SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Akbar Febriansyah (10), ditemukan meregang nyawa di kolam renang Dewi, Bandar Baru, Minggu (24/5) siang. Bocah kelas VI sekolah MDA Alhairat, Jl. AR Hakim, ini diduga tak diawasi pengelola kolam dan guru pembimbing.
Anak pertama dari hasil buah cinta Ismail dengan Wahyuni ini, tewas di kolam renang dewasa berkedalaman kurang lebih 7 meter.
Akbar ke Sibolangit bersama puluhan murid kelas VI MDA Alhairat, Jl. AR Hakim, hendak ingin merayakan perpisahan. Mereka berangkat menggunakan Bus Pariwisata dikawal guru.
Pengakuan para gurunya, tujuan utama perpisahan itu bukan ke kolam renang Dewi, namun ke Berastagi, Kab. Karo.
“Kami hanya singgah saja di kolam renang (Dewi) itu, memang rombongan sudah dari Berastagi,” ujar seorang guru.
Pun begitu, lanjut guru yang enggan menyebutkan namanya itu, di saat para murid berenang, guru dan petugas kolam renang sudah melakukan pengawasan kepada semua anak didiknya tersebut. “Tapi entah kenapa si Akbar tiba-tiba bisa masuk ke kolam renang dewasa. Padahal semua murid di kolam renang anak-anak kian,” katanya lagi.
Setelah menemukan Akbar tenggelam di dasar kolam, pengelola maupun pengunjung langsung memberikan pertolongan dan memboyongnya ke salah satu klinik yang tak jauh dari lokasi. Namun apa daya, Akbar tak bisa diselematkan.
Sementara itu, Kepala Sekolah MDA Alhairat, Syarifuddin SAg, mengaku sebelumnya anak didiknya itu dilarang berenang. “Awalnya sudah kita ingatkan jangan ada yang mandi ke kolam renang dewasa. Tapi anak kita ini sama dengan dua orang kawan nya itu lari saja dan langsung mandi. Kita juga tidak sangka kejadian ini,” ujarnya.
Dari pantauan di Polsek Pancurbatu, terlihat sejumlah keluarga korban yang menjemput jenazah Akbar ke rumah duka. Namun tidak terlihat kedua orang tua korban. Menurut informasi, orang tua kandung korban tak sanggup mendengarkan kejadian yang menimpa anaknya itu.
Sekitar pukul 18.20 WIB, korban dikawal mobil patroli Polsek Pancurbatu dibawa ke rumah duka di Jalan AR Hakim, Gg. Sederhana, Kec. Medan Area.
Kapolsek Pancurbatu, AKP Frido Gultom didampingi Kanit Reskrim, Iptu Herman Sembiring, mengatakan mereka masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu. “Kita masih menyelidiki kasus ini, secepatnya pengelola kolam renang akan kita panggil,” ucap Frido.(cr-6/fit)
Murid Kelas 6 SD Tewas di Kolam Renang
SIBOLANGIT, SUMUTPOS.CO – Akbar Febriansyah (10), ditemukan meregang nyawa di kolam renang Dewi, Bandar Baru, Minggu (24/5) siang. Bocah kelas VI sekolah MDA Alhairat, Jl. AR Hakim, ini diduga tak diawasi pengelola kolam dan guru pembimbing.
Anak pertama dari hasil buah cinta Ismail dengan Wahyuni ini, tewas di kolam renang dewasa berkedalaman kurang lebih 7 meter.
Akbar ke Sibolangit bersama puluhan murid kelas VI MDA Alhairat, Jl. AR Hakim, hendak ingin merayakan perpisahan. Mereka berangkat menggunakan Bus Pariwisata dikawal guru.
Pengakuan para gurunya, tujuan utama perpisahan itu bukan ke kolam renang Dewi, namun ke Berastagi, Kab. Karo.
“Kami hanya singgah saja di kolam renang (Dewi) itu, memang rombongan sudah dari Berastagi,” ujar seorang guru.
Pun begitu, lanjut guru yang enggan menyebutkan namanya itu, di saat para murid berenang, guru dan petugas kolam renang sudah melakukan pengawasan kepada semua anak didiknya tersebut. “Tapi entah kenapa si Akbar tiba-tiba bisa masuk ke kolam renang dewasa. Padahal semua murid di kolam renang anak-anak kian,” katanya lagi.
Setelah menemukan Akbar tenggelam di dasar kolam, pengelola maupun pengunjung langsung memberikan pertolongan dan memboyongnya ke salah satu klinik yang tak jauh dari lokasi. Namun apa daya, Akbar tak bisa diselematkan.
Sementara itu, Kepala Sekolah MDA Alhairat, Syarifuddin SAg, mengaku sebelumnya anak didiknya itu dilarang berenang. “Awalnya sudah kita ingatkan jangan ada yang mandi ke kolam renang dewasa. Tapi anak kita ini sama dengan dua orang kawan nya itu lari saja dan langsung mandi. Kita juga tidak sangka kejadian ini,” ujarnya.
Dari pantauan di Polsek Pancurbatu, terlihat sejumlah keluarga korban yang menjemput jenazah Akbar ke rumah duka. Namun tidak terlihat kedua orang tua korban. Menurut informasi, orang tua kandung korban tak sanggup mendengarkan kejadian yang menimpa anaknya itu.
Sekitar pukul 18.20 WIB, korban dikawal mobil patroli Polsek Pancurbatu dibawa ke rumah duka di Jalan AR Hakim, Gg. Sederhana, Kec. Medan Area.
Kapolsek Pancurbatu, AKP Frido Gultom didampingi Kanit Reskrim, Iptu Herman Sembiring, mengatakan mereka masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu. “Kita masih menyelidiki kasus ini, secepatnya pengelola kolam renang akan kita panggil,” ucap Frido.(cr-6/fit)