30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pasien Miskin Dianaktirikan

Anggota Dewan Marah-marah di Dinkes Medan

MEDAN-Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin di Kota Medan masih dianaktirikan. Seperti yang dialami oleh Helly Siahaan (41) dan istrinya Margareth (35), warga Karya Budi, Medan Johor. Pasien dari masyarakat miskin ini mengaku, tidak dilayani oleh staf Dinas Kesehatan Kota Medan.

Hal itu tentu saja memantik kemarahan anggota DPRD Medan, Khairuddin Salim. Politisi asal Partai Demokrat itu langsung menuju Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan di Jalan Sei Rotan, Kamis (24/3)Khairuddin Salim pun marah dan memukul meja di kantor tersebut. “Saya sangat kecewa dengan pelayanan petugas Dinas Kesehatan Medan kepada masyarakat miskin. Ini akibat kurangnya bimbingan kepala dinas agar lebih baik dan sabar dalam melayani masyarakat,” katanya didampingi anggota Komisi B lainnya, Srijati Pohan.

Pengakuan Margareth  saat ini suaminya Helly Siahaan sedang dalam perawatan pasca kecelakaan lalulintas beberapa waktu lalu. Sekarang, suaminya harus check up tiap minggu ke rumah sakit. Bahkan dalam waktu dekat, Helly harus melakukan operasi batok kepala.

“Kami sudah datang ke rumah sakit Haji Adam Malik, kata petugas akhir tahun ini sudah tidak berlaku lagi kartu JPKMS lama. Jadi, untuk melanjutkan perawatan suami saya, harus ada kartu baru,” sebut Margareth yang telah berulangkali mempertanyakan kartu JPKMS kepada kepling, kenapa tidak terdaftar dalam pemutakhiran.
Namun, sambungnya, kepling telah memberikan tandatangan dan diketahui lurah dan Camat Medan Johor untuk dibawa ke Dinas Kesehatan Medan agar diberi solusi soal kepesertaan JPKMS mereka.

“Dari dinas kesehatan, kami hanya diberi selembar surat yang menyatakan tetap dilayani. Tapi, surat itu akhir bulan ini sudah tidak berlaku lagi. Lalu, apakah setiap minggu suami saya check up harus meminta rekomendasi terus. Makanya, kami perlu kartu.

Tapi, jawaban staf di dinkes tidak bagus. Bahkan, saya tunjukkan juga ada memo dari anggota dewan, katanya mereka tidak kenal anggota dewan yang di memo tersebut. Bahkan, kata petugas itu, ajudan Wali Kota Medan saja yang mengurus kartu JPKMS, masih belum keluar,” jelas Margareth.

Karena tidak ada solusi saat menghadap petugas Dinkes, akhirnya Margareth menghubungi anggota DPRD Medan, Khairuddin salim. “Mereka ini masyarakat miskin. Dia sudah susah, tambah suami yang sakit. Jadi, kita sebagai petugas yang berpendidikan harap maklum dan harus bersikap sabar menghadapi rakyat. Saya sudah memberikan memo saya. Pake kop surat DPRD. Kalau tidak percaya, di situ ada nomor telepon saya. Kenapa tidak dihubungi,” tegas Khairuddin kesal.

“Saya ini wakil rakyat. Kemana lagi mereka mengadu kalau mereka ada masalah. Jadi, saya harap berilah jawaban yang bagus dalam melayani masyarakat,” tambah Khairuddin dan meminta agar masalah Margareth dan suaminya itu diharapkan ada pertimbangan kebijakan.

Salmon, Staf Dinkes Medan yang hadir saat itu berjanji akan membawa masalah itu untuk dipertimbangkan dalam kebijakan JPKMS. Tapi, dia meyakinkan juga akan memberikan solusi bagi Helly Siahaan, agar bisa melanjutkan perobatan, walaupun sebelumnya saat pemutakhiran mereka tidak terdaftar dalam JPKMS.(mag-7)

Anggota Dewan Marah-marah di Dinkes Medan

MEDAN-Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin di Kota Medan masih dianaktirikan. Seperti yang dialami oleh Helly Siahaan (41) dan istrinya Margareth (35), warga Karya Budi, Medan Johor. Pasien dari masyarakat miskin ini mengaku, tidak dilayani oleh staf Dinas Kesehatan Kota Medan.

Hal itu tentu saja memantik kemarahan anggota DPRD Medan, Khairuddin Salim. Politisi asal Partai Demokrat itu langsung menuju Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan di Jalan Sei Rotan, Kamis (24/3)Khairuddin Salim pun marah dan memukul meja di kantor tersebut. “Saya sangat kecewa dengan pelayanan petugas Dinas Kesehatan Medan kepada masyarakat miskin. Ini akibat kurangnya bimbingan kepala dinas agar lebih baik dan sabar dalam melayani masyarakat,” katanya didampingi anggota Komisi B lainnya, Srijati Pohan.

Pengakuan Margareth  saat ini suaminya Helly Siahaan sedang dalam perawatan pasca kecelakaan lalulintas beberapa waktu lalu. Sekarang, suaminya harus check up tiap minggu ke rumah sakit. Bahkan dalam waktu dekat, Helly harus melakukan operasi batok kepala.

“Kami sudah datang ke rumah sakit Haji Adam Malik, kata petugas akhir tahun ini sudah tidak berlaku lagi kartu JPKMS lama. Jadi, untuk melanjutkan perawatan suami saya, harus ada kartu baru,” sebut Margareth yang telah berulangkali mempertanyakan kartu JPKMS kepada kepling, kenapa tidak terdaftar dalam pemutakhiran.
Namun, sambungnya, kepling telah memberikan tandatangan dan diketahui lurah dan Camat Medan Johor untuk dibawa ke Dinas Kesehatan Medan agar diberi solusi soal kepesertaan JPKMS mereka.

“Dari dinas kesehatan, kami hanya diberi selembar surat yang menyatakan tetap dilayani. Tapi, surat itu akhir bulan ini sudah tidak berlaku lagi. Lalu, apakah setiap minggu suami saya check up harus meminta rekomendasi terus. Makanya, kami perlu kartu.

Tapi, jawaban staf di dinkes tidak bagus. Bahkan, saya tunjukkan juga ada memo dari anggota dewan, katanya mereka tidak kenal anggota dewan yang di memo tersebut. Bahkan, kata petugas itu, ajudan Wali Kota Medan saja yang mengurus kartu JPKMS, masih belum keluar,” jelas Margareth.

Karena tidak ada solusi saat menghadap petugas Dinkes, akhirnya Margareth menghubungi anggota DPRD Medan, Khairuddin salim. “Mereka ini masyarakat miskin. Dia sudah susah, tambah suami yang sakit. Jadi, kita sebagai petugas yang berpendidikan harap maklum dan harus bersikap sabar menghadapi rakyat. Saya sudah memberikan memo saya. Pake kop surat DPRD. Kalau tidak percaya, di situ ada nomor telepon saya. Kenapa tidak dihubungi,” tegas Khairuddin kesal.

“Saya ini wakil rakyat. Kemana lagi mereka mengadu kalau mereka ada masalah. Jadi, saya harap berilah jawaban yang bagus dalam melayani masyarakat,” tambah Khairuddin dan meminta agar masalah Margareth dan suaminya itu diharapkan ada pertimbangan kebijakan.

Salmon, Staf Dinkes Medan yang hadir saat itu berjanji akan membawa masalah itu untuk dipertimbangkan dalam kebijakan JPKMS. Tapi, dia meyakinkan juga akan memberikan solusi bagi Helly Siahaan, agar bisa melanjutkan perobatan, walaupun sebelumnya saat pemutakhiran mereka tidak terdaftar dalam JPKMS.(mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/