28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

10 Personel Sabhara Dijatuhi Sanksi Disiplin

Foto: Gibson/PM Almuhajirin (kiri) dan Boy Sinaga, satpam komplek Johor City di Jalan Karya Wisata, saat dirawat di RS Mitra Sejati Medan, Minggu (22/2/2015).
Foto: Gibson/PM
Almuhajirin (kiri) dan Boy Sinaga, satpam komplek Johor City di Jalan Karya Wisata, saat dirawat di RS Mitra Sejati Medan, Minggu (22/2/2015).

 

SUDAH DAMAI KOK DIRIBUTI?

Di lokasi terpisah, Rangga Pakpahan selaku Komandan Pleton (Danton) Security Komplek J. City mengaku pihaknya telah memenuhi panggilan kepolisian, namun korban masih menjalani perawatan di RS Mitra Sejati Medan. Dia juga mengaku heran, mengapa kasus ini sampai besar padahal sudah ia damaikan. “Sudah saya damaikan, tapi mereka masih meributinnya lagi,” bebernya saat ditemui di pos jaga komplek J. City.

Lanjut Rangga, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Poldasu. Dia juga berharap keadilan ditegakkan dalam mendalami kasus ini. Seandainya perdamaian itu diterima oleh personel Sabhara, kejadian ini tidak akan terjadi. “Sudahlah, yang pasti kami tidak salah,” terangnya.

Ditanya mengenai sertifikat yang dimiliki anggotanya, Rangga menjelaskan dalam perekrutan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Setelah diterima, selanjutnya, anggota akan diberi latihan baris berbaris dan apel yang dilakukan olehnya. Sekitar tiga bulan dilatih, baru bergabung dengan security lainnya.

“Jadi, bila sudah diterima tidak langsung terjun, kita beri pelatihan lagi agar mahir dan disiplin. Security berjumlah sekitar 38 orang dan dibagi 2 shiff,” bebernya sembari mengaku sudah 41 jam tidak tidur karena kasus itu.

sehari dirawat di RS Mitra Sejati, kondisi Almuhajirrin dan Boy Ronal Sinaga berangsur membaik. Rencananya, keduanya akan pulang hari ini (malam) setelah administrasi selesai. ” Kami sudah baikan, dan mau pulang,”tutur Boy saat ditemui di ruang 313 rumah sakit. Sejak 9 bulan bekerja di sana, Boy mengaku baru kali ini terjadi keributan yang besar.

Meski jadi korban, tapi Boy berharap kasus itu segera selesai agar ia bisa bekerja kembali. ” Pihak Sabhara sudah datang untuk melihat keadaan kami,”tutur pria yang masih lajang itu. Hal senada juga dikatakan Almuhajjirin yang akan memetik kejadian sebagai pelajaran berharga. Meski begitu, yang ia sesalkan adalah kenapa mereka yang tidak tahu persoalan yang kena imbas.

“Namun sudahlah, semua sudah terjadi dan kami akan segera pulang ke rumah. Kami sehat dan mau pulang bang,”tutur lajang yang mengaku baru 4 bulan bekerja itu.

Foto: Gibson/PM Almuhajirin (kiri) dan Boy Sinaga, satpam komplek Johor City di Jalan Karya Wisata, saat dirawat di RS Mitra Sejati Medan, Minggu (22/2/2015).
Foto: Gibson/PM
Almuhajirin (kiri) dan Boy Sinaga, satpam komplek Johor City di Jalan Karya Wisata, saat dirawat di RS Mitra Sejati Medan, Minggu (22/2/2015).

 

SUDAH DAMAI KOK DIRIBUTI?

Di lokasi terpisah, Rangga Pakpahan selaku Komandan Pleton (Danton) Security Komplek J. City mengaku pihaknya telah memenuhi panggilan kepolisian, namun korban masih menjalani perawatan di RS Mitra Sejati Medan. Dia juga mengaku heran, mengapa kasus ini sampai besar padahal sudah ia damaikan. “Sudah saya damaikan, tapi mereka masih meributinnya lagi,” bebernya saat ditemui di pos jaga komplek J. City.

Lanjut Rangga, saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Poldasu. Dia juga berharap keadilan ditegakkan dalam mendalami kasus ini. Seandainya perdamaian itu diterima oleh personel Sabhara, kejadian ini tidak akan terjadi. “Sudahlah, yang pasti kami tidak salah,” terangnya.

Ditanya mengenai sertifikat yang dimiliki anggotanya, Rangga menjelaskan dalam perekrutan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Setelah diterima, selanjutnya, anggota akan diberi latihan baris berbaris dan apel yang dilakukan olehnya. Sekitar tiga bulan dilatih, baru bergabung dengan security lainnya.

“Jadi, bila sudah diterima tidak langsung terjun, kita beri pelatihan lagi agar mahir dan disiplin. Security berjumlah sekitar 38 orang dan dibagi 2 shiff,” bebernya sembari mengaku sudah 41 jam tidak tidur karena kasus itu.

sehari dirawat di RS Mitra Sejati, kondisi Almuhajirrin dan Boy Ronal Sinaga berangsur membaik. Rencananya, keduanya akan pulang hari ini (malam) setelah administrasi selesai. ” Kami sudah baikan, dan mau pulang,”tutur Boy saat ditemui di ruang 313 rumah sakit. Sejak 9 bulan bekerja di sana, Boy mengaku baru kali ini terjadi keributan yang besar.

Meski jadi korban, tapi Boy berharap kasus itu segera selesai agar ia bisa bekerja kembali. ” Pihak Sabhara sudah datang untuk melihat keadaan kami,”tutur pria yang masih lajang itu. Hal senada juga dikatakan Almuhajjirin yang akan memetik kejadian sebagai pelajaran berharga. Meski begitu, yang ia sesalkan adalah kenapa mereka yang tidak tahu persoalan yang kena imbas.

“Namun sudahlah, semua sudah terjadi dan kami akan segera pulang ke rumah. Kami sehat dan mau pulang bang,”tutur lajang yang mengaku baru 4 bulan bekerja itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/