MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Medan melalui Program Optimalisasi Pembinaan Kemandirian Bank Ulos, melatih wargabinaan (WBP) terampil menjadi pengrajin ulos. Program ini mendorong Lapas untuk mewarisi WBP keterampilan membuat ulos, yang berasal dari suku Batak, Sumatera Utara.
“Pelatihan Bank Ulos ini sudah berjalan kurang lebih 1 bulan, layaknya peribahasa yang mengatakan, sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, dalam hal ini selain program optimalisasi Pembinaan Kemandirian berjalan, Lapas Kelas I Medan juga melatih warga binaan menciptakan karya seni tinggi dan juga melestarikan budaya, ditambah lagi juga bernilai ekonomis,” ungkap Kalapas Kelas I Medan, melalui Kabid Pembinaan, Eben Haezer Depari, Senin (25/9/2023).
“Harapannya dengan terlaksananya kegiatan Kemandirian ini melalui Bank Ulos ini, warga binaan kita setelah bebas nanti, mendapat bekal dari pelatihan ini yang bisa digunakan setelah bebas nanti, menjadi manusia-manusia mandiri,” jelasnya.
Kabid Giatja juga mengajak Tim Humas untuk melihat Tenun Ulos Hasil Karya Warga Binaan Lapas I Medan, dengan berbagai motif yang juga telah mengikuti Kegiatan Pameran Bangga Product Karya WBP, juga mengikuti Legal Expo Kanwil Kemenkumham Sumut, tentu semua sudah di rekap dan menjadi PNBP Lapas Kelas I Medan.
Salah satu warga binaan, FG mengaku sangat senang dengan adanya pelatihan yang dibuat oleh Lapas Kelas I Medan tersebut. Menurutnya dari pelatihan ini ada minat yang ingin dicapainya untuk menambah ilmu pengetahuan.
“Awalnya saya mengalami kesulitan, berkat dukungan dari Bapak/ Ibu petugas Lapas Kelas I Medan, mendorong saya belajar lagi, alhasil sudah memahami dalam pembuatan pola-pola ulos (kerajinan tenun khas batak),” katanya. (man/ram)
