Aksi penyerangan yang dilakukan puluhan personel Ditsabhara Poldasu terhadap petugas security komplek J.City dinilai sebagai bentuk tindakan arogansi personel Polri.
Karena itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Tony Togatorop mengimbau Kapoldasu, Irjend Pol Eko Hadi menghukum anggotanya yang terlibat. Hal itu dikatakan Tony saat disambangi kru koran ini di ruang kerjanya, Senin (23/2) siang. Dikatakannya, tindakan arogansi yang ditunjukkan personel tersebut sudah sangat mencoreng citra kepolisian.
Bagaimana tidak, personel Polri yang seharusnya melindungi malah mengintimidasi rakyat. “Hal ini kan sudah sangat mencoreng citra kepolisian. Makanya kita minta kapolda memberi tindakan tegas kepada anggotanya tersebut. Bahkan sampai penundaan pangkat,” ungkapnya. Lebih lanjut, tambah Tony, akibat tindakan anggota Polri tersebut membuat masyarakat makin cemas. Pasalnya, tindakan para oknum tersebut membuat masyarakat jadi takut. “Kan jadi takut masyakat atas tindakan mereka ini,” tukasnya.
Ia meminta petinggi Polri melakukan pembekalan kembali kepada anggotanya yang mungkin melupakan fungsinya.
“Perlu ada evaluasi lagi tampaknya ini. Kalau tidak, ini akan terus berlanjut,” pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, diduga karena salah paham, puluhan personel Sabhara menyerbu pos security komplek perumahan tersebut, Sabtu (21/2) malam. Menurut informasi, penyerbuan buntut teguran terhadap seorang oknum polisi yang mengebut di lokasi perumahan dengan mengendarai sepeda motor jenis trail. Akibat penyerbuan ini tiga orang petugas security dan dua warga mengalami luka memar di tubuhnya.. (gib/ind/deo)
Pelindung Malah Intimidasi Rakyat
Aksi penyerangan yang dilakukan puluhan personel Ditsabhara Poldasu terhadap petugas security komplek J.City dinilai sebagai bentuk tindakan arogansi personel Polri.
Karena itu, Ketua Komisi A DPRD Sumut, Tony Togatorop mengimbau Kapoldasu, Irjend Pol Eko Hadi menghukum anggotanya yang terlibat. Hal itu dikatakan Tony saat disambangi kru koran ini di ruang kerjanya, Senin (23/2) siang. Dikatakannya, tindakan arogansi yang ditunjukkan personel tersebut sudah sangat mencoreng citra kepolisian.
Bagaimana tidak, personel Polri yang seharusnya melindungi malah mengintimidasi rakyat. “Hal ini kan sudah sangat mencoreng citra kepolisian. Makanya kita minta kapolda memberi tindakan tegas kepada anggotanya tersebut. Bahkan sampai penundaan pangkat,” ungkapnya. Lebih lanjut, tambah Tony, akibat tindakan anggota Polri tersebut membuat masyarakat makin cemas. Pasalnya, tindakan para oknum tersebut membuat masyarakat jadi takut. “Kan jadi takut masyakat atas tindakan mereka ini,” tukasnya.
Ia meminta petinggi Polri melakukan pembekalan kembali kepada anggotanya yang mungkin melupakan fungsinya.
“Perlu ada evaluasi lagi tampaknya ini. Kalau tidak, ini akan terus berlanjut,” pungkasnya.
Sekedar mengingatkan, diduga karena salah paham, puluhan personel Sabhara menyerbu pos security komplek perumahan tersebut, Sabtu (21/2) malam. Menurut informasi, penyerbuan buntut teguran terhadap seorang oknum polisi yang mengebut di lokasi perumahan dengan mengendarai sepeda motor jenis trail. Akibat penyerbuan ini tiga orang petugas security dan dua warga mengalami luka memar di tubuhnya.. (gib/ind/deo)