29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pemakaman Masjid Raya Jadi Lapak Nyabu, Polisi Dinilai Kecolongan

MAKAM: Warga saat berziarah di makam Masjid Raya Al Mahsun. Di lokasi makam ini ditemukan belasan plastik klip diduga bekas narkoba sabu-sabu serta beberapa air mineral kemasan yang diubah menjadi alat hisap sabu (bong) lengkap dengan pipet (foto kecil).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemakaman di areal Masjid Raya Al-Mahsun seketika menjadi perhatian publik. Pasalnya, tidak ada yang menyangka bahwa tempat pekuburan yang berada tepat di inti kota tersebut dijadikan sebagai lapak bagi pengguna narkoba. Polisipun dinilai kecolongan.

Hal ini dikatakan Ketua Komisi I DPRD Medan, Sabar Syamsurya Sitepu yang menilai kejadian ini adalah bukti bahwa pihak kepolisian tidak bekerja secara maksimal dan kecolongan.

“Saya baca beritanya di koran, jadi saya yang malu. Mesjid Raya kebanggaan kita, di sampingnya ada kuburan tapi malah dipakai untuk nyabu, memalukan. Ini jelas dan nyata, kepolisian sudah kecolongan,” tegas Sabar kepada Sumut Pos, Rabu (24/7).

Sabar juga turut menanyakan apa fungsi dari Babinkamtibmas yang ditugaskan di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Medan. “Ini parah, masak polisi bisa kecolongan. Terus, fungsi Babinkamtibmas itu apa? Kan mereka ditugaskan di tiap kelurahan, artinya itukan wilayahnya, masak gak dijaga,” tegasnya.

Untuk itu, Sabar menegaskan agar pihak kepolisian segera memperketat penjagaan di wilayah tersebut dan areal pekuburan dan tempat-tempat lainnya agar terhindar dari peredaran narkoba. “Masjid Raya (Al Mahsun) itu salah satu ikon Kota Medan.

Kalau arealnya dipakai untuk nyabu, yang malu ya kita warga Kota Medan. Pihak kepolisian harus jaga itu, jangan sampai tercoreng lagi wajah Kota Medan ini. Dan bukan hanya area Masjid Raya saja, tapi semua wilayah di Kota Medan. Jangan lagi ada peredaran narkoba dikota Medan,” tegasnya.

Sedangkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Medan, M Sofyan menjelaskan, pihaknya belum mengetahui hal tersebut. “Saya belum tahu peristiwa itu,” uku Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (24/7) via selulernya.

Sofyan menjelaskan, pihaknya selama ini memang diminta pihak Masjid Raya Al Mahsun untuk menjaga areal masjid hingga ke depan jalan masjid. “Petugas kami memang ada di sana, tapi hanya untuk menjaga areal masjid dan sarana yang ada, termasuk areal depan masjid agar steril dari para pedagang kaki lima. Untuk wilayah kuburan kita memang tidak menjaga itu,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Sofyan, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan bukan menjadi ruang lingkup Satpol PP. “Kalau kuburan dipakai untuk penggunaan sabu, saya pikir itu lebih ke ranahnya di kepolisian. Namun begitu, kalau ke depannya pihak masjid meminta Pemko Medan dan Pemko Medan memerintahkan kami untuk turut menjaga areal perkuburan itu, tentu kami siap,” pungkasnya.

Sementara itu, Polsek Medan Kota masih mendalami temuan belasan plastik klip diduga bekas paket sabu-sabu di areal pemakaman Masjid Raya Al Mahsun, Medan.

Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani ditanya Rabu (24/7) mengatakan, pihaknya sudah ke lokasi temuan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan beberapa warga. “Mudah-mudahan segera terungkap orang-orang yang memakai narkoba di areal pemakaman masjid raya tersebut,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan di sejumlah lokasi lainnya diduga sebagai tempat pesta narkoba, termasuk di areal pemakaman Jalan Halat, yang juga kerap digunakan sebagai lokasi menggunakan narkoba.

Sedangkan Kasatres Narkoba AKBP Raphael Sandy Cahyo Priambodo mengatakan, pihakya bersama polsek setempat akan melakukan penyidikan terkait temuan bong sabu-sabu tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi soal temuan itu. Kita akan melakukan penyidikan. Harapan kita kepada masyarakat mari ikut bersama-sama dalam memberantas narkoba,” ucapnya.

Sebelumnya, temuan belasan plastik klip diduga sisa sabu di areal pemakaman Masjid Raya, Selasa (23/7) kemarin membuat heboh sebagian kalangan. Di lokasi itu juga ditemukan beberapa air mineral kemasan yang diubah menjadi alat isap sabu (bong) lengkap dengan pipet, sebuah mancis dan kartu remi, sehingga ada dugaan pelaku menggunakan sabu sambil bermain judi.

Foto plastik klip bekas sabu tersebut sempat beredar di media sosial WhatsApp, sehingga menjadi perhatian masyarakat dan pihak kepolisian.

Berdasarkan informasi sebelumnya, areal pemakaman Masjid Raya Al Mahsun kerap digunakan sebagai tempat berkumpul remaja dan diduga sering digunakan sebagai lapak mengkonsumsi narkoba pada malam hari. (map/dvs/ila)

MAKAM: Warga saat berziarah di makam Masjid Raya Al Mahsun. Di lokasi makam ini ditemukan belasan plastik klip diduga bekas narkoba sabu-sabu serta beberapa air mineral kemasan yang diubah menjadi alat hisap sabu (bong) lengkap dengan pipet (foto kecil).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemakaman di areal Masjid Raya Al-Mahsun seketika menjadi perhatian publik. Pasalnya, tidak ada yang menyangka bahwa tempat pekuburan yang berada tepat di inti kota tersebut dijadikan sebagai lapak bagi pengguna narkoba. Polisipun dinilai kecolongan.

Hal ini dikatakan Ketua Komisi I DPRD Medan, Sabar Syamsurya Sitepu yang menilai kejadian ini adalah bukti bahwa pihak kepolisian tidak bekerja secara maksimal dan kecolongan.

“Saya baca beritanya di koran, jadi saya yang malu. Mesjid Raya kebanggaan kita, di sampingnya ada kuburan tapi malah dipakai untuk nyabu, memalukan. Ini jelas dan nyata, kepolisian sudah kecolongan,” tegas Sabar kepada Sumut Pos, Rabu (24/7).

Sabar juga turut menanyakan apa fungsi dari Babinkamtibmas yang ditugaskan di tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Medan. “Ini parah, masak polisi bisa kecolongan. Terus, fungsi Babinkamtibmas itu apa? Kan mereka ditugaskan di tiap kelurahan, artinya itukan wilayahnya, masak gak dijaga,” tegasnya.

Untuk itu, Sabar menegaskan agar pihak kepolisian segera memperketat penjagaan di wilayah tersebut dan areal pekuburan dan tempat-tempat lainnya agar terhindar dari peredaran narkoba. “Masjid Raya (Al Mahsun) itu salah satu ikon Kota Medan.

Kalau arealnya dipakai untuk nyabu, yang malu ya kita warga Kota Medan. Pihak kepolisian harus jaga itu, jangan sampai tercoreng lagi wajah Kota Medan ini. Dan bukan hanya area Masjid Raya saja, tapi semua wilayah di Kota Medan. Jangan lagi ada peredaran narkoba dikota Medan,” tegasnya.

Sedangkan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Medan, M Sofyan menjelaskan, pihaknya belum mengetahui hal tersebut. “Saya belum tahu peristiwa itu,” uku Sofyan kepada Sumut Pos, Rabu (24/7) via selulernya.

Sofyan menjelaskan, pihaknya selama ini memang diminta pihak Masjid Raya Al Mahsun untuk menjaga areal masjid hingga ke depan jalan masjid. “Petugas kami memang ada di sana, tapi hanya untuk menjaga areal masjid dan sarana yang ada, termasuk areal depan masjid agar steril dari para pedagang kaki lima. Untuk wilayah kuburan kita memang tidak menjaga itu,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Sofyan, hal itu merupakan pelanggaran hukum dan bukan menjadi ruang lingkup Satpol PP. “Kalau kuburan dipakai untuk penggunaan sabu, saya pikir itu lebih ke ranahnya di kepolisian. Namun begitu, kalau ke depannya pihak masjid meminta Pemko Medan dan Pemko Medan memerintahkan kami untuk turut menjaga areal perkuburan itu, tentu kami siap,” pungkasnya.

Sementara itu, Polsek Medan Kota masih mendalami temuan belasan plastik klip diduga bekas paket sabu-sabu di areal pemakaman Masjid Raya Al Mahsun, Medan.

Kapolsek Medan Kota Kompol Revi Nurvelani ditanya Rabu (24/7) mengatakan, pihaknya sudah ke lokasi temuan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan beberapa warga. “Mudah-mudahan segera terungkap orang-orang yang memakai narkoba di areal pemakaman masjid raya tersebut,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya melakukan penyelidikan di sejumlah lokasi lainnya diduga sebagai tempat pesta narkoba, termasuk di areal pemakaman Jalan Halat, yang juga kerap digunakan sebagai lokasi menggunakan narkoba.

Sedangkan Kasatres Narkoba AKBP Raphael Sandy Cahyo Priambodo mengatakan, pihakya bersama polsek setempat akan melakukan penyidikan terkait temuan bong sabu-sabu tersebut. “Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi soal temuan itu. Kita akan melakukan penyidikan. Harapan kita kepada masyarakat mari ikut bersama-sama dalam memberantas narkoba,” ucapnya.

Sebelumnya, temuan belasan plastik klip diduga sisa sabu di areal pemakaman Masjid Raya, Selasa (23/7) kemarin membuat heboh sebagian kalangan. Di lokasi itu juga ditemukan beberapa air mineral kemasan yang diubah menjadi alat isap sabu (bong) lengkap dengan pipet, sebuah mancis dan kartu remi, sehingga ada dugaan pelaku menggunakan sabu sambil bermain judi.

Foto plastik klip bekas sabu tersebut sempat beredar di media sosial WhatsApp, sehingga menjadi perhatian masyarakat dan pihak kepolisian.

Berdasarkan informasi sebelumnya, areal pemakaman Masjid Raya Al Mahsun kerap digunakan sebagai tempat berkumpul remaja dan diduga sering digunakan sebagai lapak mengkonsumsi narkoba pada malam hari. (map/dvs/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/