25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Derita Yudha, Bocah Asal Pematang Siantar yang Menderita Tumor di Pipi

Awalnya Sakit Gigi, Kini Menutupi Mata

Berawal dari sakit gigi, bocah berusia 10 tahun mengalami tumor di bagian pipi sebelah kanan. Akibat tumor tersebut, mata sebelah kanannya tidak berfungsi lagi.

Bagus Syahputra, Medan

Bahkan, bernafas pun dia harus melalui mulut, karena hidungnya tertutupi tumor yang dideritanya sejak 7 bulan lalu. Bocah malang ini bernama Yudha, anak dari pasangan Asiong dan Nasriana, warga Jalan Jawa, Gang Sate Bawah, Kampung Banten RW 7, Siantar Barat, Pematang Siantar. Saat ditemui di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan, Jum’at (25/2), dia ditemani ibunya Nasriana (42).

“Pertama sekali Yudha mengeluh karena giginya sakit. Saya langsung spontan memberinya obat sakit gigi yang saya beli di warung dekat rumah,” kata Nasriana membuka cerita kepada wartawan Sumut Pos.

Setelah diberi obat sakit gigi tersebut, sambungnya, ternyata sakitnya tak kunjung hilang, sampai rasa sakit yang dialami Yudha beranjak dua bulan.

“Setelah dua bulan, tiba-tiba muncul seperti nanah di bagian gigi graham sebelah kanan. Mulai dari situlah Yudha sering menangis karena penyakit yang dideritanya sering meradang,” ungkap Nasriana. Bahkan, lanjut Nasriana, setiap hari pembengkakan yang terjadi di pipi kanan Yudha mengeluarkan darah dan mata sebelah kanan Yudha sudah tidak bisa digunakan lagi karena tertutup tumor di pipi sebelah kanannya yang kian membesar.

Sebelumnya, Nasriana sudah membawa Yudha berobat ke beberapa pengobatan, namun tak kunjung sembuh. “Sudah capek saya membawa Yudha berobat.

Pertama sekali saya hanya memberinya obat sakit gigi biasa karena dia hanya mengeluh sakit gigi bukan yang lain. Setelah saya beri obat, ternyata penyakit gigi Yudha tak kunjung sembuh dan saya tetap berusaha untuk mengobatinya. Saya sudah membawa Yudha ke paranormal, sense, alternatif, ceragem, dokter gigi, puskesmas, dan bidan,” bebernya seraya mengatakan mereka semua tidak bisa menyembuhkan penyakit anak saya.

Karena tak kunjung sembuh, sementara uang telah banyak keluar, Nasriana akhirnya membawa anaknya ke RSUD dr Jasamin Saragih Siantar pada Selasa (15/2) lalu. “Saya membawa Yudha ke rumah sakit itu, berharap agar Yudha bisa sembuh. Yudha hanya mendapat perawatan selama enam hari di sana,” tuturnya seraya mengatakan, pihak RSUD dr Jasamin Saragih tidak bisa menangani Yudha karena fasilitas medis di rumah sakit tersebut kurang memadai.

Selanjutnya, pihak RSUD dr Jasamin Saragih Siantar merujuk Yudha ke RSU Pringadi Medan. “Saya bawa anak saya ke rumah sakit ini (RSU Pirngadi Medan, Red) dengan harapan anak saya bisa sembuh,” ungkap Nasriana memelas.

Sesampainya di rumah sakit milik Pemko Medan ini, Nasriana disambut baik dan pihak rumah sakit langsung memberi perawatan kepada Yudha dan sekarang Yudha dirawat di ruang isolasi lantai IV.

Dirinya mengaku, semua biaya perobatan Yudha, memakai kartu Jamkesda dan di RSU Pirngadi Medan, dirinya memakai kartu Jamkesmas rujukan dari Dinkes Sumut. Ditanya mengenai biaya kehidupan selama berada di RSU dr Pirngadi Medan, wanita asal Siantar ini memaparkan, biaya untuk kebutuhannya hidup di Medan itu mendapat bantuan dari Wali Kota dan masyarakat Siantar.

Diterangkannya, selama di RSU Pirngadi Medan, Yudha mendapatkan perawatan yang intensif dimana sejak masuk tanggal (22/2) Yudha langsung diberi infus dan langsung di ronsen oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui penyakit yang diderita anak satu-satunya ini. “Pelayanan rumah sakit ini bagus, anak saya langsung dilayani dan dirawat dengan baik,” terangnya seraya mengataan dirinya tidak mengtahui siapa nama dokter yang merawat anaknya.

“Saya sangat mengharapkan kesembuhan anak saya, sehingga dia bisa kembali sekolah dan bermain bersama teman sebayanya,” ujar wanita yang mengaku bekerja sebagai baby sister ini.
Sementara, Humas RSU Pirngadi Medan tidak mengetahui kalau Yudha, bocah 10 tahun asal Siantar yang menderita tumor ini dirawat di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan.(mag-7)

Awalnya Sakit Gigi, Kini Menutupi Mata

Berawal dari sakit gigi, bocah berusia 10 tahun mengalami tumor di bagian pipi sebelah kanan. Akibat tumor tersebut, mata sebelah kanannya tidak berfungsi lagi.

Bagus Syahputra, Medan

Bahkan, bernafas pun dia harus melalui mulut, karena hidungnya tertutupi tumor yang dideritanya sejak 7 bulan lalu. Bocah malang ini bernama Yudha, anak dari pasangan Asiong dan Nasriana, warga Jalan Jawa, Gang Sate Bawah, Kampung Banten RW 7, Siantar Barat, Pematang Siantar. Saat ditemui di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan, Jum’at (25/2), dia ditemani ibunya Nasriana (42).

“Pertama sekali Yudha mengeluh karena giginya sakit. Saya langsung spontan memberinya obat sakit gigi yang saya beli di warung dekat rumah,” kata Nasriana membuka cerita kepada wartawan Sumut Pos.

Setelah diberi obat sakit gigi tersebut, sambungnya, ternyata sakitnya tak kunjung hilang, sampai rasa sakit yang dialami Yudha beranjak dua bulan.

“Setelah dua bulan, tiba-tiba muncul seperti nanah di bagian gigi graham sebelah kanan. Mulai dari situlah Yudha sering menangis karena penyakit yang dideritanya sering meradang,” ungkap Nasriana. Bahkan, lanjut Nasriana, setiap hari pembengkakan yang terjadi di pipi kanan Yudha mengeluarkan darah dan mata sebelah kanan Yudha sudah tidak bisa digunakan lagi karena tertutup tumor di pipi sebelah kanannya yang kian membesar.

Sebelumnya, Nasriana sudah membawa Yudha berobat ke beberapa pengobatan, namun tak kunjung sembuh. “Sudah capek saya membawa Yudha berobat.

Pertama sekali saya hanya memberinya obat sakit gigi biasa karena dia hanya mengeluh sakit gigi bukan yang lain. Setelah saya beri obat, ternyata penyakit gigi Yudha tak kunjung sembuh dan saya tetap berusaha untuk mengobatinya. Saya sudah membawa Yudha ke paranormal, sense, alternatif, ceragem, dokter gigi, puskesmas, dan bidan,” bebernya seraya mengatakan mereka semua tidak bisa menyembuhkan penyakit anak saya.

Karena tak kunjung sembuh, sementara uang telah banyak keluar, Nasriana akhirnya membawa anaknya ke RSUD dr Jasamin Saragih Siantar pada Selasa (15/2) lalu. “Saya membawa Yudha ke rumah sakit itu, berharap agar Yudha bisa sembuh. Yudha hanya mendapat perawatan selama enam hari di sana,” tuturnya seraya mengatakan, pihak RSUD dr Jasamin Saragih tidak bisa menangani Yudha karena fasilitas medis di rumah sakit tersebut kurang memadai.

Selanjutnya, pihak RSUD dr Jasamin Saragih Siantar merujuk Yudha ke RSU Pringadi Medan. “Saya bawa anak saya ke rumah sakit ini (RSU Pirngadi Medan, Red) dengan harapan anak saya bisa sembuh,” ungkap Nasriana memelas.

Sesampainya di rumah sakit milik Pemko Medan ini, Nasriana disambut baik dan pihak rumah sakit langsung memberi perawatan kepada Yudha dan sekarang Yudha dirawat di ruang isolasi lantai IV.

Dirinya mengaku, semua biaya perobatan Yudha, memakai kartu Jamkesda dan di RSU Pirngadi Medan, dirinya memakai kartu Jamkesmas rujukan dari Dinkes Sumut. Ditanya mengenai biaya kehidupan selama berada di RSU dr Pirngadi Medan, wanita asal Siantar ini memaparkan, biaya untuk kebutuhannya hidup di Medan itu mendapat bantuan dari Wali Kota dan masyarakat Siantar.

Diterangkannya, selama di RSU Pirngadi Medan, Yudha mendapatkan perawatan yang intensif dimana sejak masuk tanggal (22/2) Yudha langsung diberi infus dan langsung di ronsen oleh pihak rumah sakit untuk mengetahui penyakit yang diderita anak satu-satunya ini. “Pelayanan rumah sakit ini bagus, anak saya langsung dilayani dan dirawat dengan baik,” terangnya seraya mengataan dirinya tidak mengtahui siapa nama dokter yang merawat anaknya.

“Saya sangat mengharapkan kesembuhan anak saya, sehingga dia bisa kembali sekolah dan bermain bersama teman sebayanya,” ujar wanita yang mengaku bekerja sebagai baby sister ini.
Sementara, Humas RSU Pirngadi Medan tidak mengetahui kalau Yudha, bocah 10 tahun asal Siantar yang menderita tumor ini dirawat di ruang Isolasi Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan.(mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/