32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Siswa yang Keracunan Sudah Sekolah

Kadar Asam Terlalu Tinggi

MEDAN- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) lagi-lagi tak bisa memastikan zat berbahaya yang terkandung di dalam minuman kemasan yang menyebabkan 30 siswa SD Al-Washliyah keracunan. Hanya saja, salah satu yang menyebabkan para siswa ini mual dan daya tahan tubuh melemah, setelah mengkomsumsi minuman kemasan Super Juice, karena kadar asam yang terkandung dalam minuman kemasan itu terlalu tinggi.
“PH (kadar asam) 4 cukup asam bagi anak-anak,” kata.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, Agus Prabowo, Kamis (24/2). Menurutnya, PH seperti itu dapat menyebabkan asam lambung naik, di samping anak-anak juga daya tahan tubuhnya berbeda-beda.
Untuk diketahui, minuman kemasan yang dikonsumsi anak-anak tersebut dengan komposisi food colour, grafe flavour, sodium cyclamate (berlebihan dan sering bisa menggangu ketahanan tubuh dan menaikkan asam lambung dalam pecernaan). Agus menjelaskan sugar, citrit acid zat ini nggak bisa membunuh, paling-paling pendarahan pencernaan. Agus juga mengaku bingung anak-anak bias tumbang setelah mengkonsumsi minuman yang diproduksi industri rumah tangga asal Jawa Tengah-Indonesia tersebut.

Karena hasil uji laboratorium sementara, tidak ditemukan zat-zat berbahaya seperti logam, nitrit, sianida maupun arsenit. Sedangkan untuk mikrobiologi, pihaknya belum bisa memastikannya.
“Hasil cemaran mikro biologi tidak ada. Bakteri juga belum ada ditemukan dan masih butuh waktu. Namun, sampai saat ini masih memeriksa dan sampai saat ini belum,” katanya.

Namun, tambahnya, dengan tingkat keasamanan yang tinggi yakni empat, meski masih dalam tahapan yang diperbolahkan, namun tetap saja kondisi ini bisa memicu iritasi pada lambung. Dengan ditemukannya, minuman yang menyebabkan puluhan siswa keracunan ini, pihaknya akan menyurati BBPOM Pusat serta selanjutnya berkoordinasi dengan BBPOM di Jawa Tengah. Hal ini untuk memastikan produk yang beredar di Medan ini
legal sesuai dengan izin PIRT yang diberikan Dinas Kesehatan setempat.

Ditambahkannya, food colour dalam makanan dibenarkan. Namun ada batasan pewarnanya. Namun tidak dibenarkan penggunaan pewarna kimia. Kemudian pemanis buatan (sodium cyclamate) yang digunakan tersebut sebenarnya bukanlah bahan yang dilarang dalam makanan, tetapi dengan batasan yang ditentukan. Akan tetapi biasanya pemanis buatan ini diperuntukkan bagi orang yang diet atau penyakit gula darah yang
Tinggi, sedangkan pada anak-anak jika penggunaannya berlebihan dapat menyebabkan mual-mual.

Sedangkan untuk anak, pemanis buatan seperti ini sangat tidak dianjurkan. karena dia mengandung kalori yang rendah. Sementara anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan. “Sangat disayangkan anak-anak masih dalam kelompok usia yang sedang tumbuh. Sehingga diharapkan yang dikonsumsinya zat yang mengandung kalori,” katanya.

Kepala Sekolah SD Alwasliyah, Drs Lindung Siregar mengatakan, Dinas Kesehatan, Balai BPOM dan instansi terkait sudah mendatangi sekolahnya. Pihak sekolah, katanya, sudah melakukan tindakan awal karena saat kejadian murid masih dalam kawasan sekolah.
“Karena masih tanggung jawab saya, seluruh murid yang merasa pening dan perutnya sakit langsung diberi penanganan medis oleh dokter puskesmas di unit kesehatan sekolah (UKS),” ujar Lindung.

Pihak sekolah yang mengelola kantin jera untuk menerima titipan minuman dari luar yang tidak jelas. Walaupun dari grosir-grosir yang menawari yang menyatakan kalau minuman tersebut bagus.

“Padahal minum itu dititipkan oleh grosir ke kantin sebanyak 4 kotak dan belum kami bayar. Dimana, di areal sekolah tidak ada yang boleh berjualan di sekolah tanpa mendapat izin dari kami karena kantin memang pengawasan dari kami,” katanya.

Sementara itu, seluruh siswa sudah kembali pulang ke rumah  sejak Rabu (23/2) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Seluruh siswa tidak ada yang dirawat. Pihak rumah sakit hanya memberi perawatan dengan memberikan cairan ringgen laktat. Dan tidak ada siswa yang menjalani berobat jalan, semuanya sudah kembali normal dan sehat.
“ Tidak ada yang dirawat,meereka memang keracunan. Kita sudah memberikan cairan,” beber Chairia, petugas medis  Rumah Sakit Ibu dan Anak Badrul Aini.

Kapolsekta Medan Area, AKP Aries Sutioningsih mengaku, masih melakukan pemeriksaan dan masih menunggu hasil dari BPOM. “Sejauh ini yang kita masih memintai keterangan yaitu pemilik kantin dan pemilik grosir. Pemilik grosir kita mintai keterangan karena minuman botol itu diperoleh dari grosir tersebut,” katanya.

Polisi, katanya, juga mengamankan 3 botol minuman yang diminum para siswa untuk diperiksa di BPOM Sumut.
Aries Sutioningsih menegaskan, hingga saat ini pihak sekolah atau orangtua siswa belum ada melapor. Polisi, katanya, juga akan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada sekolah-sekolah.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Oegroseno SH menyatakan pihaknya akan segera menggelar rapat. “Dalam waktu dekat kita akan segera turun ke lapangan,” katanya. (mag-7/mag-1)

Kadar Asam Terlalu Tinggi

MEDAN- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) lagi-lagi tak bisa memastikan zat berbahaya yang terkandung di dalam minuman kemasan yang menyebabkan 30 siswa SD Al-Washliyah keracunan. Hanya saja, salah satu yang menyebabkan para siswa ini mual dan daya tahan tubuh melemah, setelah mengkomsumsi minuman kemasan Super Juice, karena kadar asam yang terkandung dalam minuman kemasan itu terlalu tinggi.
“PH (kadar asam) 4 cukup asam bagi anak-anak,” kata.

Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan, Agus Prabowo, Kamis (24/2). Menurutnya, PH seperti itu dapat menyebabkan asam lambung naik, di samping anak-anak juga daya tahan tubuhnya berbeda-beda.
Untuk diketahui, minuman kemasan yang dikonsumsi anak-anak tersebut dengan komposisi food colour, grafe flavour, sodium cyclamate (berlebihan dan sering bisa menggangu ketahanan tubuh dan menaikkan asam lambung dalam pecernaan). Agus menjelaskan sugar, citrit acid zat ini nggak bisa membunuh, paling-paling pendarahan pencernaan. Agus juga mengaku bingung anak-anak bias tumbang setelah mengkonsumsi minuman yang diproduksi industri rumah tangga asal Jawa Tengah-Indonesia tersebut.

Karena hasil uji laboratorium sementara, tidak ditemukan zat-zat berbahaya seperti logam, nitrit, sianida maupun arsenit. Sedangkan untuk mikrobiologi, pihaknya belum bisa memastikannya.
“Hasil cemaran mikro biologi tidak ada. Bakteri juga belum ada ditemukan dan masih butuh waktu. Namun, sampai saat ini masih memeriksa dan sampai saat ini belum,” katanya.

Namun, tambahnya, dengan tingkat keasamanan yang tinggi yakni empat, meski masih dalam tahapan yang diperbolahkan, namun tetap saja kondisi ini bisa memicu iritasi pada lambung. Dengan ditemukannya, minuman yang menyebabkan puluhan siswa keracunan ini, pihaknya akan menyurati BBPOM Pusat serta selanjutnya berkoordinasi dengan BBPOM di Jawa Tengah. Hal ini untuk memastikan produk yang beredar di Medan ini
legal sesuai dengan izin PIRT yang diberikan Dinas Kesehatan setempat.

Ditambahkannya, food colour dalam makanan dibenarkan. Namun ada batasan pewarnanya. Namun tidak dibenarkan penggunaan pewarna kimia. Kemudian pemanis buatan (sodium cyclamate) yang digunakan tersebut sebenarnya bukanlah bahan yang dilarang dalam makanan, tetapi dengan batasan yang ditentukan. Akan tetapi biasanya pemanis buatan ini diperuntukkan bagi orang yang diet atau penyakit gula darah yang
Tinggi, sedangkan pada anak-anak jika penggunaannya berlebihan dapat menyebabkan mual-mual.

Sedangkan untuk anak, pemanis buatan seperti ini sangat tidak dianjurkan. karena dia mengandung kalori yang rendah. Sementara anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan. “Sangat disayangkan anak-anak masih dalam kelompok usia yang sedang tumbuh. Sehingga diharapkan yang dikonsumsinya zat yang mengandung kalori,” katanya.

Kepala Sekolah SD Alwasliyah, Drs Lindung Siregar mengatakan, Dinas Kesehatan, Balai BPOM dan instansi terkait sudah mendatangi sekolahnya. Pihak sekolah, katanya, sudah melakukan tindakan awal karena saat kejadian murid masih dalam kawasan sekolah.
“Karena masih tanggung jawab saya, seluruh murid yang merasa pening dan perutnya sakit langsung diberi penanganan medis oleh dokter puskesmas di unit kesehatan sekolah (UKS),” ujar Lindung.

Pihak sekolah yang mengelola kantin jera untuk menerima titipan minuman dari luar yang tidak jelas. Walaupun dari grosir-grosir yang menawari yang menyatakan kalau minuman tersebut bagus.

“Padahal minum itu dititipkan oleh grosir ke kantin sebanyak 4 kotak dan belum kami bayar. Dimana, di areal sekolah tidak ada yang boleh berjualan di sekolah tanpa mendapat izin dari kami karena kantin memang pengawasan dari kami,” katanya.

Sementara itu, seluruh siswa sudah kembali pulang ke rumah  sejak Rabu (23/2) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Seluruh siswa tidak ada yang dirawat. Pihak rumah sakit hanya memberi perawatan dengan memberikan cairan ringgen laktat. Dan tidak ada siswa yang menjalani berobat jalan, semuanya sudah kembali normal dan sehat.
“ Tidak ada yang dirawat,meereka memang keracunan. Kita sudah memberikan cairan,” beber Chairia, petugas medis  Rumah Sakit Ibu dan Anak Badrul Aini.

Kapolsekta Medan Area, AKP Aries Sutioningsih mengaku, masih melakukan pemeriksaan dan masih menunggu hasil dari BPOM. “Sejauh ini yang kita masih memintai keterangan yaitu pemilik kantin dan pemilik grosir. Pemilik grosir kita mintai keterangan karena minuman botol itu diperoleh dari grosir tersebut,” katanya.

Polisi, katanya, juga mengamankan 3 botol minuman yang diminum para siswa untuk diperiksa di BPOM Sumut.
Aries Sutioningsih menegaskan, hingga saat ini pihak sekolah atau orangtua siswa belum ada melapor. Polisi, katanya, juga akan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada sekolah-sekolah.
Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs Oegroseno SH menyatakan pihaknya akan segera menggelar rapat. “Dalam waktu dekat kita akan segera turun ke lapangan,” katanya. (mag-7/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/