24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Dampak Cuaca Ekstrem di Perairan Belawan, Ikan Susah Ditangkap, Harga Melonjak Naik

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
KEPITING: Warga membeli kepiting hasil tangkapan nelayan Belawan. Sulitnya menangkap ikan akibat cuaca ekstrem, membuat harga ikan maupun kepiting melonjak naik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak seminggu belakangan terjadi cuaca ekstrem di perairan Laut Belawan. Namun, nelayan menyebutnya musim pasang mati. Pasang mati merupaka fenomena alam, di mana air laut di pesisir tenang, tapi di tengah laut terjadi ombak besar.

Akibatnya, ikan tidak muncul di permukaan laut bahkan susah di tangpak, menyebabkan hasil tangkapan rendah.

Tentu saja, dampak itu menyebabkan distribusi ikan rendah mempengaruhi harga ikan naik di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Gabion, Belawan.

Sekretaris Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara (AMANSU), Alfian MY, Rabu (24/4), menerangkan, perubahan musim di laut sudah terotasi dalam tiap tahun ini dikatakan musim paceklik. Artinya, selain gelombang tinggi, ikan juga susah diperoleh. Dari pada tak dapat hasil, lebih baik nelayan tidak melaut.n

“Kita lihat di pinggiran air tenang, tapi di tengah ombak besar. Makanya sangat mengancam keselamatan di tengah laut,” katanya.

Dengan demikian, pasokan ikan akan berkurang di Gabion, Belawan. Sehingga, harga ikan mengalamai kenaikan. Misalnya, harga ikan tongkol biasanya Rp30 ribu perkilo, bisa sampai Rp40 ribu per kilo. “Di pasaran, harga ikan sudah tidak stabil,” cetus Alfian.

Dari hasil pengecekan di lapangan, diketahui harga kepiting laut dari Rp 35 ribu per kilogram merangkak naik Rp60 ribu per kilogramnya.

Untuk ikan jenis gembung dari biasanya Rp25 ribu per kilogram kini menjadi Rp35 ribu per kilogram, ikan selayang dari Rp23 ribu naik menjadi Rp30 ribu. Begitu juga dengan harga udang dari biasanya Rp65 ribu per kilogram naik menjadi Rp90 ribu per kilogram.

Sedangkan kepiting batu (bakau) dari Rp40 ribu naik Rp65 ribu per kilogramnya, begitu juga dengan jenis ikan lainnya rata-rata naik Rp10 ribu per kilogramnya dari harga sebelumnya.

“Musim pasang bulan purnama, jadi banyak nelayan tidak melaut dan cuaca lagi ekstrem. Makanya pasokan ikan menurun, sementara permintaan pasar tinggi,” kata pedagang di Gabion Belawan. (fac/ila)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
KEPITING: Warga membeli kepiting hasil tangkapan nelayan Belawan. Sulitnya menangkap ikan akibat cuaca ekstrem, membuat harga ikan maupun kepiting melonjak naik.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak seminggu belakangan terjadi cuaca ekstrem di perairan Laut Belawan. Namun, nelayan menyebutnya musim pasang mati. Pasang mati merupaka fenomena alam, di mana air laut di pesisir tenang, tapi di tengah laut terjadi ombak besar.

Akibatnya, ikan tidak muncul di permukaan laut bahkan susah di tangpak, menyebabkan hasil tangkapan rendah.

Tentu saja, dampak itu menyebabkan distribusi ikan rendah mempengaruhi harga ikan naik di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Gabion, Belawan.

Sekretaris Aliansi Masyarakat Nelayan Sumatera Utara (AMANSU), Alfian MY, Rabu (24/4), menerangkan, perubahan musim di laut sudah terotasi dalam tiap tahun ini dikatakan musim paceklik. Artinya, selain gelombang tinggi, ikan juga susah diperoleh. Dari pada tak dapat hasil, lebih baik nelayan tidak melaut.n

“Kita lihat di pinggiran air tenang, tapi di tengah ombak besar. Makanya sangat mengancam keselamatan di tengah laut,” katanya.

Dengan demikian, pasokan ikan akan berkurang di Gabion, Belawan. Sehingga, harga ikan mengalamai kenaikan. Misalnya, harga ikan tongkol biasanya Rp30 ribu perkilo, bisa sampai Rp40 ribu per kilo. “Di pasaran, harga ikan sudah tidak stabil,” cetus Alfian.

Dari hasil pengecekan di lapangan, diketahui harga kepiting laut dari Rp 35 ribu per kilogram merangkak naik Rp60 ribu per kilogramnya.

Untuk ikan jenis gembung dari biasanya Rp25 ribu per kilogram kini menjadi Rp35 ribu per kilogram, ikan selayang dari Rp23 ribu naik menjadi Rp30 ribu. Begitu juga dengan harga udang dari biasanya Rp65 ribu per kilogram naik menjadi Rp90 ribu per kilogram.

Sedangkan kepiting batu (bakau) dari Rp40 ribu naik Rp65 ribu per kilogramnya, begitu juga dengan jenis ikan lainnya rata-rata naik Rp10 ribu per kilogramnya dari harga sebelumnya.

“Musim pasang bulan purnama, jadi banyak nelayan tidak melaut dan cuaca lagi ekstrem. Makanya pasokan ikan menurun, sementara permintaan pasar tinggi,” kata pedagang di Gabion Belawan. (fac/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/