25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

BMKG: Cuaca Medan Lagi Ekstrim

Angin kencang-ilustrasi.
Angin kencang-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali mengalami musim hujan. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, sebelumnya menyampaikan angin timur cukup kuat melewati wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan mengakibatkan terjadinya pembentukan awan-awan rendah yang dapat menyebabkan hujan di wilayah Sumut, khususnya di Medan.

“Cuaca di Medan juga tengah ekstrim karena perubahan anomali suhu, lantaran awan kontektif menjadi awan comulonimbus, sehingga terjadinya angin kencang. Angin kencang puting beliung berpotensi terjadi di inti Medan, tapi tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di daerah pinggiran kota,” ujar Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi beberapa waktu lalu.

Katanya, potensinya bisa menumbangkan pohon atau juga baliho. “Bencana lain akibat hujan bisa mengakibatkan longsor di daerah pegunungan dan banjir lokal untuk daerah pinggiran sungai. Ini terjadi karena di wilayah pegunungan umumnya intensitas hujan tinggi,” katanya. (Put)

Angin kencang-ilustrasi.
Angin kencang-ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan kembali mengalami musim hujan. Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan, sebelumnya menyampaikan angin timur cukup kuat melewati wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan mengakibatkan terjadinya pembentukan awan-awan rendah yang dapat menyebabkan hujan di wilayah Sumut, khususnya di Medan.

“Cuaca di Medan juga tengah ekstrim karena perubahan anomali suhu, lantaran awan kontektif menjadi awan comulonimbus, sehingga terjadinya angin kencang. Angin kencang puting beliung berpotensi terjadi di inti Medan, tapi tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di daerah pinggiran kota,” ujar Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah I Medan, Sunardi beberapa waktu lalu.

Katanya, potensinya bisa menumbangkan pohon atau juga baliho. “Bencana lain akibat hujan bisa mengakibatkan longsor di daerah pegunungan dan banjir lokal untuk daerah pinggiran sungai. Ini terjadi karena di wilayah pegunungan umumnya intensitas hujan tinggi,” katanya. (Put)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/