Peluru yang menembus tubuh Misnan diketahui berdiameter 9 milimeter dan diletuskan dari jenis senjata api yang sama yakni FN. Apakah dalam kasus ini ada kaitannya antara pelaku penembakan Lilik dengan Misnan, yang diduga kuat merupakan pembunuh bayaran, Bram mengaku masih mendalaminya.
“Kasus penembakan memang beberapa kali terjadi. Beberapa waktu lalu ada kejadian penembakan di Sergai (Serdang Bedagai). Untuk mengetahui itu semua, kita melakukan perbandingan proyektil di labfor,” katanya.
Ia menjelaskan, sejauh ini hasil labfor belum diterima Polresta Medan. “Memang sama-sama berdiameter 9 milimeter. Namun alurnya itukan berbeda, makanya kita masih menunggu hasilnya,” ungkap Bram.
Seperti diberitakan sebelumnya, tindak tegas polisi kepada penjahat nekat telah dibuktikan pada Minggu (22/2) dini hari. Adalah seorang pelaku spesialis pencuri mobil yang terparkir di pinggir jalan, Nismanto alias Manto (37) warga Jalan Sukarela Timur, Desa Lau Dendang, Percut Seituan, roboh didor petugas Unit Reskrim Polsek Percut Seituan.
Pelaku yang dikenal sebagai agen jual beli kendaraan bermotor roda empat ini dihadiahkan polisi dua timah panas pada kedua betisnya. Ditembaknya otak pelaku komplotan curanmor di wilayah hukum Polsek Percut Seituan ini lantaran berusaha melawan petugas saat diciduk di rumahnya, Minggu sekira pukul 03.00 WIB. (ris/rbb)