26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Supir Dipaksa Turunkan Muatan

Pembajakan Truk Pengangkut CPO Marak di Tol Belmera

MEDAN- Supir pengangkut Crude Palm Oil (CPO) mengaku resah dengan pembajakan yang kerap terjadi di wilayah Belawan. Pasalnya, pembajak tidak segan-segan menganiaya jika para sopir tidak menurunkan sebagian muatan CPO yang mereka bawa ke lokasi penampungan para pembajak.

Dengan mengganasanya aksi pembajakan tersebut, sebahagaian supir takut melintas di Jalan Tol Belmerah yang kerap dijadikan lokasi pembajakan. Sementara, polisi yang sudah mendapatkan laporan dari sebagian supir yang merasa resah belum mampu menangkap para pelaku.

Apalagi, disebut-sebut oknum aparat berada di belakang para pembajak itu. Seperti yang terjadi di jalan Tol Belmera kawasan simpang Kawasan Industri Medan (KIM) 2 Mabar, Kamis (12/5) dinihari pukul 00:30 WIB. Enam orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata api membajak mobil tanki pengangkut CPO dengan nomor polisi BK 9115 BE.
Akibatnya, korban Ropature Situmorang (35), warga Lingkungan IX, Gang Mandiri Simpang Dobi, Kelurahan Titi Papan, mengalami kerugian satu tanki berisi 31 ton CPO seharga Rp310 juta, uang tunai Rp1,9 juta dan surat berharga lainnya. Dalam laporannya di Polsekta Medan Labuhan, korban mengatakan, mobil tanki berangkat dari Sosa. Saat melintas di tempat kejadian, mobil jenis Avanza (nomor plat tidak diketahui) menghentikan laju mobil tanki tersebut. Sejumlah pelaku mengaku dari PT Tangki Mas memerintahkan korban memperlihatkan dokumen CPO yang dibawanya. Setelah itu menyuruh korban menjumpai seseorang yang disebut ‘bos’ di dalam mobil Avanza tersebut.

Tanpa menaruh curiga, korban datang hendak memberikan fotokopi dokumen yang diminta pelaku. Namun, begitu korban mendekati mobil, langsung ditodong senjata api dan dipaksa masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil korban diikat dan mulutnya ditutup lakban. Korban sempat dibawa keliling-keliling dan diturunkan di kawasan Amplas sekira pukul 05.00 WIB. Selanjutnya korban mengadu ke Polisi Jalan Raya (PJR) tol Amplas, dan diarahkan membuat laporan ke Polsekta Medan Labuhan.

Peristiwa serupa juga terjadi pada Senin (23/5) dinihari lalu di kawasan yang sama. Tetapi truk tanki berisi CPO itu berhasil lolos ketika hendak dihentikan para pembajak.

Saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/5) supir yang tak ingin disebut namanya itu mengatakan, jika CPO yang dibawanya itu dibajak. Supir truk dirugikan karena harus mengganti CPO yang dirampok tersebut.
Kabid Humas Poldasu AKBP Heru Prakoso saat dikonfirmasi, mengakui enam tersangka pelaku perampokan truk tanki CPO belum tertangkap. “Sampai saat ini masih dalam penyelidikan,” ujar Heru. Dijelaskannya, pihaknya telah memerintahkan satuan wilayah untuk melaksanakan patroli di jam-jam rawan. (adl)

Pembajakan Truk Pengangkut CPO Marak di Tol Belmera

MEDAN- Supir pengangkut Crude Palm Oil (CPO) mengaku resah dengan pembajakan yang kerap terjadi di wilayah Belawan. Pasalnya, pembajak tidak segan-segan menganiaya jika para sopir tidak menurunkan sebagian muatan CPO yang mereka bawa ke lokasi penampungan para pembajak.

Dengan mengganasanya aksi pembajakan tersebut, sebahagaian supir takut melintas di Jalan Tol Belmerah yang kerap dijadikan lokasi pembajakan. Sementara, polisi yang sudah mendapatkan laporan dari sebagian supir yang merasa resah belum mampu menangkap para pelaku.

Apalagi, disebut-sebut oknum aparat berada di belakang para pembajak itu. Seperti yang terjadi di jalan Tol Belmera kawasan simpang Kawasan Industri Medan (KIM) 2 Mabar, Kamis (12/5) dinihari pukul 00:30 WIB. Enam orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata api membajak mobil tanki pengangkut CPO dengan nomor polisi BK 9115 BE.
Akibatnya, korban Ropature Situmorang (35), warga Lingkungan IX, Gang Mandiri Simpang Dobi, Kelurahan Titi Papan, mengalami kerugian satu tanki berisi 31 ton CPO seharga Rp310 juta, uang tunai Rp1,9 juta dan surat berharga lainnya. Dalam laporannya di Polsekta Medan Labuhan, korban mengatakan, mobil tanki berangkat dari Sosa. Saat melintas di tempat kejadian, mobil jenis Avanza (nomor plat tidak diketahui) menghentikan laju mobil tanki tersebut. Sejumlah pelaku mengaku dari PT Tangki Mas memerintahkan korban memperlihatkan dokumen CPO yang dibawanya. Setelah itu menyuruh korban menjumpai seseorang yang disebut ‘bos’ di dalam mobil Avanza tersebut.

Tanpa menaruh curiga, korban datang hendak memberikan fotokopi dokumen yang diminta pelaku. Namun, begitu korban mendekati mobil, langsung ditodong senjata api dan dipaksa masuk ke dalam mobil.

Di dalam mobil korban diikat dan mulutnya ditutup lakban. Korban sempat dibawa keliling-keliling dan diturunkan di kawasan Amplas sekira pukul 05.00 WIB. Selanjutnya korban mengadu ke Polisi Jalan Raya (PJR) tol Amplas, dan diarahkan membuat laporan ke Polsekta Medan Labuhan.

Peristiwa serupa juga terjadi pada Senin (23/5) dinihari lalu di kawasan yang sama. Tetapi truk tanki berisi CPO itu berhasil lolos ketika hendak dihentikan para pembajak.

Saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (24/5) supir yang tak ingin disebut namanya itu mengatakan, jika CPO yang dibawanya itu dibajak. Supir truk dirugikan karena harus mengganti CPO yang dirampok tersebut.
Kabid Humas Poldasu AKBP Heru Prakoso saat dikonfirmasi, mengakui enam tersangka pelaku perampokan truk tanki CPO belum tertangkap. “Sampai saat ini masih dalam penyelidikan,” ujar Heru. Dijelaskannya, pihaknya telah memerintahkan satuan wilayah untuk melaksanakan patroli di jam-jam rawan. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/