29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Panti Rehabilitasi Khusus Anak Jalanan dan Gepeng Bakal Dibangun di Ladang

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan membangun panti rehabilitasi khusus untuk anak jalanan, gelandangan dan pengemis (gepeng). Selain itu, panti rehabilitasi khusus tersebut juga diperuntukkan bagi penderita tuna grahita dan sebagainya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Medan, Sutan Endar Lubis menyatakan, pihaknya telah membuat detail engeneering design (DED) atau perencanaan konstruksi detail bangunan untuk panti tersebutn

Dalam DED itu, panti akan dibangun 2 lantai di atas lahan 2,5 hektare di kawasan Ladang Bambu, Medan Tuntungan dengan kapasitas 1.000 orang.

“Kami sudah membuat dan mengirimkan DED-nya. Tapi, bukan kami yang membangun melainkan Dinas Perkim-PR (Medan),” kata Endar yang dihubungi melalui sambungan selulernya, kemarin.

Diutarakan Endar, pembangunan panti tersebut dilakukan tidak sekaligus tetapi secara bertahap. Hal ini karena keterbatasan anggaran pembangunan atau melihat kesanggupan dari APBD Kota Medan.

“Informasi dari Dinas Perkim-PR, mereka sedang menghitung mana yang akan didahulukan dibangun. Sebab, pembangunan panti ini dilakukan secara bertahap melihat kemampuan APBD,” ucapnya.

Menurut Endar, karena keterbatasan anggaran maka kemungkinan akan dibangun lantai satu terlebih dahulu. Selanjutnya, barulah lantai dua. Namun begitu, belum bisa dipastikan apakah tahun ini panti tersebut dibangun. Untuk lebih jelasnya kapan mulai dibangun, bisa ditanyakan kepada Dinas Perkim-PR Medan.

“Pembangunan panti ini atas perintah wali kota dan diharapkan segera direalisasikan. Dari DED yang kita buat, pembangunan panti menghabiskan sekitar Rp41 miliar,” ujarnya.

Endar menambahkan, panti itu nantinya akan dilengkapi beberapa fasilitas serta pusat pelatihan. Anak jalanan, gepeng dan penderita tuna grahita yang masuk akan dididik berwirausaha.

“Kita ajarkan mereka budidaya ikan karena ada kolamnya juga. Jadi, ketika keluar sudah punya keterampilan, dan itu targetnya,” pungkas Endar.

Sementara, Plt Kepala Dinas Perkim-PR Medan, Benny Iskandar yang dihubungi berkali via ponsel tak menjawab sambungan selulernya. Bahkan, pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalasnya.

Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Medan, Irsal Fikri mendukung pembangunan panti rehabilitasi khusus anak jalanan, gepeng dan tuna grahita. Dengan begitu, mereka tidak berkeliaran lagi hingga bahkan sampai meresahkan masyarakat.

“Tahu sendirilah di jalanan sekarang, mereka meminta-minta di lampu merah (traffic light). Jadi, dengan diberi pelatihan wirausaha maka diharapkan angka anak jalanan, gepeng dan tuna grahita berkurang,” ujarnya. (ris/ila)

no picture

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota (Pemko) Medan akan membangun panti rehabilitasi khusus untuk anak jalanan, gelandangan dan pengemis (gepeng). Selain itu, panti rehabilitasi khusus tersebut juga diperuntukkan bagi penderita tuna grahita dan sebagainya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Medan, Sutan Endar Lubis menyatakan, pihaknya telah membuat detail engeneering design (DED) atau perencanaan konstruksi detail bangunan untuk panti tersebutn

Dalam DED itu, panti akan dibangun 2 lantai di atas lahan 2,5 hektare di kawasan Ladang Bambu, Medan Tuntungan dengan kapasitas 1.000 orang.

“Kami sudah membuat dan mengirimkan DED-nya. Tapi, bukan kami yang membangun melainkan Dinas Perkim-PR (Medan),” kata Endar yang dihubungi melalui sambungan selulernya, kemarin.

Diutarakan Endar, pembangunan panti tersebut dilakukan tidak sekaligus tetapi secara bertahap. Hal ini karena keterbatasan anggaran pembangunan atau melihat kesanggupan dari APBD Kota Medan.

“Informasi dari Dinas Perkim-PR, mereka sedang menghitung mana yang akan didahulukan dibangun. Sebab, pembangunan panti ini dilakukan secara bertahap melihat kemampuan APBD,” ucapnya.

Menurut Endar, karena keterbatasan anggaran maka kemungkinan akan dibangun lantai satu terlebih dahulu. Selanjutnya, barulah lantai dua. Namun begitu, belum bisa dipastikan apakah tahun ini panti tersebut dibangun. Untuk lebih jelasnya kapan mulai dibangun, bisa ditanyakan kepada Dinas Perkim-PR Medan.

“Pembangunan panti ini atas perintah wali kota dan diharapkan segera direalisasikan. Dari DED yang kita buat, pembangunan panti menghabiskan sekitar Rp41 miliar,” ujarnya.

Endar menambahkan, panti itu nantinya akan dilengkapi beberapa fasilitas serta pusat pelatihan. Anak jalanan, gepeng dan penderita tuna grahita yang masuk akan dididik berwirausaha.

“Kita ajarkan mereka budidaya ikan karena ada kolamnya juga. Jadi, ketika keluar sudah punya keterampilan, dan itu targetnya,” pungkas Endar.

Sementara, Plt Kepala Dinas Perkim-PR Medan, Benny Iskandar yang dihubungi berkali via ponsel tak menjawab sambungan selulernya. Bahkan, pesan singkat yang dikirimkan tak kunjung dibalasnya.

Terpisah, Anggota Komisi B DPRD Medan, Irsal Fikri mendukung pembangunan panti rehabilitasi khusus anak jalanan, gepeng dan tuna grahita. Dengan begitu, mereka tidak berkeliaran lagi hingga bahkan sampai meresahkan masyarakat.

“Tahu sendirilah di jalanan sekarang, mereka meminta-minta di lampu merah (traffic light). Jadi, dengan diberi pelatihan wirausaha maka diharapkan angka anak jalanan, gepeng dan tuna grahita berkurang,” ujarnya. (ris/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/