26 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Suami Istri & dan Anak Balita Tewas

Foto: Bambang/PM Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Melaju dengan kecepatan tinggi membuat Edi Syahputra Sembiring (34) tak bisa mengelak lagi. Dia serta anak istrinya tewas setelah sepeda motor mereka tabrakan dengan truk molen (pengaduk semen) di Jalan Amir Hamzah, Binjai Utara, Selasa (24/2).

Siang nahas itu, menurut sejumlah saksi mata, Edi memacu Supra BK 5370 RV dengan kecepatan tinggi dari arah Stabat menuju Kota Binjai. Di lokasi kejadian, Edi memotong mobil box di depannya. “Kencang sepeda motor korban Bang. Gak tahu mau kemana mereka, tapi dari arah Stabat menuju Binjai tadi,” ungkap Yusuf, diamini beberapa warga lain, di lokasi kejadian.

Belum sempat mendahului mobil di depannya, Edi gugup. Di depannya, dari arah berlawanan, melaju pula truk molen. Edi panik. Maklum, jarak sudah makin dekat dan warga Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur itu juga membonceng istrinya, Irwanti br Ginting (33) serta anak mereka yang masih berusia 2 tahun, Eilse Ario Sembiring.

“Gitu mau dilomba, dilihatnya ada truk di depan Bang. Karena sudah makan jalan, dia macam gugup Bng,” tambah Yusuf lagi. Brakk… tabrakan tak terhindari. Edi serta anak istrinya terpental sekitar 5 meter. Sementara, sepeda motor rusak dan nyungsep ke kolong truk.

“Gelepar-gelepar mereka sebelum datang bantuan. Soalnya terpental mereka hingga beberapa meter Bang. Kasihan kali pokoknya mereka bang,” sambung Roni.

Edi dan istrinya akhirnya tewas di tempat. “Kami berusaha memberikan pertolongan bang, tapi sayangnya mereka keburu menghembuskan nafas terakhir,” sebut warga.

Sementara, melihat anak korban yang masih bernafas, Eilse dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kecelakaan itu membuat jalanan di jalan penghubung Binjai dan Langkat itu macet. Petugas kepolisian yang turun ke lokasi berusaha mengevakuasi jenazah dan mengurai kemacetan yang sampai beberapa kilometer.

Foto: Bambang/PM Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).
Foto: Bambang/PM
Sepeda motor yang dikendarai korban Edi Syahputra Sembiring, masuk ke kolong truk. Edi beserta istri dan anaknya tewas, Selasa (24/2/2015).

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Melaju dengan kecepatan tinggi membuat Edi Syahputra Sembiring (34) tak bisa mengelak lagi. Dia serta anak istrinya tewas setelah sepeda motor mereka tabrakan dengan truk molen (pengaduk semen) di Jalan Amir Hamzah, Binjai Utara, Selasa (24/2).

Siang nahas itu, menurut sejumlah saksi mata, Edi memacu Supra BK 5370 RV dengan kecepatan tinggi dari arah Stabat menuju Kota Binjai. Di lokasi kejadian, Edi memotong mobil box di depannya. “Kencang sepeda motor korban Bang. Gak tahu mau kemana mereka, tapi dari arah Stabat menuju Binjai tadi,” ungkap Yusuf, diamini beberapa warga lain, di lokasi kejadian.

Belum sempat mendahului mobil di depannya, Edi gugup. Di depannya, dari arah berlawanan, melaju pula truk molen. Edi panik. Maklum, jarak sudah makin dekat dan warga Jalan Ikan Hiu, Kelurahan Dataran Tinggi, Kecamatan Binjai Timur itu juga membonceng istrinya, Irwanti br Ginting (33) serta anak mereka yang masih berusia 2 tahun, Eilse Ario Sembiring.

“Gitu mau dilomba, dilihatnya ada truk di depan Bang. Karena sudah makan jalan, dia macam gugup Bng,” tambah Yusuf lagi. Brakk… tabrakan tak terhindari. Edi serta anak istrinya terpental sekitar 5 meter. Sementara, sepeda motor rusak dan nyungsep ke kolong truk.

“Gelepar-gelepar mereka sebelum datang bantuan. Soalnya terpental mereka hingga beberapa meter Bang. Kasihan kali pokoknya mereka bang,” sambung Roni.

Edi dan istrinya akhirnya tewas di tempat. “Kami berusaha memberikan pertolongan bang, tapi sayangnya mereka keburu menghembuskan nafas terakhir,” sebut warga.

Sementara, melihat anak korban yang masih bernafas, Eilse dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kecelakaan itu membuat jalanan di jalan penghubung Binjai dan Langkat itu macet. Petugas kepolisian yang turun ke lokasi berusaha mengevakuasi jenazah dan mengurai kemacetan yang sampai beberapa kilometer.

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/