26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Pedagang Buku Bekas akan Direlokasi Paksa

Foto: Triadi/Sumut Pos Pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka Medan.
Foto: Triadi/Sumut Pos
Pedagang buku
bekas di Lapangan Merdeka Medan.

 

MEDAN – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pemko Medan tak habis fikir dengan apa yang telah dilakukan pedagang buku. Pasalnya, pendekatan persuasif atau secara kekeluargaan sudah dilakukan.

Kali ini undangan yang dijadwalkan dilakukan di kantor Kelurahan Kesawan yang beralamatkan di Jalan Glugur by Pass juga gagal terlaksana karena ketidakhadiran para pedagang buku.

Hal ini diungkapkan Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya kepada Sumut Pos, Kamis (24/10). “Ada apa para pedagang buku, kenapa tidak mau hadir dalam pertemuan kali ini. Padahal sudah dilayangkan surat resminya,” kata Gunawan.

Pria berkacamata ini mengungkapkan akan ada surat peringatan yang ke VI untuk dikirimkan kepada para pedagang buku. Setelah surat peringatan dikirimkan, pedagang buku harus mengosongkan lokasi saat ini karena pembangunan sky bridge harus segera dilanjutkan.

“Sudah habis kesempatan untuk melakukan pendekatan secara persuasif, tidak ada cara lain selain dengan cara paksaan untuk merelokasi para pedagang buku,” ungkapnya.

Disinggung mengenai kapan surat peringat ke VI itu akan dikirimkan, Mantan Kadis Bina Marga itu mengaku belum bisa memastikan kapan waktu akan dikirimkannya surat tersebut.

Karena dirinya terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri. “Saya sekarang ini mau menemui Pak Sekda untuk membahas langkah apa yang akan diambil kedepannya,” akunya.

” Undangan yang dikirimkan atas nama pribadi para pedagang buku, bukan atas nama organisasi,” tukasnya.

Sebelumnya Sekertaris Persatuan Pedagang  Buku Lapangan Merdeka (P2BLM), sudah memastikan tidak akan ada perwakilan pedagang buku yang hadir. Ini disebabkan yang diundang untuk melakukan pertemuan adalah secara pribadi.

“Seharusnya yang diajak bertemu adalah organisasi pedagang buku yakni P2BLM,” katanya.

P2BLM, kata dia, sudah melayangkan surat keberatan secara tertulis dan dikirimkan kepada pihak Kelurahan Kesawan, DPRD serta Pemko Medan. Pedagang buku juga akan terus bertahan di Lapangan Merdeka.

Karena keberadaan pedagang buku sudah termasuk dalam cagar budaya atas persetujuan anggota DPRD Medan. ” Kami tidak akan pernah mau untuk direlokasi,” tandasnya. (dik)

Foto: Triadi/Sumut Pos Pedagang buku bekas di Lapangan Merdeka Medan.
Foto: Triadi/Sumut Pos
Pedagang buku
bekas di Lapangan Merdeka Medan.

 

MEDAN – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Pemko Medan tak habis fikir dengan apa yang telah dilakukan pedagang buku. Pasalnya, pendekatan persuasif atau secara kekeluargaan sudah dilakukan.

Kali ini undangan yang dijadwalkan dilakukan di kantor Kelurahan Kesawan yang beralamatkan di Jalan Glugur by Pass juga gagal terlaksana karena ketidakhadiran para pedagang buku.

Hal ini diungkapkan Kadis Perkim Medan, Gunawan Surya kepada Sumut Pos, Kamis (24/10). “Ada apa para pedagang buku, kenapa tidak mau hadir dalam pertemuan kali ini. Padahal sudah dilayangkan surat resminya,” kata Gunawan.

Pria berkacamata ini mengungkapkan akan ada surat peringatan yang ke VI untuk dikirimkan kepada para pedagang buku. Setelah surat peringatan dikirimkan, pedagang buku harus mengosongkan lokasi saat ini karena pembangunan sky bridge harus segera dilanjutkan.

“Sudah habis kesempatan untuk melakukan pendekatan secara persuasif, tidak ada cara lain selain dengan cara paksaan untuk merelokasi para pedagang buku,” ungkapnya.

Disinggung mengenai kapan surat peringat ke VI itu akan dikirimkan, Mantan Kadis Bina Marga itu mengaku belum bisa memastikan kapan waktu akan dikirimkannya surat tersebut.

Karena dirinya terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri. “Saya sekarang ini mau menemui Pak Sekda untuk membahas langkah apa yang akan diambil kedepannya,” akunya.

” Undangan yang dikirimkan atas nama pribadi para pedagang buku, bukan atas nama organisasi,” tukasnya.

Sebelumnya Sekertaris Persatuan Pedagang  Buku Lapangan Merdeka (P2BLM), sudah memastikan tidak akan ada perwakilan pedagang buku yang hadir. Ini disebabkan yang diundang untuk melakukan pertemuan adalah secara pribadi.

“Seharusnya yang diajak bertemu adalah organisasi pedagang buku yakni P2BLM,” katanya.

P2BLM, kata dia, sudah melayangkan surat keberatan secara tertulis dan dikirimkan kepada pihak Kelurahan Kesawan, DPRD serta Pemko Medan. Pedagang buku juga akan terus bertahan di Lapangan Merdeka.

Karena keberadaan pedagang buku sudah termasuk dalam cagar budaya atas persetujuan anggota DPRD Medan. ” Kami tidak akan pernah mau untuk direlokasi,” tandasnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/