaran dan laka lantas (kecelakaan lalu lintas) di wilayah Sumut. Terutama pasca pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2019. Sebab, ada sebagian masyarakat kembali ke daerahnya masing-masing,” ungkap Agus, dalam Apel Gelar Pasukan di Lapangan KS Tubun Mapoldasu.

Menurut Agus, operasi ini juga digelar dalam rangka menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020. Karena, mobilitas masyarakat saat ibadah, liburan, dan mudik, diprediksi semakin meningkat. “Dengan Operasi Zebra Toba 2019 ini, diharapkan pula kondusivitas kamseltibcar lantas di Sumut dapat terus terjaga,” harapnya.

Dia juga mengatakan, perlu diketahui bersama, data jumlah laka lantas pada pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2018, tercatat sebanyak 78 kejadian atau kasus. Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 18 kasus (30 persen) dibandingkan periode 2017 (60 kejadian). Kemudian, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 44 orang juga mengalami kenaikan 23 orang (109,52 persen) dibandingkan periode 2017 (21 orang).

Selain itu, jumlah pelanggaran lalin juga naik 3.210 pelanggaran (6,68 persen). Pada 2018 terjadi 51.265 pelanggaran, sedangkan 2017 sebanyak 48.055 pelanggaran. Selanjutnya jumlah tilang, pada 2018 mencapai 42.821 lembar dan teguran 8.444 lembar. Sementara, 2017 jumlah tilang hanya 41.168 lembar dan teguran 6.887 lembar.

“Kami menyadari, dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas, perlu dilakukan berbagai upaya untuk menciptakan situasi kamseltibcar lantas dengan memberdayakan seluruh stakeholder. Hal ini supaya dapat diambil langkah yang komprehensif dan menyelesaikan permasalahan lalu lintas dengan tuntas. Karena itu, diperlukan koordinasi bersama antar instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcar lantas, sehingga tercipta keterpaduan langkah yang dapat menunjang pelaksanaan tugas,” jelas Agus.

Agus menambahkan, terkait gelar pasukan yang dilakukan, bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesiapan personel maupun sarana pendukung lainnya. Dengan begitu, kegiatan Operasi Zebra Toba 2019 dapat berjalan optimal, dan berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan. (ris/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/