25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Penyerang Polisi dan Mapolda Sumut Diduga Jaringan ISIS

 

Inilah wajah tersangka teroris diduga jaringan ISIS yang menyerang personil Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyerangan pos polisi di Markas Polda Sumatera Utara di Jalan SM Raja, Minggu (25/6) dini hari WIB, yang menyebabkan seorang anggota polisi tewas dan satu orang pelaku ditembak mati, diduga terkait jaringan ISIS.

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang turut melihat kondisi Tempat Kejadian Pekara (TKP) penyerangan, mengaku sedih karena penyerangan dilakukan saat perayaan Idul Fitri.

“Saya berduka atas penyerangan ini yang mengakibatkan satu anggota kita tewas, dengan kondisi leher digorok,” ujar Rycko Amelza Dahniel di lokasi.

Rycko menegaskan, polisi sudah melakukan penggeledahan terhadap rumah seorang pelaku bernama Syawaluddin di Jalan Pelajar, Medan Kota. Dari rumah pelaku ditemukan bendera ISIS, video dan buku soal ISIS.

“Kita menduga pelaku merupakan jaringan ISIS,” ujar Kapolda.

Dia belum bisa memastikan apakah penyerangan ini merupakan balas dendam atas penangkapan tiga orang terduga teroris beberapa waktu lalu. “Belum bisa kita pastikan itu (balas dendam). Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan,” tambahnya.

Akibat penyerangan ini, Kapolda menginstruksikan semua jajarannya untuk meningkatkan penjagaan. “Kita sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan pelayanan. Kita ingin memberikan keamanan kepada warga untuk merayakan Idul Fitri,” pungkasnya.

Minggu dinihari tadi, dua orang anggota polisi dari kesatuan Yanma Poldasu masing-masing bernama Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting yang bertugas di pos II pintu Mapolda, tiba-tiba diserang oleh dua orang, yakni Syawaluddin dan Ardial alias Hardi menggunakan pisau.

Inilah wajah Ardial, tersangka teroris diduga jaringan ISIS yang menyerang personil Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

Perkelahian pun terjadi. Pelaku menikam dan menggorok leher Aiptu M Sigalingging. Melihat M Sigalingging yang telah bersimpah darah, pelaku belum puas. Mereka berusaha membakar pos polisi tersebut.

Brigadir E Ginting yang datang belakangan usai patroli, berusaha meminta bantuan dengan berteriak kepada petugas Brimob yang sedang bertugas di pos I. Mendengar teriakan tersebut, petugas brimob yang terdiri dari Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali melepaskan tembakan peringatan.

Bukanya takut, pelaku justru berusaha menyerang petugas brimob yang bersenjata. “Allah hu Akbar.. Allah hu Akbar.. Allah hu Akbar..,” teriak pelaku berusaha mengejar petugas Brimob menggunakan pisau.

Tidak ingin mati konyol, anggota Brimob tersebut pun melepaskan tembakan kepada kedua pelaku. Satu orang pelaku yang menggunakan jaket biru tewas di tempat. Sedangkan seorang lagi diamankan dengan luka tembak di kaki.

Tak berapa lama, peluhan petugas pun turun ke lokasi yang melakukan penjagaan. (han/dek)

 

Inilah wajah tersangka teroris diduga jaringan ISIS yang menyerang personil Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyerangan pos polisi di Markas Polda Sumatera Utara di Jalan SM Raja, Minggu (25/6) dini hari WIB, yang menyebabkan seorang anggota polisi tewas dan satu orang pelaku ditembak mati, diduga terkait jaringan ISIS.

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang turut melihat kondisi Tempat Kejadian Pekara (TKP) penyerangan, mengaku sedih karena penyerangan dilakukan saat perayaan Idul Fitri.

“Saya berduka atas penyerangan ini yang mengakibatkan satu anggota kita tewas, dengan kondisi leher digorok,” ujar Rycko Amelza Dahniel di lokasi.

Rycko menegaskan, polisi sudah melakukan penggeledahan terhadap rumah seorang pelaku bernama Syawaluddin di Jalan Pelajar, Medan Kota. Dari rumah pelaku ditemukan bendera ISIS, video dan buku soal ISIS.

“Kita menduga pelaku merupakan jaringan ISIS,” ujar Kapolda.

Dia belum bisa memastikan apakah penyerangan ini merupakan balas dendam atas penangkapan tiga orang terduga teroris beberapa waktu lalu. “Belum bisa kita pastikan itu (balas dendam). Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan,” tambahnya.

Akibat penyerangan ini, Kapolda menginstruksikan semua jajarannya untuk meningkatkan penjagaan. “Kita sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk meningkatkan pelayanan. Kita ingin memberikan keamanan kepada warga untuk merayakan Idul Fitri,” pungkasnya.

Minggu dinihari tadi, dua orang anggota polisi dari kesatuan Yanma Poldasu masing-masing bernama Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting yang bertugas di pos II pintu Mapolda, tiba-tiba diserang oleh dua orang, yakni Syawaluddin dan Ardial alias Hardi menggunakan pisau.

Inilah wajah Ardial, tersangka teroris diduga jaringan ISIS yang menyerang personil Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

Perkelahian pun terjadi. Pelaku menikam dan menggorok leher Aiptu M Sigalingging. Melihat M Sigalingging yang telah bersimpah darah, pelaku belum puas. Mereka berusaha membakar pos polisi tersebut.

Brigadir E Ginting yang datang belakangan usai patroli, berusaha meminta bantuan dengan berteriak kepada petugas Brimob yang sedang bertugas di pos I. Mendengar teriakan tersebut, petugas brimob yang terdiri dari Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali melepaskan tembakan peringatan.

Bukanya takut, pelaku justru berusaha menyerang petugas brimob yang bersenjata. “Allah hu Akbar.. Allah hu Akbar.. Allah hu Akbar..,” teriak pelaku berusaha mengejar petugas Brimob menggunakan pisau.

Tidak ingin mati konyol, anggota Brimob tersebut pun melepaskan tembakan kepada kedua pelaku. Satu orang pelaku yang menggunakan jaket biru tewas di tempat. Sedangkan seorang lagi diamankan dengan luka tembak di kaki.

Tak berapa lama, peluhan petugas pun turun ke lokasi yang melakukan penjagaan. (han/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/