29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ortu Miskin, Bocah ‘Dibakar Teman’ Ini Bolak-balik Pindah Rumkit

Foto: Sopian/Sumut Pos Veronika ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani perawatan di ruang IGD RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Rabu (25/2).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Veronika ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani perawatan di ruang IGD RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Rabu (25/2).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Bocah 4 tahun, Veronika Melati Br Silalahi, bolak-balik keluar masuk rumah sakit. Pasalnya, bocah korban kebakaran ini tidak memiliki biaya untuk membayar pihak rumah sakit. Dari Rumah Sakit Bayangkara, ia dipindah ke RSU Herna, RSU Adam Malik, hingga ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Awalnya, anak keenam pasangan Benteria Br Simanjuntak (38) dan Sahat Silalahi (42) ini mengalami luka bakar, setelah baju yang dikenakannya dibakar temannya pakai mancis, pada tanggal 4 Februari 2015 lalu.

Mengetahui kejadiaan tersebut, bocah yang tinggal di warga Desa Sei Sarimah Kecamatan Bandar Khalifah, Sergai ini langsung dilarikan ke RS Bayangkara Kota Tebingtinggi.

Karena keterbatasan biaya, satu hari dirawat di Bhayangkara, ia dipindahkan ke RS Herna Kota Tebingtinggi. Veronika menjalani perawatan dari tanggal 5-14 Februari. Namun karena persoalan biaya dan kekurangan peralatan serta tenaga dokter spesialis kulit di sana, pihak RS Herna merujuk Vero ke RSUD Adam Malik di Medan.

Dalam perawatan medis di Adam Malik selama 14 hari, keluarga masih melakukan pengurusan BPJS. Tetapi karena sampai waktu tenggang yang diberikan, pihak rumah sakit memulangkan Veronika, karena tidak bisa melengkapi persyaratan untuk warga miskin yang memiliki BPJS.

“Kalau dirawat secara umum, pihak rumah sakit meminta dana Rp11 juta. Tetapi kami tidak memiliki biaya. Veronika pun kami bawa pulang dan kemudian kami rawatkan ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi,” terang Benteria, ibunya.

Menurut Benteria, pihaknya belum mengadukan kakak beradik yang membakar baju anaknya, ke polisi, karena pihaknya masih menunggu keluarga pelaku berniat baik dengan membantu biaya pengobatan rumah sakit.

“Katanya mau membantu, tetapi sampai sekarang belum diberikan uang perobatan,” terangnya.

Benteria berharap dengan dirawat di RSUD dr Kumpulan Pane, Veronika yang mengalami luka bakar dibagian kaki sampai badan akan beranggsur baik.

Dokter umum yang menangani korban di IGD RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, dr Ivo Savrina, menjelaskan luka bakar yang dialami bocah empat tahun ini mencapai 75 persen luka bakar. (ian)

Foto: Sopian/Sumut Pos Veronika ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani perawatan di ruang IGD RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Rabu (25/2).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Veronika ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani perawatan di ruang IGD RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi, Rabu (25/2).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Bocah 4 tahun, Veronika Melati Br Silalahi, bolak-balik keluar masuk rumah sakit. Pasalnya, bocah korban kebakaran ini tidak memiliki biaya untuk membayar pihak rumah sakit. Dari Rumah Sakit Bayangkara, ia dipindah ke RSU Herna, RSU Adam Malik, hingga ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi.

Awalnya, anak keenam pasangan Benteria Br Simanjuntak (38) dan Sahat Silalahi (42) ini mengalami luka bakar, setelah baju yang dikenakannya dibakar temannya pakai mancis, pada tanggal 4 Februari 2015 lalu.

Mengetahui kejadiaan tersebut, bocah yang tinggal di warga Desa Sei Sarimah Kecamatan Bandar Khalifah, Sergai ini langsung dilarikan ke RS Bayangkara Kota Tebingtinggi.

Karena keterbatasan biaya, satu hari dirawat di Bhayangkara, ia dipindahkan ke RS Herna Kota Tebingtinggi. Veronika menjalani perawatan dari tanggal 5-14 Februari. Namun karena persoalan biaya dan kekurangan peralatan serta tenaga dokter spesialis kulit di sana, pihak RS Herna merujuk Vero ke RSUD Adam Malik di Medan.

Dalam perawatan medis di Adam Malik selama 14 hari, keluarga masih melakukan pengurusan BPJS. Tetapi karena sampai waktu tenggang yang diberikan, pihak rumah sakit memulangkan Veronika, karena tidak bisa melengkapi persyaratan untuk warga miskin yang memiliki BPJS.

“Kalau dirawat secara umum, pihak rumah sakit meminta dana Rp11 juta. Tetapi kami tidak memiliki biaya. Veronika pun kami bawa pulang dan kemudian kami rawatkan ke RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi,” terang Benteria, ibunya.

Menurut Benteria, pihaknya belum mengadukan kakak beradik yang membakar baju anaknya, ke polisi, karena pihaknya masih menunggu keluarga pelaku berniat baik dengan membantu biaya pengobatan rumah sakit.

“Katanya mau membantu, tetapi sampai sekarang belum diberikan uang perobatan,” terangnya.

Benteria berharap dengan dirawat di RSUD dr Kumpulan Pane, Veronika yang mengalami luka bakar dibagian kaki sampai badan akan beranggsur baik.

Dokter umum yang menangani korban di IGD RSUD dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi, dr Ivo Savrina, menjelaskan luka bakar yang dialami bocah empat tahun ini mencapai 75 persen luka bakar. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/