25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sembilan Murid dan Anggota Ong Sinshe: Dia Guru Terbaik Kami..

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ong Sinshe, memiliki sembilan murid sekaligus anggota yang membantunya bekerja melayani masyarakat dalam pengobatan berbagai penyakit dengan metode fisioterapi. Apa saja kata mereka tentang ‘Guru Ong’ ini ?

BERSAMA: Guru Ong (duduk kanan) foto bersama dengan murid dan anggotanya di Komplek Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat, Rabu (23/6).

Kesembilan murid dan anggota Ong Sinshe, hari itu berkumpul di rumah sekaligus tempat praktik Ong Sinshe di Komplek Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat, Rabu (23/6).

Mereka adalah, Tommy, Ahok tua, Johan alias Ahan, Renal, Irsan Wijaya alias Aeng, Ahok muda, Mikel, Hiok Chai, dan Asun. “Guru Ong kami ini terbaik bagi kami, dia jujur dan ikhlas melayanin

masyarakat yang berobat, dia juga tegas, kalau dia bilang tidak bisa ya tidak, kalau bisa ya bisa,” katanya Tommy (36) warga Desa Percut Seituan Deliserdang.

Tommy sedikit menceritakan pengalamannya sebelum ikut bergabung menjadi murid Guru Ong. “Saya bekerja di perusahaan besar di Medan, selama 10 tahun bekerja di sana, saya akhirnya memutuskan ikut dengan Guru Ong,” ujarnya.

Awal perkenalannya dengan Guru Ong, ketika itu Tommy membawa orangtuanya berobat ke tempat praktik Ong Sinshe. “ Saya perhatikan Ong Sinshe, tak pilih-pilih pasien dalam mengobati pasien, kalau bisa ditangani dia bilang iya, kalau tidak ya tidak, selain itu Ong Sinshe tak mematok harga dalam pengobatannya, berapa dikasih dia terima,” kenang Tommy.

Orangtua saya yang sakit berlahan lahan sembuh. Itu membuat Tommy semakin simpatik kepada Guru Ong.

Di saat mereka mengobrol, Ong Sinhe meminta kepada Tommy untuk mencarikannya murid untuk membantunya mengobati masyarakat.”Saya berpikir, kenapa bukan saya saja yang menjadi muridnya,” ujarnya.

Tommy pun memberanikan diri, lalu menawarkan kepada Ong Sinshe untuk menjadi muridnya .”Guru Ong menerima saya, dan saya meninggalkan semua pekerjaan saya,” tutur Tommy

Memang melepas pekerjaan lamanya itu emang berat, tapi Yommy tetap bertekad untuk mengikuti

gurunya itu.”Semua itu hanya membutuhkan waktu, sekarang saya sudah setahun lebih ikut bersama guru Ong, syukurlah kami bekerja dan tidak ada kekurangan, karena guru kami tidak pelit ilmu selalau mengajari

kami dengan ikhlas,” ujar ayah dua anak ini dianggukki murid lainnya.

Beda dengan Ahok tua. Pria berusia 58 tahun ini awal perkenalannya dengan Ong Sinshe saat berdagang usaha obat-obatan herbal.”Saat itu Ong Sinshe masih membuka praktik berpindah-pindah, waktu di Sunggal kami bertemu, melihat saya menjual obat-obatan herbal kesehatan, dia mengajak saya membantunya bekerja melayani masyarakat yang berobat,” kata pria yang sudah 10 tahun ikut bersama Ong Sinshe.

Sekarang ini, Ahok bertugas mendata pasien yang berobat di Ong Sinshe.”Jadi semua pasien yang berobat di sini saya yang mendata,” terang pria yang menetap di Jalan Brigjen Hamid Titikuning Medan ini.

Begitu juga dengan murid lainnya, Johan alias Ahan. Pria 41 tahun ini mengaku sebelumnya mengurus vihara di Medan.”Saya sering bertemu dengan Guru Ong ini di Vihara. Di sana dia sering melakukan pengobatan juga,” ucapnya.

Johan tertarik cara pengobatan yang dilakukan Ong Sinshe yang begitu sederhana tapi bisa cepat menyembuhkan pasien.”Saya melihat Guru Ong ini beda dengan sinshe lainnya yang saya kenal dalam penanganan pasien, ya begitu sederhana dan terbuka, lalu saya menawarkan diri untuk ikut bersamanya, dan Guru Ong dengan senang hati menerima saya,” terang Johan.

Murid lainnya, Renal dan Irsan Wijaya alias Aeng mengaku mengenal Guru Ong saat membawa keluarganya berobat.”Saya tertarik melihat Guru Ong, dia begitu terbuka kepada pasien, walau pasien ramai dia tetap tenang dalam mengobati masyarakat, bekerja dengan ikhlas dengan sekuat tenaga, “ terang Renal yang baru enam bulan bekerja di Ong Sinshe ini.

“Selain guru, dia juga sebagai teman bagi kami, sering bersenda gurau dengan kami,” timpal Aeng yang sudah sembilan bulan ikut bersama Guru Ong.

Sementara, Ahok muda mengaku tertarik dengan Ong Sinshe saat bertemu di resotan makan. Dalam percakapan mereka, Guru Ong mengajak Ahok untuk belajar ilmu pengobatan alternatif dengannya. “Guru kami ini mudah bergaul dengan masyarakat, dan dia tidak pelit ilmu, saya datang kepadanya untuk bergabung dan diterima Guru Ong,” ungkap Ahok muda ini.

Sedangkan Asun mengaku baru ikut dan membantu Guru Ong dalam membuka pengobatan alternatif. “Awalnya perkenalan kami, waktu itu saya membawa anak berobat ke Ong Sinshe ini,” ujar Asun.

Saat itu Asun sudah dibilang hampir frustrasi membawa anaknya berobat ke sana kemari. Termasuk sinshe lain yang ada di Kota Medan.”Saya sudah habis duit Rp40 juta untuk membawa berobat ke sinshe lain, tapi anak saya gak sembuh juga,” sebutnya.

Mengetahui praktik Ong Sinshe bagus dan tidak mematokkan harga, Asun kemudian membawanya ke Guru Ong.” Ternyata benar, beberapa hari dalam penanganan Ong Sinshe anak saya sembuh,” tuturnya.

Asun kemudian berpikir, begitu banyak masyarakat tertipu dengan praktik sinshe yang hanya mencari keuntungan materi saja. “Saya termasuk korbannya,” tambahnya.

Asun pun merasa terpanggil hatinya untuk membantu masyarakat yang membutuh pertolongan kesehatan namun terkendala materi dengan cara bergabung dengan Ong Sinshe. “Saya tak ingin ada masyarakat yang mengalami seperti saya, menjadi korban praktik sinshe yang mengutamakan materi, makanya saya sekarang ikut membantu dan belajar dengan Guru Ong,” katanya.

Beda dengan Mikel (28). Warga Pulo Brayan Lorong 2 ini awalnya seorang pengangguran.”Saya sebelumnya, pengangguran karena orangtua saya kenal dengan Guru Ong makanya saya bekerja di sini, ternyata ikut dengan Guru Ong ini banyak manfaat, selain belajar saya bekerja dengannya,” kata Mikel.

Sementara, Hiok Chai (39) tertarik bekerja dengan Guru Ong baru beberapa bulan ini. “Guru Ong ini sebenarnya abang ipar saya, tapi saya baru tertarik dan belajar dengan ini baru beberapa bulan ini, saat ini saya ingin meneruskan niat baik Guru Ong ini, karena Guru Ong ini guru terbaik bagi kami,” sebut Hiok Chai.

Sementara, Guru Ong menasihati murid dan anggotanya, agar bekerja dan membantu masyarakat dengan ikhlas. Gunakan ilmu yang didapat dengan sebaik-baiknya. “Jika semua dilakukan dengan sebaik-baiknya dan ikhlas rezeki akan datang dengan tak disangka-sangka,” tutur Guru Ong yang memiliki nama lengkap Nixon Johanes ini. (azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ong Sinshe, memiliki sembilan murid sekaligus anggota yang membantunya bekerja melayani masyarakat dalam pengobatan berbagai penyakit dengan metode fisioterapi. Apa saja kata mereka tentang ‘Guru Ong’ ini ?

BERSAMA: Guru Ong (duduk kanan) foto bersama dengan murid dan anggotanya di Komplek Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat, Rabu (23/6).

Kesembilan murid dan anggota Ong Sinshe, hari itu berkumpul di rumah sekaligus tempat praktik Ong Sinshe di Komplek Karya Sehati Residence Jalan Karya Sehati No 7 Karang Barombak, Medan Barat, Rabu (23/6).

Mereka adalah, Tommy, Ahok tua, Johan alias Ahan, Renal, Irsan Wijaya alias Aeng, Ahok muda, Mikel, Hiok Chai, dan Asun. “Guru Ong kami ini terbaik bagi kami, dia jujur dan ikhlas melayanin

masyarakat yang berobat, dia juga tegas, kalau dia bilang tidak bisa ya tidak, kalau bisa ya bisa,” katanya Tommy (36) warga Desa Percut Seituan Deliserdang.

Tommy sedikit menceritakan pengalamannya sebelum ikut bergabung menjadi murid Guru Ong. “Saya bekerja di perusahaan besar di Medan, selama 10 tahun bekerja di sana, saya akhirnya memutuskan ikut dengan Guru Ong,” ujarnya.

Awal perkenalannya dengan Guru Ong, ketika itu Tommy membawa orangtuanya berobat ke tempat praktik Ong Sinshe. “ Saya perhatikan Ong Sinshe, tak pilih-pilih pasien dalam mengobati pasien, kalau bisa ditangani dia bilang iya, kalau tidak ya tidak, selain itu Ong Sinshe tak mematok harga dalam pengobatannya, berapa dikasih dia terima,” kenang Tommy.

Orangtua saya yang sakit berlahan lahan sembuh. Itu membuat Tommy semakin simpatik kepada Guru Ong.

Di saat mereka mengobrol, Ong Sinhe meminta kepada Tommy untuk mencarikannya murid untuk membantunya mengobati masyarakat.”Saya berpikir, kenapa bukan saya saja yang menjadi muridnya,” ujarnya.

Tommy pun memberanikan diri, lalu menawarkan kepada Ong Sinshe untuk menjadi muridnya .”Guru Ong menerima saya, dan saya meninggalkan semua pekerjaan saya,” tutur Tommy

Memang melepas pekerjaan lamanya itu emang berat, tapi Yommy tetap bertekad untuk mengikuti

gurunya itu.”Semua itu hanya membutuhkan waktu, sekarang saya sudah setahun lebih ikut bersama guru Ong, syukurlah kami bekerja dan tidak ada kekurangan, karena guru kami tidak pelit ilmu selalau mengajari

kami dengan ikhlas,” ujar ayah dua anak ini dianggukki murid lainnya.

Beda dengan Ahok tua. Pria berusia 58 tahun ini awal perkenalannya dengan Ong Sinshe saat berdagang usaha obat-obatan herbal.”Saat itu Ong Sinshe masih membuka praktik berpindah-pindah, waktu di Sunggal kami bertemu, melihat saya menjual obat-obatan herbal kesehatan, dia mengajak saya membantunya bekerja melayani masyarakat yang berobat,” kata pria yang sudah 10 tahun ikut bersama Ong Sinshe.

Sekarang ini, Ahok bertugas mendata pasien yang berobat di Ong Sinshe.”Jadi semua pasien yang berobat di sini saya yang mendata,” terang pria yang menetap di Jalan Brigjen Hamid Titikuning Medan ini.

Begitu juga dengan murid lainnya, Johan alias Ahan. Pria 41 tahun ini mengaku sebelumnya mengurus vihara di Medan.”Saya sering bertemu dengan Guru Ong ini di Vihara. Di sana dia sering melakukan pengobatan juga,” ucapnya.

Johan tertarik cara pengobatan yang dilakukan Ong Sinshe yang begitu sederhana tapi bisa cepat menyembuhkan pasien.”Saya melihat Guru Ong ini beda dengan sinshe lainnya yang saya kenal dalam penanganan pasien, ya begitu sederhana dan terbuka, lalu saya menawarkan diri untuk ikut bersamanya, dan Guru Ong dengan senang hati menerima saya,” terang Johan.

Murid lainnya, Renal dan Irsan Wijaya alias Aeng mengaku mengenal Guru Ong saat membawa keluarganya berobat.”Saya tertarik melihat Guru Ong, dia begitu terbuka kepada pasien, walau pasien ramai dia tetap tenang dalam mengobati masyarakat, bekerja dengan ikhlas dengan sekuat tenaga, “ terang Renal yang baru enam bulan bekerja di Ong Sinshe ini.

“Selain guru, dia juga sebagai teman bagi kami, sering bersenda gurau dengan kami,” timpal Aeng yang sudah sembilan bulan ikut bersama Guru Ong.

Sementara, Ahok muda mengaku tertarik dengan Ong Sinshe saat bertemu di resotan makan. Dalam percakapan mereka, Guru Ong mengajak Ahok untuk belajar ilmu pengobatan alternatif dengannya. “Guru kami ini mudah bergaul dengan masyarakat, dan dia tidak pelit ilmu, saya datang kepadanya untuk bergabung dan diterima Guru Ong,” ungkap Ahok muda ini.

Sedangkan Asun mengaku baru ikut dan membantu Guru Ong dalam membuka pengobatan alternatif. “Awalnya perkenalan kami, waktu itu saya membawa anak berobat ke Ong Sinshe ini,” ujar Asun.

Saat itu Asun sudah dibilang hampir frustrasi membawa anaknya berobat ke sana kemari. Termasuk sinshe lain yang ada di Kota Medan.”Saya sudah habis duit Rp40 juta untuk membawa berobat ke sinshe lain, tapi anak saya gak sembuh juga,” sebutnya.

Mengetahui praktik Ong Sinshe bagus dan tidak mematokkan harga, Asun kemudian membawanya ke Guru Ong.” Ternyata benar, beberapa hari dalam penanganan Ong Sinshe anak saya sembuh,” tuturnya.

Asun kemudian berpikir, begitu banyak masyarakat tertipu dengan praktik sinshe yang hanya mencari keuntungan materi saja. “Saya termasuk korbannya,” tambahnya.

Asun pun merasa terpanggil hatinya untuk membantu masyarakat yang membutuh pertolongan kesehatan namun terkendala materi dengan cara bergabung dengan Ong Sinshe. “Saya tak ingin ada masyarakat yang mengalami seperti saya, menjadi korban praktik sinshe yang mengutamakan materi, makanya saya sekarang ikut membantu dan belajar dengan Guru Ong,” katanya.

Beda dengan Mikel (28). Warga Pulo Brayan Lorong 2 ini awalnya seorang pengangguran.”Saya sebelumnya, pengangguran karena orangtua saya kenal dengan Guru Ong makanya saya bekerja di sini, ternyata ikut dengan Guru Ong ini banyak manfaat, selain belajar saya bekerja dengannya,” kata Mikel.

Sementara, Hiok Chai (39) tertarik bekerja dengan Guru Ong baru beberapa bulan ini. “Guru Ong ini sebenarnya abang ipar saya, tapi saya baru tertarik dan belajar dengan ini baru beberapa bulan ini, saat ini saya ingin meneruskan niat baik Guru Ong ini, karena Guru Ong ini guru terbaik bagi kami,” sebut Hiok Chai.

Sementara, Guru Ong menasihati murid dan anggotanya, agar bekerja dan membantu masyarakat dengan ikhlas. Gunakan ilmu yang didapat dengan sebaik-baiknya. “Jika semua dilakukan dengan sebaik-baiknya dan ikhlas rezeki akan datang dengan tak disangka-sangka,” tutur Guru Ong yang memiliki nama lengkap Nixon Johanes ini. (azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/