32.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Gubsu Dukung KNIA Berkonsep Aerotropolis

MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung pengembangan Bandara Internasional Kualanamu menjadi modern airport berkonsep Aerotropolis (airport city) atau kota bandara. Apalagi, dengan lokasi yang strategis dan areal yang masih luas, Kualanamu lebih berpeluang dikembangkan seperti di Eropa dan Amerika Serikat.

Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengaku akan mendukung sepenuhnya rencana PT Angkasa Pura untuk menjadikan Kualanamu sebagai model Bandara Aerotropolis di Indonesia. “Kami menyambut gembira rencana ini dan akan dukung penuh rencana ini,” ujar Gubsu saat menerima audiensi PT Angkasa Pura II yang dihadiri Direktur Keuangan Laurensius Manurung, Direktur Operasi Kebandaraan Endang A Sumiarsa, General Manager KNIA HT Said Ridwan ST MM dan Liason Officer Kehumasan HM Wasfan W Widodo di Kantor Gubsu.

Gubsu mengungkapkan, pihaknya memang sudah memiliki visi pengembangan Kualanamu yang diintegrasikan dengan Pelabuhan Belawan. “Kita menginginkan Kualanamu terintegrasi dengan Kawasan Belawan, dengan dukungan kawasan bisnis dan perumahan sehingga menjadi kota baru,” kata Gubsu.

Laurensius dalam kesempatan itu menjelaskan, Kualanamu akan dikembangkan sebagai pintu gerbang utama Indonesia dengan konsep Aerotropolis. Menurutnya, peluang keberhasilannya lebih besar, mengingat kawasan Bandara Kualanamu masih memungkinkan dikembangkan. Berbeda dengan Bandara Soekarno Hatta yang sulit dikembangkan karena minimnya lahan dan sudah banyaknya pembangunan dilakukan di sekitar kawasan.

Namun untuk mewujudkan konsep aerotropolis tersebut diperlukan disinergikan dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Konsep pengembangan Kualanamu sebagai bandara aertropolis hendaknya masuk dalam RTRW Provinsi Sumatera Utara yang saat ini dalam proses finalisasi.

Dijelaskannya, bandara akan memberikan kontribusi 5 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) daerah. Namun apa bila dengan konsep Aerotropolis, akan memberi dampak multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian daerah sehingga dapat memberi kontribusi diperkirakan 15-30 persen bagi PDB daerah. (rud/adz)

MEDAN- Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mendukung pengembangan Bandara Internasional Kualanamu menjadi modern airport berkonsep Aerotropolis (airport city) atau kota bandara. Apalagi, dengan lokasi yang strategis dan areal yang masih luas, Kualanamu lebih berpeluang dikembangkan seperti di Eropa dan Amerika Serikat.

Bandara Kualanamu
Bandara Kualanamu

Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengaku akan mendukung sepenuhnya rencana PT Angkasa Pura untuk menjadikan Kualanamu sebagai model Bandara Aerotropolis di Indonesia. “Kami menyambut gembira rencana ini dan akan dukung penuh rencana ini,” ujar Gubsu saat menerima audiensi PT Angkasa Pura II yang dihadiri Direktur Keuangan Laurensius Manurung, Direktur Operasi Kebandaraan Endang A Sumiarsa, General Manager KNIA HT Said Ridwan ST MM dan Liason Officer Kehumasan HM Wasfan W Widodo di Kantor Gubsu.

Gubsu mengungkapkan, pihaknya memang sudah memiliki visi pengembangan Kualanamu yang diintegrasikan dengan Pelabuhan Belawan. “Kita menginginkan Kualanamu terintegrasi dengan Kawasan Belawan, dengan dukungan kawasan bisnis dan perumahan sehingga menjadi kota baru,” kata Gubsu.

Laurensius dalam kesempatan itu menjelaskan, Kualanamu akan dikembangkan sebagai pintu gerbang utama Indonesia dengan konsep Aerotropolis. Menurutnya, peluang keberhasilannya lebih besar, mengingat kawasan Bandara Kualanamu masih memungkinkan dikembangkan. Berbeda dengan Bandara Soekarno Hatta yang sulit dikembangkan karena minimnya lahan dan sudah banyaknya pembangunan dilakukan di sekitar kawasan.

Namun untuk mewujudkan konsep aerotropolis tersebut diperlukan disinergikan dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Konsep pengembangan Kualanamu sebagai bandara aertropolis hendaknya masuk dalam RTRW Provinsi Sumatera Utara yang saat ini dalam proses finalisasi.

Dijelaskannya, bandara akan memberikan kontribusi 5 persen bagi Produk Domestik Bruto (PDB) daerah. Namun apa bila dengan konsep Aerotropolis, akan memberi dampak multiplier effect yang tinggi bagi perekonomian daerah sehingga dapat memberi kontribusi diperkirakan 15-30 persen bagi PDB daerah. (rud/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/