RATUSAN warga dari berbagai elemen hadir pada kegiatan nonton bareng Film Lafran di Bioskop CGV Focal Point Medan, akhir pekan lalu. Film yang baru tayang sejak 20 Juni 2024, berkisah tentang kehidupan masa kecil Lafran Pane hingga menjadi pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Nonton bareng film untuk tontonan semua umur ini diikuti Ir Zulkifli Ikhwan Harahap MSi (area head BNI Wilayah Medan/alumni HMI), H Dadang Darmawan Pasaribu SSos MSi (sekretaris umum MW KAHMI Sumut) dan Nilam Sari (sesepuh KAHMI).
Kemudian Hadi Sukmono (ketua bidang MW KAHMI Sumut), Komis Simanjuntak dari Asahan, drg Sulfia Dewi Rambe, Yenny Susanti Siregar ST, Serasi Malem Sitepu SPd (presidium MW Forhati Sumut), Elva Citra Sari SE (sekum Forhati Sumut), Andi Williandi, Forhati Binjai dan Leriadi (koordinator pelaksana nonton bareng Film Lafran).
Lafran Pane merupakan pahlawan nasional dari Sumut yang tinggal di Sipirok, lalu melanjutkan pendidikan di Sibolga dan Pulau Jawa. HMI yang didirikan Lafran Pane, kini merupakan salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia.
HMI didirikan di Yogyakarta tanggal 14 Rabiul Awal 1366 Hijrah atau 5 Februari 1947. HMI didirikan di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang berubah nama menjadi Universitas Islam Indonesia (UII).
Diawal film disebutkan bahwa sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menjadi arus utama Islam yang terbuka, toleran, modern dan menjunjung tinggi perbedaan. Film ini bercerita tentang semangat perjuangan dari masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga era proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Dalam film ini juga terdapat pertemuan Lafran Pane dengan H Adam Malik. Lalu ditempat terpisah bertemu dengan Jenderal Sudirman.
Dalam suatu pertemuan HMI yang baru terbentuk, Jenderal Sudirman mengungkapkan istilah santri yang intelek dan intelektual yang santri. Ia yakin HMI bisa melaju semakin kencang.
”Bekerjalah dan berjuang dalam kegembiraan. Bukan hanya demi Islam, juga demi Indonesia. Sebab HMI bukan sekedar Himpunan Mahasiswa Islam. Tapi juga Harapan Masyarakat Indonesia,” pesan Jenderal Sudirman.
Dalam film ini, Lafran Pane menegaskan bahwa HMI bertujuan untuk mempertahankan Negara Republik Indonesia, mempertinggi derajat rakyat Indonesia serta menegakkan dan mengembangkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
”Yaitu Islam yang terbuka, Islam yang toleran, Islam yang modern dan Islam yang berorientasi pada kemajuan serta menghormati kemajemukan bangsa,” tegas Lafran Pane.
Usai nonton bareng, Sekretaris Umum MW KAHMI Sumut Dadang Darmawan Pasaribu SSos MSi mengutarakan harapan agar kegiatan ini untuk tahu tentang kebangsaan dan Keislaman yang menjadi dua instrumen penggerak HMI.
”Berjuang dan menegakkan tujuan kemerdekaan sekaligus memperkuat nilai-nilai Keislaman dalam praktik Keindonesiaan itu sendiri,” sebut sekretaris umum.
Dadang Darmawan Pasaribu SSos MSi menambahkan bahwa kegiatan nonton bareng Film Lafran akan terus berlanjut di Sumut dan daerah lainnya di Indonesia. (dmp)