28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Indomaret & Alfamart Diminta Perketat Keamanan

Foto:  Gibson/PM/JPNN  Kapolres Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjuntak memaparkan empat tersangka perampok Indomaret dan barang bukti di Polresta Medan
Foto: Gibson/PM/JPNN
Kapolres Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjuntak memaparkan empat tersangka perampok Indomaret dan barang bukti di Polresta Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polresta Medan menghimbau bisnis retail Indomaret dan Alfamart untuk memperketat kemanan. Hal itu diungkapkan Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-karo menyikapi perampokan bersenjata api yang mulai menjamur di Medan.

Hal itu disampaikan Kombes Nico Afinta yang didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjunta saat memaparkan keempat perampok bersenpi yang berhasil diamankan, Selasa(25/2). Masing-masing Sadheriady Selian alias Adi (27) mantan anggota Polri Aceh Tenggara berpangkat Brigadir yang tinggal di Jl Glugur Rimbun, Desa Tj Anom, Pancur Batu. Agus Imanto (21) warga Simpang Bekala, Sidomulio, Gg Keluarga No. 9, Medan Tuntungan. Jasa Sinulingga (48) warga Komplek Perumahan Deren Jangak, Simpang Tuntungan, Pancur Batu dan Supardi (35) warga Desa Jogar, Ketambe Aceh Tenggara.

“Mereka sudah melakukannya beberapa kali di wilayah kota Medan. Dan, senjata yang dipakai juga asli. Modus yang digunakan para pelaku yakni dengan cara mengikat dan mengancam korbannya dengan pistol airsoftgun. Setelah itu, mereka mengambil uang dan dagangan dari Indomaret,” terangnya menyebutkan keempat pelaku merupakan perampok berbahaya hingga terpaksa dilumpuhkan petugas dengan tembakan di kaki masing-masing saat melawan petugas.

Keempatnya terakhir beraksi di toko Indomaret dan menyekap penjaga swalayan serba ada itu. “Memang ada beberapa laporan di Polsek dan Polres tentang perampokan Indomeret. Untuk itu kita terus melakukan patroli. Namun, kita juga menghimbau kepada pihak Indomaret agar meningkatkan keamanan, apalagi Indomaret buka hingga 24 jam. Jadi, keamanan memang harus ketat. Untuk efisiennya, pihak Indomaret agar kordinasi dengan polsek-polsek terdekat,” harapnya.

Selain berkordinasi dengan polsek-polsek, usaha indomaret diminta menyiapkan tenaga pengamanan. Terlebih bagi yang buka 24 jam.

Salah seorang pelaku perampokan toko indomaret, Adi yang merupakan mantan polisi di Aceh Tenggara mengatakan melancarkan aksinya secara spontan dan tidak pandang tempat. “Aku baru 7 kali merampok dan itupun kulakukan setelah aku keluar dari kepolisian. Karena tidak ada kerja, makanya aku merampok. Pertama aku diajak oleh Zul warga Tanjung Anom, dia yang mengetahui mana Indomaret yang keamanannya lemah, selanjutnya kami datang dan merampok. Ciri-cirinya gemuk, agak putih,” ucapnya.

Dijelaskannya, terakhir kali mereka merampok di Indomaret Jl. Kapten Sumarsono dan jalan Gatot Subroto Medan. “Anakku tiga dan sekarang tinggal bersama mamakku. Aku dipecat karena banyak kasus seperti mencuri dan jarang masuk. Sedangkan pistol itu kubeli dari anggota TNI yang tinggal di Jawa,” beber pria kurus yang mengaku dipecat sejak tahun 2003 lalu dari Polda Aceh.

Sementara itu, pegawai Indomaret di Jl. Gatot Subroto KM 8, Bernard (19) mengaku kenal betul dengan para pelaku. Dikisahkannya para pelaku masuk satu persatu lalu disusul dengan menodongkan senjata. “Waktu itu uang yang diambil mereka sekitar Rp13 juta. Kami semua disekap di kamar mandi,” ucapnya.

Ziki Lase selaku Staff Humas Indomaret Sumut menuturkan bahwa akibat perampokan di beberapa Indomaret, kerugian mencapai Rp 100 juta. “Ada 4 lokasi yang kena rampok diantaranya jalan Setia budi, jalan Asrama, gatot subroto dan Soekarno hatta Binjai. Mereka menagambilnya dari laci dan brangkas Indomaret. Memang ada sekuriti keliling dari Indomaret, namun,sewaktu perampok datang mereka terlambat datang,” pungkasnya di Polresta Medan. (gib/bd)

Foto:  Gibson/PM/JPNN  Kapolres Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjuntak memaparkan empat tersangka perampok Indomaret dan barang bukti di Polresta Medan
Foto: Gibson/PM/JPNN
Kapolres Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjuntak memaparkan empat tersangka perampok Indomaret dan barang bukti di Polresta Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polresta Medan menghimbau bisnis retail Indomaret dan Alfamart untuk memperketat kemanan. Hal itu diungkapkan Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karo-karo menyikapi perampokan bersenjata api yang mulai menjamur di Medan.

Hal itu disampaikan Kombes Nico Afinta yang didampingi Kasat Reskrim Kompol Jean Calvijn Simanjunta saat memaparkan keempat perampok bersenpi yang berhasil diamankan, Selasa(25/2). Masing-masing Sadheriady Selian alias Adi (27) mantan anggota Polri Aceh Tenggara berpangkat Brigadir yang tinggal di Jl Glugur Rimbun, Desa Tj Anom, Pancur Batu. Agus Imanto (21) warga Simpang Bekala, Sidomulio, Gg Keluarga No. 9, Medan Tuntungan. Jasa Sinulingga (48) warga Komplek Perumahan Deren Jangak, Simpang Tuntungan, Pancur Batu dan Supardi (35) warga Desa Jogar, Ketambe Aceh Tenggara.

“Mereka sudah melakukannya beberapa kali di wilayah kota Medan. Dan, senjata yang dipakai juga asli. Modus yang digunakan para pelaku yakni dengan cara mengikat dan mengancam korbannya dengan pistol airsoftgun. Setelah itu, mereka mengambil uang dan dagangan dari Indomaret,” terangnya menyebutkan keempat pelaku merupakan perampok berbahaya hingga terpaksa dilumpuhkan petugas dengan tembakan di kaki masing-masing saat melawan petugas.

Keempatnya terakhir beraksi di toko Indomaret dan menyekap penjaga swalayan serba ada itu. “Memang ada beberapa laporan di Polsek dan Polres tentang perampokan Indomeret. Untuk itu kita terus melakukan patroli. Namun, kita juga menghimbau kepada pihak Indomaret agar meningkatkan keamanan, apalagi Indomaret buka hingga 24 jam. Jadi, keamanan memang harus ketat. Untuk efisiennya, pihak Indomaret agar kordinasi dengan polsek-polsek terdekat,” harapnya.

Selain berkordinasi dengan polsek-polsek, usaha indomaret diminta menyiapkan tenaga pengamanan. Terlebih bagi yang buka 24 jam.

Salah seorang pelaku perampokan toko indomaret, Adi yang merupakan mantan polisi di Aceh Tenggara mengatakan melancarkan aksinya secara spontan dan tidak pandang tempat. “Aku baru 7 kali merampok dan itupun kulakukan setelah aku keluar dari kepolisian. Karena tidak ada kerja, makanya aku merampok. Pertama aku diajak oleh Zul warga Tanjung Anom, dia yang mengetahui mana Indomaret yang keamanannya lemah, selanjutnya kami datang dan merampok. Ciri-cirinya gemuk, agak putih,” ucapnya.

Dijelaskannya, terakhir kali mereka merampok di Indomaret Jl. Kapten Sumarsono dan jalan Gatot Subroto Medan. “Anakku tiga dan sekarang tinggal bersama mamakku. Aku dipecat karena banyak kasus seperti mencuri dan jarang masuk. Sedangkan pistol itu kubeli dari anggota TNI yang tinggal di Jawa,” beber pria kurus yang mengaku dipecat sejak tahun 2003 lalu dari Polda Aceh.

Sementara itu, pegawai Indomaret di Jl. Gatot Subroto KM 8, Bernard (19) mengaku kenal betul dengan para pelaku. Dikisahkannya para pelaku masuk satu persatu lalu disusul dengan menodongkan senjata. “Waktu itu uang yang diambil mereka sekitar Rp13 juta. Kami semua disekap di kamar mandi,” ucapnya.

Ziki Lase selaku Staff Humas Indomaret Sumut menuturkan bahwa akibat perampokan di beberapa Indomaret, kerugian mencapai Rp 100 juta. “Ada 4 lokasi yang kena rampok diantaranya jalan Setia budi, jalan Asrama, gatot subroto dan Soekarno hatta Binjai. Mereka menagambilnya dari laci dan brangkas Indomaret. Memang ada sekuriti keliling dari Indomaret, namun,sewaktu perampok datang mereka terlambat datang,” pungkasnya di Polresta Medan. (gib/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/