25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Bom Meledak di Mako Brimob

Grand Antares Diteror Bom

MEDAN- Lagi-lagi teror bom menghebohkan warga Medan. Kali ini, Hotel Grand Antares di Jalan Sisingamangaraja Medan diteror bom melalui pesan singkat oleh orang tak dikenal, Selasa (24/5) pagi pukul 08.00 WIBn
Akibat ancaman bom tersebut, seluruh karyawan dan pengunjung Hotel Antares panik dan berhamburan keluar hotel untuk menyelamatkan diri.

Manajer Hotel Grand Antares, Jafar Gultom yang mendapat laporan dari petugas operator telepon hotel segera memerintahkan seluruh sekuriti dan karyawan kebersihan melakukan penyisiran di seluruh areal hotel.
“Kami sudah menghubungi Polsek terdekat untuk penyelidikan. Tapi tak perlu panggil Jihandak, karena kami anggap itu hanya kerjaan orang iseng saja,” ujar Jafar.

Dijelaskan Jafar, awalnya ancaman bom tersebut diterima operator hotel sekira pukul 08.00 WIB melalui SMS. “Bunyinya, ‘awas adan bom di basemen hotel’. Jadi operator yang langsung melaporkan ke saya,” ucap Jafar lagi.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya juga bersama pegawai hotel telah melakukan pemeriksaan. “Hanya kerjaan orang iseng. Tapi bagaimana pun ini akan kami tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan melalui nomor telepon yang masuk ke operator hotel,” cetus Sandi.

Sementara, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menegaskan, kejadian tersebut bukan teror bom tapi teror SMS. “Itu bukan ancaman bom. Tapi teror melalui SMS, dan saat ini kita sedang melacak nomor yang melakukan teror itu, “ ungkap Tagam melalui telepon selulernya.

Dikatakan Tagam, meski teror melalui pesan singkat, hal tersebut membuat kepanikan penghuni dan karyawan hotel dan juga masyarakat sekitar. “Hal ini merupakan tindak pidana. Nomor pengirim SMS itu masih kita lacak,” bebernya.

Sementara itu, Selasa petang, personel Polsekta Medan berhasil mengamankan mantan sekuriti Hotel Grand Antares berinisial R, tersangka pengirim SMS teror bom tersebut di Kisaran, Kabupaten Asahan. Tertangkapnya tersangka R ini setelah polisi berhasil melacak signal HP tersangka.

Sementara itu, dua bom berkekuatan rendah meledak di markas Brimobdasu Jalan KH Wahid Hasyim. Personel Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) berhasil mengantisipasi dua bom tersebut dengan meledakkannya ke tabung.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, personel Jihandak sedang berlatih simulasi penanganan bom saat apel kesiapan Brimob yang dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan seluruh pejabat Poldasu.

Wisjnu dalam arahannya mengatakan, apel kesiapan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Satuan Brimob mempersiapkan personel, operasional, sarana dan prasarana untuk mendukung tugasnya.

Menurut Wisjnu, tantangan Polri termasuk Brimob semakin berat. Dimana, fenomena saat ini menunjukkan terjadinya berbagai gangguan Kamtibmas seperti aksi kekerasan kriminal dan konflik horizontal yang melibatkan kelompok masyarakat dalam jumlah besar sehingga bisa mengganggu keamanan dalam negeri.
Belum lagi aksi terorisme yang dilakukan dengan pengeboman, pembunuhan maupun perampokan bersenjata.(adl)

Grand Antares Diteror Bom

MEDAN- Lagi-lagi teror bom menghebohkan warga Medan. Kali ini, Hotel Grand Antares di Jalan Sisingamangaraja Medan diteror bom melalui pesan singkat oleh orang tak dikenal, Selasa (24/5) pagi pukul 08.00 WIBn
Akibat ancaman bom tersebut, seluruh karyawan dan pengunjung Hotel Antares panik dan berhamburan keluar hotel untuk menyelamatkan diri.

Manajer Hotel Grand Antares, Jafar Gultom yang mendapat laporan dari petugas operator telepon hotel segera memerintahkan seluruh sekuriti dan karyawan kebersihan melakukan penyisiran di seluruh areal hotel.
“Kami sudah menghubungi Polsek terdekat untuk penyelidikan. Tapi tak perlu panggil Jihandak, karena kami anggap itu hanya kerjaan orang iseng saja,” ujar Jafar.

Dijelaskan Jafar, awalnya ancaman bom tersebut diterima operator hotel sekira pukul 08.00 WIB melalui SMS. “Bunyinya, ‘awas adan bom di basemen hotel’. Jadi operator yang langsung melaporkan ke saya,” ucap Jafar lagi.
Kapolsek Medan Kota, Kompol Sandy Sinurat yang ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya juga bersama pegawai hotel telah melakukan pemeriksaan. “Hanya kerjaan orang iseng. Tapi bagaimana pun ini akan kami tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan melalui nomor telepon yang masuk ke operator hotel,” cetus Sandi.

Sementara, Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menegaskan, kejadian tersebut bukan teror bom tapi teror SMS. “Itu bukan ancaman bom. Tapi teror melalui SMS, dan saat ini kita sedang melacak nomor yang melakukan teror itu, “ ungkap Tagam melalui telepon selulernya.

Dikatakan Tagam, meski teror melalui pesan singkat, hal tersebut membuat kepanikan penghuni dan karyawan hotel dan juga masyarakat sekitar. “Hal ini merupakan tindak pidana. Nomor pengirim SMS itu masih kita lacak,” bebernya.

Sementara itu, Selasa petang, personel Polsekta Medan berhasil mengamankan mantan sekuriti Hotel Grand Antares berinisial R, tersangka pengirim SMS teror bom tersebut di Kisaran, Kabupaten Asahan. Tertangkapnya tersangka R ini setelah polisi berhasil melacak signal HP tersangka.

Sementara itu, dua bom berkekuatan rendah meledak di markas Brimobdasu Jalan KH Wahid Hasyim. Personel Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) berhasil mengantisipasi dua bom tersebut dengan meledakkannya ke tabung.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, personel Jihandak sedang berlatih simulasi penanganan bom saat apel kesiapan Brimob yang dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dan seluruh pejabat Poldasu.

Wisjnu dalam arahannya mengatakan, apel kesiapan ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Satuan Brimob mempersiapkan personel, operasional, sarana dan prasarana untuk mendukung tugasnya.

Menurut Wisjnu, tantangan Polri termasuk Brimob semakin berat. Dimana, fenomena saat ini menunjukkan terjadinya berbagai gangguan Kamtibmas seperti aksi kekerasan kriminal dan konflik horizontal yang melibatkan kelompok masyarakat dalam jumlah besar sehingga bisa mengganggu keamanan dalam negeri.
Belum lagi aksi terorisme yang dilakukan dengan pengeboman, pembunuhan maupun perampokan bersenjata.(adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/