29 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Heboh Ibu Muda Bakar Diri, Katanya Depresi Diteror Makhluk Halus

Bakar diri-ilustrasi
Bakar diri-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keheningan fajar di Jalan Brigjen Katamso Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun pada Senin (25/1) dinihari, berubah heboh. Warga sekitar dan orang yang sedang sedang berada di sana, dikejutkan oleh tubuh seorang wanita yang diketahui bernama Wijayanti, sedang dilalap api di pinggir jalan, tepat di depan Suzuya Plaza. Panik, warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Selanjutnya warga bersama Polisi yang datang ke lokasi kejadian, mengevakuasi wanita berusia 40 tahun yang menderita luka bakar 66 persen itu, ke Rumah Sakit.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Martualesi Sitepu menjelaskan, berdasar keterangan suami korban Taufik Hidayat Nasution, Wijayanti mengalami depresi sejak 6 bulan lalu. Disebut Martualesi kalau Wijayanti mengaku terus diikuti dan diteror makhluk halus atau jin. Akibatnya Wijayanti sering melakukan hal di luar akal sehat.

“Pada November 2015 lalu, korban juga mencoba bunuh diri di Simpang Abadi Tanjung Morawa, dengan cara menabrakkan diri ke mobil,” ungkapnya.

Namun saat itu Wijayanti berhasil selamat oleh sopir yang mengemudikan mobil itu. Si sopir bahkan mengantar Wijayanti ke rumahnya di Jalan Besar Delitu Gang Benteng Desa Mekar Sari Kecamatan Delitua.

“Kalau kejadian tadi malam, suaminya mengaku tidak tahu saat korban meninggalkan rumah. Karena saat itu suami korban sedang bekerja sebagai sopir di toko roti,” sambung Martualesi.

Dari hasil pemeriksaan saksi dan Tempat Kejadian Perkara, korban datang ke TKP dengan membawa keranjang dan botol diduga berisikan bensin. Begitu tiba di TKP, korban langsung menyiramkan bensin ke  tubuhnya sendiri, lalu membakarnya.

“Korban bertindak cepat sekali. Warga hanya bisa membantu memadamkan api,” ungkap Martualesi.

Apakah tindakan korban akibat konflik rumah tangha? Menurut Martualesi, suami korban membantah. Suami korban mengaku rumah tangganya baik-baik saja. Korban dan suaminya menikah tahun 1996 dan dikaruniai seorang anak yang sekarang duduk di bangku kelas III SMK.

“Korban belum dapat dimintai keterangan. Hingga kini, korban masih kritis dan belum bisa bicara. Dari lokasi kejadian kita amankan barang bukti 1 buah keranjang dan botol,” ujar Martualesi.

Sayang, sekira pukul 14.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhir di hadapan anak semata wayangnya, Ikhsan Nurhidayah dan kerabatnya. Rencananya, jenazah wanita yang berprofesi sebagai tukang kusuk semasa hidup itu, langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim, Jalan Lembah Delitua.

“Saya tadi Deliserdang mengurus BPJS. Pulang, ternyata istri saya sudah meninggal dunia. Kalau soal kejadian tadi malam, katanya dia mau pergi ke Simalingkar, ngusuk orang. Namun kami telepon ke sana, tidak ada dia di sana katanya,” ucap Taufik Hidayat saat ditemui di kediamannya. (ain)

Bakar diri-ilustrasi
Bakar diri-ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keheningan fajar di Jalan Brigjen Katamso Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun pada Senin (25/1) dinihari, berubah heboh. Warga sekitar dan orang yang sedang sedang berada di sana, dikejutkan oleh tubuh seorang wanita yang diketahui bernama Wijayanti, sedang dilalap api di pinggir jalan, tepat di depan Suzuya Plaza. Panik, warga berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. Selanjutnya warga bersama Polisi yang datang ke lokasi kejadian, mengevakuasi wanita berusia 40 tahun yang menderita luka bakar 66 persen itu, ke Rumah Sakit.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, AKP Martualesi Sitepu menjelaskan, berdasar keterangan suami korban Taufik Hidayat Nasution, Wijayanti mengalami depresi sejak 6 bulan lalu. Disebut Martualesi kalau Wijayanti mengaku terus diikuti dan diteror makhluk halus atau jin. Akibatnya Wijayanti sering melakukan hal di luar akal sehat.

“Pada November 2015 lalu, korban juga mencoba bunuh diri di Simpang Abadi Tanjung Morawa, dengan cara menabrakkan diri ke mobil,” ungkapnya.

Namun saat itu Wijayanti berhasil selamat oleh sopir yang mengemudikan mobil itu. Si sopir bahkan mengantar Wijayanti ke rumahnya di Jalan Besar Delitu Gang Benteng Desa Mekar Sari Kecamatan Delitua.

“Kalau kejadian tadi malam, suaminya mengaku tidak tahu saat korban meninggalkan rumah. Karena saat itu suami korban sedang bekerja sebagai sopir di toko roti,” sambung Martualesi.

Dari hasil pemeriksaan saksi dan Tempat Kejadian Perkara, korban datang ke TKP dengan membawa keranjang dan botol diduga berisikan bensin. Begitu tiba di TKP, korban langsung menyiramkan bensin ke  tubuhnya sendiri, lalu membakarnya.

“Korban bertindak cepat sekali. Warga hanya bisa membantu memadamkan api,” ungkap Martualesi.

Apakah tindakan korban akibat konflik rumah tangha? Menurut Martualesi, suami korban membantah. Suami korban mengaku rumah tangganya baik-baik saja. Korban dan suaminya menikah tahun 1996 dan dikaruniai seorang anak yang sekarang duduk di bangku kelas III SMK.

“Korban belum dapat dimintai keterangan. Hingga kini, korban masih kritis dan belum bisa bicara. Dari lokasi kejadian kita amankan barang bukti 1 buah keranjang dan botol,” ujar Martualesi.

Sayang, sekira pukul 14.00 WIB, korban menghembuskan nafas terakhir di hadapan anak semata wayangnya, Ikhsan Nurhidayah dan kerabatnya. Rencananya, jenazah wanita yang berprofesi sebagai tukang kusuk semasa hidup itu, langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Muslim, Jalan Lembah Delitua.

“Saya tadi Deliserdang mengurus BPJS. Pulang, ternyata istri saya sudah meninggal dunia. Kalau soal kejadian tadi malam, katanya dia mau pergi ke Simalingkar, ngusuk orang. Namun kami telepon ke sana, tidak ada dia di sana katanya,” ucap Taufik Hidayat saat ditemui di kediamannya. (ain)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/