25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Putrinya Tewas Dijambret, Emak di Kampung Ikut Tewas

jsad-dewi-sartika-korban-jambret
Jasad Dewi Sartika, korban jambret, dimasukkan dalam ambulans, Senin (24/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewi Sartika (38) telah mengumpulkan uang untuk berobat emaknya di Aek Kanopan. Dengan penuh harap pada kesembuhan sang emak, dia letakkan uang di tas dan bergegas ke terminal. Nahas dia dijambret, ditarik jatuh dari becak motor. Di kampung, emaknya pun ikut tewas mendengar kabar itu.

Malam yang tenang dan sejuk di Jalan Ringroad Pasar 8 Medan Sunggal mendadak heboh. Aksi jambret memecah suasana. Seorang perempuan ditarik dari becak motor oleh penjambret sekira pukul 21.00 WIB, Senin (24/10).

Adalah Dewi Sartika, warga Jalan Ringroad Gang Ikhlas, perempuan yang dimaksud. Dengan menggunakan becak motor bernomor polisi BK 1445 CJ bersama adiknya, Agus Tina, dia hendak menuju Terminal Amplas. Uang yang sudah dikumpulkannya untuk pengobatan sang emak di kampung dimasukkan dalam tas dan dipegangnya erat-erat.

“Jadi korban dapat kabar, kalau mamaknya sakit di Aek Kanopan. Jadi dia mau pulang kampung. Dia naik becak bersama adeknya si Agus Tina,” jelas Junaedi, kepala lingkungan (kepling) 1 Sungggal.

Sang kepling pun menerangkan Dewi adalah ibu dua anak. “Dia gak kerja. Dia tinggal sama suaminya. Jadi karena adeknya hamil besar, pas dibecak, dia minta mengatakan ‘Udahlah aku saja yang di pinggir pintu becak. Kau (Agus Tina) di dekat sang perbator’,” jelas kepling menirukan kalimat Dewi.

Namun, ketika tiba di Pasar 8 Ringroad, mereka dipepet dua jambret yang mengendarai sepeda motor Beat berwarna hitam. Seorang jambret yang posisinya dibonceng menarik tas milik Dewi. “Pas di dalam becak itu tarik-tarikan jambret sama si Dewi. Karena Dewi gak ngalah, jadinya dia jatuh sambil memegang tasnya. Pas kepalanya yang kena ke aspal. Makanya, pejambret langsung kabur,” timpal saksi mata, Aldi, yang merupakan warga sekitar.

jsad-dewi-sartika-korban-jambret
Jasad Dewi Sartika, korban jambret, dimasukkan dalam ambulans, Senin (24/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dewi Sartika (38) telah mengumpulkan uang untuk berobat emaknya di Aek Kanopan. Dengan penuh harap pada kesembuhan sang emak, dia letakkan uang di tas dan bergegas ke terminal. Nahas dia dijambret, ditarik jatuh dari becak motor. Di kampung, emaknya pun ikut tewas mendengar kabar itu.

Malam yang tenang dan sejuk di Jalan Ringroad Pasar 8 Medan Sunggal mendadak heboh. Aksi jambret memecah suasana. Seorang perempuan ditarik dari becak motor oleh penjambret sekira pukul 21.00 WIB, Senin (24/10).

Adalah Dewi Sartika, warga Jalan Ringroad Gang Ikhlas, perempuan yang dimaksud. Dengan menggunakan becak motor bernomor polisi BK 1445 CJ bersama adiknya, Agus Tina, dia hendak menuju Terminal Amplas. Uang yang sudah dikumpulkannya untuk pengobatan sang emak di kampung dimasukkan dalam tas dan dipegangnya erat-erat.

“Jadi korban dapat kabar, kalau mamaknya sakit di Aek Kanopan. Jadi dia mau pulang kampung. Dia naik becak bersama adeknya si Agus Tina,” jelas Junaedi, kepala lingkungan (kepling) 1 Sungggal.

Sang kepling pun menerangkan Dewi adalah ibu dua anak. “Dia gak kerja. Dia tinggal sama suaminya. Jadi karena adeknya hamil besar, pas dibecak, dia minta mengatakan ‘Udahlah aku saja yang di pinggir pintu becak. Kau (Agus Tina) di dekat sang perbator’,” jelas kepling menirukan kalimat Dewi.

Namun, ketika tiba di Pasar 8 Ringroad, mereka dipepet dua jambret yang mengendarai sepeda motor Beat berwarna hitam. Seorang jambret yang posisinya dibonceng menarik tas milik Dewi. “Pas di dalam becak itu tarik-tarikan jambret sama si Dewi. Karena Dewi gak ngalah, jadinya dia jatuh sambil memegang tasnya. Pas kepalanya yang kena ke aspal. Makanya, pejambret langsung kabur,” timpal saksi mata, Aldi, yang merupakan warga sekitar.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/