26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gepeng, Perlu Perhatian Khusus

Gelandangan dan pengemis (gepeng) masih belum bisa dibersihkan. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Harian Sumut Pos, Ari Sisworo dengan Anggota DPRD Sumut, Muhammad Nasir Johan.

Kenapa masalah sosial seperti gepeng tak bisa diatasi?

Kota Medan merupakan Kota Metropolitan dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. Harusnya Pemko Medan jeli atas persoalan-persoalan yang ada, termasuk masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Kejadian ini, menunjukkan sejauh ini Pemko Medan tidak memiliki perhatian serius terhadap masalah sosial, termasuk masalah gelandangan.

Apa yang harus dilakukan Pemko Medan?
Pemko Medan adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi. Dan Pemko Medan juga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan. Sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan, No.6/2003 tentang gepeng. Kejadian tersebut sama artinya pemberlakuan Perda tersebut belum secara 100 persen. Menurut saya, yang harus dilakukan oleh Pemko Medan adalah melakukan pembinaan dan memberikan solusi.

Apa solusinya?
Pembinaan ada dua hal, pembinaan secara jasmani dan rohani atau keagamaan. Secara jasmani adalah memberikan bimbingan skill, sehingga setelah itu para gepeng tersebut bisa bekerja dengan baik. Karena gepeng-gepeng yang ada di Kota Medan, jelas-jelas tidak memiliki kecacatan tubuh dan bisa bekerja seperti orang pada umumnya. Para gepeng ini, terkesan hanya berpikir meminta-minta adalah cara yang mudah untuk mencari nafkah. Ini hubungannya, pada pembinaan rohani atau keagamaan. Di dalam Islam, meminta-minta itu bukanlah perilaku yang baik dan tidak disukai. Jadi, dalam pembinaan itu harus meliputi pembinaan jasmani dan rohani. Nah apalagi, untuk menuntaskan persoalan gepeng ini kan sudah ada alokasinya di anggaran yang ada. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal yang harus juga menjadi prioritas dicari solusinya. Pemko Medan pada prinsipnya harus bekerja keras untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh dan tuntas.

Apakah gepeng dikoordinir?
Ya, ini sudah diketahui banyak pihak dari semua lapisan masyarakat. Saya pikir, orang-orang yang memanfaatkan ini atau mencari keuntungan dari memobilisasi masyarakat atau orang-orang yang memiliki kelemahan dalam sisi ekonomi, untuk dijadikan gepeng dan anjal adalah sikap dan perilaku yang tidak bertanggungjawab. Jangan mencari keuntungan atas ketidakmampuan orang lain.

Apa yang harus dilakukan masyarakat?
Masyarakat harus punya pandangan, prinsip yang tegas untuk menjalani hidup. Dalam artikata, kita harus selalu berusaha dengan berkarya. Jangan berniat mencari rezeki dengan cara mudah dan mengharapkan belas kasihan orang, dengan cara meminta-minta. Manusia diciptakan dengan segala kecukupan, dalam artikata sesuai realita yang ada para gepeng yang ada di Medan bukanlah orang-orang yang memiliki cacat tubuh. Gepeng-gepeng itu punya fisik yang sempurna layaknya orang-orang kebanyakan. Harus sadar bahwa, nasib seseorang tidak akan berubah bila tidak berusaha untuk merubahnya sendiri. Itulah dengan cara berkarya. Harus juga ditanamkan, menjadi gepeng dan sebagainya pada prinsipnya juga mengganggu lalulintas dan sebagainya.(*)

Gelandangan dan pengemis (gepeng) masih belum bisa dibersihkan. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Harian Sumut Pos, Ari Sisworo dengan Anggota DPRD Sumut, Muhammad Nasir Johan.

Kenapa masalah sosial seperti gepeng tak bisa diatasi?

Kota Medan merupakan Kota Metropolitan dan menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya. Harusnya Pemko Medan jeli atas persoalan-persoalan yang ada, termasuk masalah-masalah sosial kemasyarakatan. Kejadian ini, menunjukkan sejauh ini Pemko Medan tidak memiliki perhatian serius terhadap masalah sosial, termasuk masalah gelandangan.

Apa yang harus dilakukan Pemko Medan?
Pemko Medan adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi. Dan Pemko Medan juga yang memiliki kewenangan untuk mengeluarkan kebijakan. Sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan, No.6/2003 tentang gepeng. Kejadian tersebut sama artinya pemberlakuan Perda tersebut belum secara 100 persen. Menurut saya, yang harus dilakukan oleh Pemko Medan adalah melakukan pembinaan dan memberikan solusi.

Apa solusinya?
Pembinaan ada dua hal, pembinaan secara jasmani dan rohani atau keagamaan. Secara jasmani adalah memberikan bimbingan skill, sehingga setelah itu para gepeng tersebut bisa bekerja dengan baik. Karena gepeng-gepeng yang ada di Kota Medan, jelas-jelas tidak memiliki kecacatan tubuh dan bisa bekerja seperti orang pada umumnya. Para gepeng ini, terkesan hanya berpikir meminta-minta adalah cara yang mudah untuk mencari nafkah. Ini hubungannya, pada pembinaan rohani atau keagamaan. Di dalam Islam, meminta-minta itu bukanlah perilaku yang baik dan tidak disukai. Jadi, dalam pembinaan itu harus meliputi pembinaan jasmani dan rohani. Nah apalagi, untuk menuntaskan persoalan gepeng ini kan sudah ada alokasinya di anggaran yang ada. Ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Hal yang harus juga menjadi prioritas dicari solusinya. Pemko Medan pada prinsipnya harus bekerja keras untuk mengatasi persoalan ini secara menyeluruh dan tuntas.

Apakah gepeng dikoordinir?
Ya, ini sudah diketahui banyak pihak dari semua lapisan masyarakat. Saya pikir, orang-orang yang memanfaatkan ini atau mencari keuntungan dari memobilisasi masyarakat atau orang-orang yang memiliki kelemahan dalam sisi ekonomi, untuk dijadikan gepeng dan anjal adalah sikap dan perilaku yang tidak bertanggungjawab. Jangan mencari keuntungan atas ketidakmampuan orang lain.

Apa yang harus dilakukan masyarakat?
Masyarakat harus punya pandangan, prinsip yang tegas untuk menjalani hidup. Dalam artikata, kita harus selalu berusaha dengan berkarya. Jangan berniat mencari rezeki dengan cara mudah dan mengharapkan belas kasihan orang, dengan cara meminta-minta. Manusia diciptakan dengan segala kecukupan, dalam artikata sesuai realita yang ada para gepeng yang ada di Medan bukanlah orang-orang yang memiliki cacat tubuh. Gepeng-gepeng itu punya fisik yang sempurna layaknya orang-orang kebanyakan. Harus sadar bahwa, nasib seseorang tidak akan berubah bila tidak berusaha untuk merubahnya sendiri. Itulah dengan cara berkarya. Harus juga ditanamkan, menjadi gepeng dan sebagainya pada prinsipnya juga mengganggu lalulintas dan sebagainya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/