28.9 C
Medan
Sunday, June 23, 2024

Perlahan Tumbuh di Masa Pandemi, Okupansi Hotel Capai 50 Persen

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pariwisata Kota Medan mencatat, okupansi hotel di Kota Medan mengalami peningkatan dengan tumbuh 50 persen di masa pandemi Covid-19 saat ini. Meski seluruhnya belum kembali seperti semula.

OKUPANSI RENDAH: Sejumlah kendaraan bermotor melintas di depan satu hotel berbintang di Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, belum lama ini. Okupansi hotel di Kota Medan masih cukup rendah, yang mencapai 50 persen.

“Memang di era kebiasaan baru pada masa pandemi ini, pertumbuhan hotel-hotel di Medan belum mencapai normal. Masih sekitar 50 persen. Tapi saat ini sudah mulai bergerak kembali ke arah normal,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono, Selasa (24/11).

Meski aktivitas hotel di Kota Medan terus bertumbuh, Agus mengingatkan, untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Jangan demi keuntungan bisnis mengabaikan pencegahan dan menjadikan hotel sebagai klaster baru penyebaran Covid-19.

Agus mengatakan, Pemko Medan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif, untuk dapat terus mendorong pertumbuhan okupansi hotel hingga normal seperti biasanya.

“Seperti saat ini, kami melakukan permohonan ke Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif ketika di Medan. Kami memohon untuk melakukan kegiatan bergilir di hotel yang ada di Medan. Agar memberikan kesempatan kepada industri hotel, selain mendapatkan kegiatan, hotelnya juga dipromosikan,” jelas Agus.

Guna mendorong itu semuanya, Agus mengatakan, Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan, akan memanfaatkan teknologi digital di masa pandemi untuk menumbuhkan atau meningkatkan kembali ekonomi pariwisata.

“Pemanfaatan teknologi secara digital ini harus dilakukan oleh seluruh lini, baik dari segi pariwisata dan pelaku usaha ekonomi. Apalagi saat ini zaman modern, harus bisa memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan pariwisata yang dimiliki,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana mengatakan, okupansi hotel di Kota Medan terus meningkat setiap bulannya.

“Okupansi hotel di Medan masih bervariasi. Paling tinggi itu 50 persen. Kalau di rata-ratakan sekitar 40 hingga 50 persen,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, peningkatkan okupansi hotel karena ada kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), ataupun pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. Tidak lepas dari pertemuan pada Pilkada Serentak 2020 di Sumut, khususnya Pilkada Kota Medan.

“Belakangan kegiatan MICE juga semakin banyak digelar. Angka okupansi tersebut sudah termasuk dengan kegiatan MICE,” ujar Denny lagi.

Untuk okupansi pada akhir tahun, khususnya saat liburan Natal dan Tahun Baru, Denny mengaku, belum bisa diperkirakan. Namun, dia berharap akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha hotel di Kota Medan.

“Untuk okupansi hingga akhir tahun nanti belum bisa dapat angkanya. Tapi kami berharap, angka ini bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (gus/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dinas Pariwisata Kota Medan mencatat, okupansi hotel di Kota Medan mengalami peningkatan dengan tumbuh 50 persen di masa pandemi Covid-19 saat ini. Meski seluruhnya belum kembali seperti semula.

OKUPANSI RENDAH: Sejumlah kendaraan bermotor melintas di depan satu hotel berbintang di Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, belum lama ini. Okupansi hotel di Kota Medan masih cukup rendah, yang mencapai 50 persen.

“Memang di era kebiasaan baru pada masa pandemi ini, pertumbuhan hotel-hotel di Medan belum mencapai normal. Masih sekitar 50 persen. Tapi saat ini sudah mulai bergerak kembali ke arah normal,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kota Medan, Agus Suriyono, Selasa (24/11).

Meski aktivitas hotel di Kota Medan terus bertumbuh, Agus mengingatkan, untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Jangan demi keuntungan bisnis mengabaikan pencegahan dan menjadikan hotel sebagai klaster baru penyebaran Covid-19.

Agus mengatakan, Pemko Medan terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif, untuk dapat terus mendorong pertumbuhan okupansi hotel hingga normal seperti biasanya.

“Seperti saat ini, kami melakukan permohonan ke Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif ketika di Medan. Kami memohon untuk melakukan kegiatan bergilir di hotel yang ada di Medan. Agar memberikan kesempatan kepada industri hotel, selain mendapatkan kegiatan, hotelnya juga dipromosikan,” jelas Agus.

Guna mendorong itu semuanya, Agus mengatakan, Pemko Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan, akan memanfaatkan teknologi digital di masa pandemi untuk menumbuhkan atau meningkatkan kembali ekonomi pariwisata.

“Pemanfaatan teknologi secara digital ini harus dilakukan oleh seluruh lini, baik dari segi pariwisata dan pelaku usaha ekonomi. Apalagi saat ini zaman modern, harus bisa memanfaatkan digitalisasi untuk mempromosikan pariwisata yang dimiliki,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumut, Denny S Wardhana mengatakan, okupansi hotel di Kota Medan terus meningkat setiap bulannya.

“Okupansi hotel di Medan masih bervariasi. Paling tinggi itu 50 persen. Kalau di rata-ratakan sekitar 40 hingga 50 persen,” bebernya.

Dia juga menjelaskan, peningkatkan okupansi hotel karena ada kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE), ataupun pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran. Tidak lepas dari pertemuan pada Pilkada Serentak 2020 di Sumut, khususnya Pilkada Kota Medan.

“Belakangan kegiatan MICE juga semakin banyak digelar. Angka okupansi tersebut sudah termasuk dengan kegiatan MICE,” ujar Denny lagi.

Untuk okupansi pada akhir tahun, khususnya saat liburan Natal dan Tahun Baru, Denny mengaku, belum bisa diperkirakan. Namun, dia berharap akan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha hotel di Kota Medan.

“Untuk okupansi hingga akhir tahun nanti belum bisa dapat angkanya. Tapi kami berharap, angka ini bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (gus/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/