Selain mobil seharga Rp 12 Miliar itu, rombongan ternyata turut mengangkut sejumlah logistik lain. Seperti, food and beverage, office tools, furniture, xray mechine dan lainnya. Disinggung soal jenis makanan dan furniture yang dibawa, Presiden Direktur PT JAS Adji Gunawan mengaku tak tahu detil. Sebab, seluruh barang tersebut dikemas dalam satu paketan. Sehingga tidak bisa jelas terlihat tanpa membuka kemasan.
”Yang jelas estimasi tonase kargo mencapai 450 ton. Sebanyak 63 ton (update sampai 23 Februari) dibongkar di Halim dan 396 ton di Denpasar,” ujarnya dalam temu media, kemarin (24/2).
Diakuinya, ini bukan kali pertama PT JAS menangani groundhandling tamu VVIP. Namun, kedatangan rombongan Saudi merupakan paling besar dibanding rombongan PM Turki yang datang dengan tiga pesawat sebelumnya. ”Tadinya bahkan mau ada hercules. Tapi kita bilang tidak bisa,” ungkapnya.
Dalam penanganan ini, Adji mengaku pihaknya sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari. Terhitung sejak Januari 2017 lalu, PT JAS sudah melakukan beberapa peremajaan. Salah satunya untuk ground power unit (GPU) dan persiapan petugas berlisensi.
Masalah GPU sendiri, disebutnya sempat menjadi topik hangat yang dibicarakan antara JAS dan pihak Saudi. Menurutnya, pihak Saudi meminta ada dua GPU dalam menyuplai satu pesawat yang remain over night (ron). Dengan kata lain, harus ada enam GPU yang disiapkan untuk kedatangan tiga pesawat rombongan Raja Salman pada 1 Maret nanti. Sebagai informasi, GPU merupakan pembangkit daya yang biasanya dipasang saat mesin pesawat mati dalam posisi parkir. ”Ya kami tidak punya kalau harus dua GPU untuk satu pesawat. akhirnya kita negokan,” tuturnya.