27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Seorang Peserta SLMPTN Unimed Pingsan

MEDAN-Seorang peserta wanita yang mengikuti Seleksi Lokal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SLMPTN) Universitas Negeri Medan (Unimed) tahun 2012 bernama Urmila, pingsan ketika menjalani ujian di gedung Serba Guna Unimed, Selasa (24/7)
Melihat kondisi itu, anggota Resimen Mahasiswa Unimed  mengevakuasi korban ke klinik  di gedung Serba Guna. Selang beberapa menit mendapatkan perawatan  tim medis wanita berjilbab itu akhirnya sadarkan diri.

Rektor Unimed, Prof Ibnu Hajar Damanik didampingi PR-1 Prof Khairil Anshari, PR-III,
Prof Biner Ambarita, dan Kabag Humas Tappil Rambe menduga pingsannya peserta tersebut diakibatkan kondisi fisik menurun.
“ Menurut kebiasaan kalau ada peserta biasanya karena kelelahan dan mungkin saat sahur kurang menkonsumsi makanan yang cukup, sedangkan saat mengikuti ujian banyak tenaga  terkuras, jadi  dugaan saya akibat kondisi fisik menurun,” tegasnya.

Pada bagian lain, Prof Ibnu Hajar mengatakan dari 10.618 peserta yang mengikuti ujian, lebih kurang 10 orang tidak hadir.

“Laporan sementara dari tim pengawas, di Gedung Serba Guna ini ada 10 peserta yang tidak hadir,” tegasnya.
Mungkin, di lokasi lain seperti, Universitas Amir Hamzah, Dharmawangsa, MAN 1 Jalan Willem Iskandar Medan, SMP Pahlawan Nasional Jalan Durung, ada juga peserta yang tidak hadir.

Prof Biner Ambarita mengaku, mahasiswa yang terbukti terlibat perjokian akan diserahkan ke ranah hukum.
“Kalau ada mahasiswa yang ketahuan terlibat sebagai joki dalam penerimaan mahasiswa baru di Unimed, kami tidak segan-segan menindaknya bahkan kami akan menyerahkannya ke kepolisian untuk diproses sesuai hukum,”katanya.

Menurutnya, demi mengantisipasi terjadinya perjokian atupun hal-hal yang dapat menggangu jalannya ujian, pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi, diantaranya dengan memperketat pengawasan di ruang ujian dan juga melibatkan pihak kepolisian.
Demikian juga dengan berbagai alat komunikasi, dilarang dibawa ke dalam kelas saat berlangsungnya ujian.

Bahkan buku-buku, mapun tas milik peserta harus dikumpul di depan ruangan, demi mengantisipasi adanya tindakan curang dalam menjawab soal ujian.  “Kecil kemungkinan terjadinya perjokian maupun upaya tindakan curang lainnya . Kita tidak mau berandai-andai,yang jelas kami ingin ujian seleksi lokal ini berjalan dengan baik,” katanya.

Untuk pengawasan sendiri, lanjut dia, panitia telah mengatasinya dengan sangat ketat, yakni dalam satu ruanganakan disiapkan setidaknya 2 atau 3 orang pengawas.
“Pengawas akan menyamakan nomor peserta dengan identitas. Saya jamin pelaksanaan SLMPTN bebas dari joki, karena semua lini sudah diantisipasi,” ujarnya. (uma)

MEDAN-Seorang peserta wanita yang mengikuti Seleksi Lokal Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SLMPTN) Universitas Negeri Medan (Unimed) tahun 2012 bernama Urmila, pingsan ketika menjalani ujian di gedung Serba Guna Unimed, Selasa (24/7)
Melihat kondisi itu, anggota Resimen Mahasiswa Unimed  mengevakuasi korban ke klinik  di gedung Serba Guna. Selang beberapa menit mendapatkan perawatan  tim medis wanita berjilbab itu akhirnya sadarkan diri.

Rektor Unimed, Prof Ibnu Hajar Damanik didampingi PR-1 Prof Khairil Anshari, PR-III,
Prof Biner Ambarita, dan Kabag Humas Tappil Rambe menduga pingsannya peserta tersebut diakibatkan kondisi fisik menurun.
“ Menurut kebiasaan kalau ada peserta biasanya karena kelelahan dan mungkin saat sahur kurang menkonsumsi makanan yang cukup, sedangkan saat mengikuti ujian banyak tenaga  terkuras, jadi  dugaan saya akibat kondisi fisik menurun,” tegasnya.

Pada bagian lain, Prof Ibnu Hajar mengatakan dari 10.618 peserta yang mengikuti ujian, lebih kurang 10 orang tidak hadir.

“Laporan sementara dari tim pengawas, di Gedung Serba Guna ini ada 10 peserta yang tidak hadir,” tegasnya.
Mungkin, di lokasi lain seperti, Universitas Amir Hamzah, Dharmawangsa, MAN 1 Jalan Willem Iskandar Medan, SMP Pahlawan Nasional Jalan Durung, ada juga peserta yang tidak hadir.

Prof Biner Ambarita mengaku, mahasiswa yang terbukti terlibat perjokian akan diserahkan ke ranah hukum.
“Kalau ada mahasiswa yang ketahuan terlibat sebagai joki dalam penerimaan mahasiswa baru di Unimed, kami tidak segan-segan menindaknya bahkan kami akan menyerahkannya ke kepolisian untuk diproses sesuai hukum,”katanya.

Menurutnya, demi mengantisipasi terjadinya perjokian atupun hal-hal yang dapat menggangu jalannya ujian, pihaknya telah melakukan beberapa langkah antisipasi, diantaranya dengan memperketat pengawasan di ruang ujian dan juga melibatkan pihak kepolisian.
Demikian juga dengan berbagai alat komunikasi, dilarang dibawa ke dalam kelas saat berlangsungnya ujian.

Bahkan buku-buku, mapun tas milik peserta harus dikumpul di depan ruangan, demi mengantisipasi adanya tindakan curang dalam menjawab soal ujian.  “Kecil kemungkinan terjadinya perjokian maupun upaya tindakan curang lainnya . Kita tidak mau berandai-andai,yang jelas kami ingin ujian seleksi lokal ini berjalan dengan baik,” katanya.

Untuk pengawasan sendiri, lanjut dia, panitia telah mengatasinya dengan sangat ketat, yakni dalam satu ruanganakan disiapkan setidaknya 2 atau 3 orang pengawas.
“Pengawas akan menyamakan nomor peserta dengan identitas. Saya jamin pelaksanaan SLMPTN bebas dari joki, karena semua lini sudah diantisipasi,” ujarnya. (uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/