28 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Banjir, Hati-Hati Kuman Leptospirosis Mengintai

Foto: Amirullah Tanjung Sungai Mencirim di Kelurahan Setia, Kecamata Binjai Kota meluap dan merendam rumah warga mencapai 1 hingga 2 meter, Rabu (24/11/2015).
Foto: Amirullah Tanjung
Sungai Mencirim di Kelurahan Setia, Kecamata Binjai Kota meluap dan merendam rumah warga mencapai 1 hingga 2 meter, Rabu (24/11/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang tinggal atau yang terkena banjir diminta untuk berhati-hati saat membersihkan rumah dari sisa lumpur atau air.

“Saat kontak dengan air harus menggunakan sepatu panjang dan sarung tangan, untuk menghindari bakteri leptospira  yang dapat menyebabkan leptospirosis,” ujar dr Franciscus Ginting SpPD dari RS Adam Malik, hari ini.

Kuman leptospira atau bakteri leptospira, lanjutnya, banyak dan hidup di dalam hewan seperti tikus, lembu, dan kambing. Pada hewan tersebut, kuman ini tidak menimbulkan gejala. Namun kumannya memperbanyak diri, terutama di saluran ginjal. Pada saat hewan mengeluarkan urine atau air kencing, urinnya mengandung leptospira yang dapat bertahan beberapa hari di dalam tanah ataupun di dalam air.

“Leptospira ini bila masuk ke dalam tubuh manusia menimbulkan penyakit yang disebut dengan leptospirosis. Masuknya bakteri ini melalui kulit yang terluka atau pun melalui saluran selaput pada mata atau pun saluran nafas, meskipun jarang,” ujar pria yang mengambil program doktoral di Belanda ini.

Dia mengatakan, Leptospirosis perlu diwaspadai saat banjir karena hewan-hewan yang menyebabkan penyakit tersebut banyak timbul saat banjir.

“Kita sekarang membicarakan leptospirosis kaitannya dengan banjir, karena tikus, hewan-hewan selokan ini membuang urinnya di tempat-tempat seperti itu, yang jorok di sampah dan sebagainya. Otomatis konsentrasi atau kandungan leptospira itu tinggi pada selokan, pada tempat sampah, pada air-air yang tergenang,” katanya. (put)

Foto: Amirullah Tanjung Sungai Mencirim di Kelurahan Setia, Kecamata Binjai Kota meluap dan merendam rumah warga mencapai 1 hingga 2 meter, Rabu (24/11/2015).
Foto: Amirullah Tanjung
Sungai Mencirim di Kelurahan Setia, Kecamata Binjai Kota meluap dan merendam rumah warga mencapai 1 hingga 2 meter, Rabu (24/11/2015).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masyarakat yang tinggal atau yang terkena banjir diminta untuk berhati-hati saat membersihkan rumah dari sisa lumpur atau air.

“Saat kontak dengan air harus menggunakan sepatu panjang dan sarung tangan, untuk menghindari bakteri leptospira  yang dapat menyebabkan leptospirosis,” ujar dr Franciscus Ginting SpPD dari RS Adam Malik, hari ini.

Kuman leptospira atau bakteri leptospira, lanjutnya, banyak dan hidup di dalam hewan seperti tikus, lembu, dan kambing. Pada hewan tersebut, kuman ini tidak menimbulkan gejala. Namun kumannya memperbanyak diri, terutama di saluran ginjal. Pada saat hewan mengeluarkan urine atau air kencing, urinnya mengandung leptospira yang dapat bertahan beberapa hari di dalam tanah ataupun di dalam air.

“Leptospira ini bila masuk ke dalam tubuh manusia menimbulkan penyakit yang disebut dengan leptospirosis. Masuknya bakteri ini melalui kulit yang terluka atau pun melalui saluran selaput pada mata atau pun saluran nafas, meskipun jarang,” ujar pria yang mengambil program doktoral di Belanda ini.

Dia mengatakan, Leptospirosis perlu diwaspadai saat banjir karena hewan-hewan yang menyebabkan penyakit tersebut banyak timbul saat banjir.

“Kita sekarang membicarakan leptospirosis kaitannya dengan banjir, karena tikus, hewan-hewan selokan ini membuang urinnya di tempat-tempat seperti itu, yang jorok di sampah dan sebagainya. Otomatis konsentrasi atau kandungan leptospira itu tinggi pada selokan, pada tempat sampah, pada air-air yang tergenang,” katanya. (put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/