24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Objek Mirip Kapal Terdeteksi

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Prajurit TNI AL melakukan pencarian korban tenggelamnya kapal Sinar Bangun, Sabtu (23/6)

Dia pun berharap, seluruh pihak mendoakan upaya mereka bersama pihak terkait untuk menemukan bangkai KM Sinar Bangun, dimana diduga banyak yang berada di dalam kapal tersebut. Meskipun diakuinya, temuan ini berbeda dari perkiraan mereka yakni di 3 km arah Barat Daya dari pelabuhan.

Sementara itu, Direktur PT Mahakarya Geo Survey Henky Suharto menyebut, penemuan objek diduga bangkai kapal diperkirakan sekitar pukul 11.22 WIB, Minggu (24/6) siang. Ia menjelaskan, benda diduga bangkai kapal itu, ditemukan di koordinat 2 deg 47’ 3.835 N, 98 deg 46’ 10.767 E. Kapal berada di kedalaman 450 meter. “Kami menyerahkan hasilnya kepada pihak berwenang untuk langkah strategis berikutnya,” tutur Henky.

Meski begitu, ia yakin 95 persen titik besar di dalam danau terbesar di Asian Tenggara itu, adalah bangkai KM Sinar Bangun. Dengan alasan, tidak ada titik lain, seperti titik diduga bangkai kapal tersebut. “Kalau dari data yang kami terima, tidak ada kesulitan sama sekali untuk penemuannya,” tutur Henky.

Sedangkan, untuk soal bentuk permukaan dasar Danau Toba, dia menganalogikan danau itu seperti sebuah kuali. “Kalau ambil garis lurus dari pelabuhan itu seperti kuali,” katanya.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan sampai saat ini, baru berhasil mengevakuasi 22 korban. Dengan perincian 19 orang temukan dalam keadan selamat, 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian, 184 orang masih dinyatakan hilang sampai saat ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis juga mengakui penemuan objek diduga bangkai KM Sinar Bangun di dasar danau. “Saat ini masih dianalisis oleh Tim Basarnas, apakah jenis objek ini? Laporan hasil analisis akan diinfokan ke publik begitu ada hasilnya,” kata Riadil Akhir Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (24/6).

Kata Riadil, perkembangan itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB berdasarkan statement Kepala Basarnas, M Syaugi di Posko Tigaras. “Sekaligus juga menegaskan pemberitaan di media sosial yang beredar menyatakan, kapal sudah ditemukan adalah tidak benar (hoax),” katanya.

Pencarian korban pada hari itu dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Dimana Tim Scan Sonar beserta Denjaka melakukan penyisiran di perairan Danau Toba khususnya di sekitar tenggelamnya KM Sinar Bangun. Lalu sekitar pukul 07.45 WIB, tim gabungan melakukan pencarian di sekitar 200 meter dari Pelabuhan Tigaras.

“Tim Basarnas akan melakukan pencarian melalui udara dengan menggunakan helikopter Basarnas HR-3604 dan peralatan scan sonar yang mampu mendeteksi sampai dengan kedalaman 2000 meter,” katanya.

Ia menambahkan, pola lain juga dengan melakukan pencarian di air dan di darat, dengan pola pencarian penyisiran pantai. “Operasi SAR hari ini adalah hari ke-7 (tujuh), diperpanjang atau tidak pencarian korban ditentukan sore hari sehabis operasi selesai dilaksanakan,” tegasnya. (syn/jpg/bal/gus/prn)

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Prajurit TNI AL melakukan pencarian korban tenggelamnya kapal Sinar Bangun, Sabtu (23/6)

Dia pun berharap, seluruh pihak mendoakan upaya mereka bersama pihak terkait untuk menemukan bangkai KM Sinar Bangun, dimana diduga banyak yang berada di dalam kapal tersebut. Meskipun diakuinya, temuan ini berbeda dari perkiraan mereka yakni di 3 km arah Barat Daya dari pelabuhan.

Sementara itu, Direktur PT Mahakarya Geo Survey Henky Suharto menyebut, penemuan objek diduga bangkai kapal diperkirakan sekitar pukul 11.22 WIB, Minggu (24/6) siang. Ia menjelaskan, benda diduga bangkai kapal itu, ditemukan di koordinat 2 deg 47’ 3.835 N, 98 deg 46’ 10.767 E. Kapal berada di kedalaman 450 meter. “Kami menyerahkan hasilnya kepada pihak berwenang untuk langkah strategis berikutnya,” tutur Henky.

Meski begitu, ia yakin 95 persen titik besar di dalam danau terbesar di Asian Tenggara itu, adalah bangkai KM Sinar Bangun. Dengan alasan, tidak ada titik lain, seperti titik diduga bangkai kapal tersebut. “Kalau dari data yang kami terima, tidak ada kesulitan sama sekali untuk penemuannya,” tutur Henky.

Sedangkan, untuk soal bentuk permukaan dasar Danau Toba, dia menganalogikan danau itu seperti sebuah kuali. “Kalau ambil garis lurus dari pelabuhan itu seperti kuali,” katanya.

Sementara itu, Tim SAR Gabungan sampai saat ini, baru berhasil mengevakuasi 22 korban. Dengan perincian 19 orang temukan dalam keadan selamat, 3 orang dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian, 184 orang masih dinyatakan hilang sampai saat ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Riadil Akhir Lubis juga mengakui penemuan objek diduga bangkai KM Sinar Bangun di dasar danau. “Saat ini masih dianalisis oleh Tim Basarnas, apakah jenis objek ini? Laporan hasil analisis akan diinfokan ke publik begitu ada hasilnya,” kata Riadil Akhir Lubis kepada Sumut Pos, Minggu (24/6).

Kata Riadil, perkembangan itu terjadi sekira pukul 14.00 WIB berdasarkan statement Kepala Basarnas, M Syaugi di Posko Tigaras. “Sekaligus juga menegaskan pemberitaan di media sosial yang beredar menyatakan, kapal sudah ditemukan adalah tidak benar (hoax),” katanya.

Pencarian korban pada hari itu dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Dimana Tim Scan Sonar beserta Denjaka melakukan penyisiran di perairan Danau Toba khususnya di sekitar tenggelamnya KM Sinar Bangun. Lalu sekitar pukul 07.45 WIB, tim gabungan melakukan pencarian di sekitar 200 meter dari Pelabuhan Tigaras.

“Tim Basarnas akan melakukan pencarian melalui udara dengan menggunakan helikopter Basarnas HR-3604 dan peralatan scan sonar yang mampu mendeteksi sampai dengan kedalaman 2000 meter,” katanya.

Ia menambahkan, pola lain juga dengan melakukan pencarian di air dan di darat, dengan pola pencarian penyisiran pantai. “Operasi SAR hari ini adalah hari ke-7 (tujuh), diperpanjang atau tidak pencarian korban ditentukan sore hari sehabis operasi selesai dilaksanakan,” tegasnya. (syn/jpg/bal/gus/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/