24 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Gunung Sinabung Erupsi Lagi

Hal itu, dilakukan untuk mencegah jatuh korban jiwa dan menyelamatkan warga bila terjadi erupsi disertai dengan awan panas. “Sekarang harus dipersiapkan Alarm Warning Sistem. Supaya ketika ada tanda-tanda gerak vulkanologi, masyarakat bisa mengikuti untuk menghindar dan menjauh untuk menyelamatkan diri,” ungkap Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Kabupaten Karo, Senin (23/5) kemarin.

Pemasangan Alarm Warning Sistem sedang dilakukan Pemkab Karo. Kemudian, fungsi alat tersebut sudah dilakukan sosialisasi kepada warga yang masih bertani yang tak jauh dari titik Gunung Sinabung.

Dia juga meminta kepada Pemkab Karo dan pihak terakit untuk tegas kepada masyarakat yang membandel untuk mendekati zona merah. “Harus juga ada sosialisasi dizona merah itu, memang kultur bercocok tanam. Sehingga perlu ada pemahaman kepada mereka. Agar tidak beraktivitas dizona merah dan harus menghindari zona merah,” jelasnya.

Selain memasang alarm warning sistem, pemerintah, TNI/Polri juga memasang posko dan portal di sejumlah tempat, terutama akses menuju zona merah tersebut. Hal itu, dilakukan memperingati secara tegas kepada warga untuk menjauhi zona merah yang berjarak lima kilometer dari titik Gunung Sinabung.

Posko dan portal yang sudah ada itu, dijaga oleh pihak TNI. Kemudian, TNI juga melakukan sosialisasi kepada warga untuk menjauhi dan tidak beraktivitas dizona merah tersebut.

Sementara itu, Dandim 02/05 Karo Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penjagaan di portal masuk menuju desa-desa tersebut.

“Pada zona yang sangat rawan, jalannya akan kita beton karena penjagaan dengan personel saja tidak cukup. Sekarang ada enam titik portal. Di sini ada satu,” kata Agustatius.

Agustatius mengatakan, pemasangan beton di jalan utama menuju desa-desa yang masuk dalam zona merah merupakan upaya paksa yang harus dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang nekat.

Dia pun berharap masyarakat dapat mematuhi larangan memasuki zona merah tersebut. “Kalau jalur tikus itu di luar kemampuan. Itu kita bina kesadaran masyarakat, sosialisasi terus menerus. Kita bikin spanduk peringatan kan juga untuk mengingatkan terus,” ujarnya.

Agustatius mengakui, banyaknya warga yang menjadikan berkebun sebagai sumber ekonomi utama merupakan penyebab masih banyak warga yang nekat masuk ke zona merah. Apalagi, lanjutnya, nasib masyarakat terkait relokasi dan lahan pertanian baru masih belum jelas.

“Ladang itu memang jadi kendala karena masyarakat rasa dia punya lahan di situ sehingga mereka selalu berusaha pulang,” kata Agustatius. (ris/gus)

Hal itu, dilakukan untuk mencegah jatuh korban jiwa dan menyelamatkan warga bila terjadi erupsi disertai dengan awan panas. “Sekarang harus dipersiapkan Alarm Warning Sistem. Supaya ketika ada tanda-tanda gerak vulkanologi, masyarakat bisa mengikuti untuk menghindar dan menjauh untuk menyelamatkan diri,” ungkap Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Kabupaten Karo, Senin (23/5) kemarin.

Pemasangan Alarm Warning Sistem sedang dilakukan Pemkab Karo. Kemudian, fungsi alat tersebut sudah dilakukan sosialisasi kepada warga yang masih bertani yang tak jauh dari titik Gunung Sinabung.

Dia juga meminta kepada Pemkab Karo dan pihak terakit untuk tegas kepada masyarakat yang membandel untuk mendekati zona merah. “Harus juga ada sosialisasi dizona merah itu, memang kultur bercocok tanam. Sehingga perlu ada pemahaman kepada mereka. Agar tidak beraktivitas dizona merah dan harus menghindari zona merah,” jelasnya.

Selain memasang alarm warning sistem, pemerintah, TNI/Polri juga memasang posko dan portal di sejumlah tempat, terutama akses menuju zona merah tersebut. Hal itu, dilakukan memperingati secara tegas kepada warga untuk menjauhi zona merah yang berjarak lima kilometer dari titik Gunung Sinabung.

Posko dan portal yang sudah ada itu, dijaga oleh pihak TNI. Kemudian, TNI juga melakukan sosialisasi kepada warga untuk menjauhi dan tidak beraktivitas dizona merah tersebut.

Sementara itu, Dandim 02/05 Karo Letkol Inf Agustatius Sitepu mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penjagaan di portal masuk menuju desa-desa tersebut.

“Pada zona yang sangat rawan, jalannya akan kita beton karena penjagaan dengan personel saja tidak cukup. Sekarang ada enam titik portal. Di sini ada satu,” kata Agustatius.

Agustatius mengatakan, pemasangan beton di jalan utama menuju desa-desa yang masuk dalam zona merah merupakan upaya paksa yang harus dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang nekat.

Dia pun berharap masyarakat dapat mematuhi larangan memasuki zona merah tersebut. “Kalau jalur tikus itu di luar kemampuan. Itu kita bina kesadaran masyarakat, sosialisasi terus menerus. Kita bikin spanduk peringatan kan juga untuk mengingatkan terus,” ujarnya.

Agustatius mengakui, banyaknya warga yang menjadikan berkebun sebagai sumber ekonomi utama merupakan penyebab masih banyak warga yang nekat masuk ke zona merah. Apalagi, lanjutnya, nasib masyarakat terkait relokasi dan lahan pertanian baru masih belum jelas.

“Ladang itu memang jadi kendala karena masyarakat rasa dia punya lahan di situ sehingga mereka selalu berusaha pulang,” kata Agustatius. (ris/gus)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/