“Uni Eropa tidak henti-hentinya mengeluarkan kampanye hitam. Ini jelas tidak baik bagi industri kelapa sawit,” ucapnya.
Diutarakan Asmar, langkah lain yang bisa dilakukan yaitu memboikot seluruh produk dari negara itu seperti parfum dan lainnya sembari memperketat masuknya barang dari negara tersebut.
“Awasi importirnya dan boikot produk dari negara itu. Ini salah satu cara menghentikan kampanye hitam dari mereka,” cetusnya.
Ia menambahkan, kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa sudah semakin meresahkan. Baru-baru ini, pihaknya menerima laporan ada 32 lembaga swadaya masyarakat (LSM) menerima dana dari asing khusus untuk menghancurkan tanaman kelapa sawit. Bahkan di Labuhanbatu ada pemuda anti sawit yang siap menyebarkan hama kumbang tanduk untuk menghancurkan tanaman sawit muda.
“Kami akan menuju ke Labuhan Batu untuk memastikan keberadaan pemuda anti sawit ini. Jika ada, akan segera dilakukan tindakan untuk menghentikan rencana itu karena merupakan bentuk kampanye hitam juga,” pungkasnya.(ris/adz)
“Uni Eropa tidak henti-hentinya mengeluarkan kampanye hitam. Ini jelas tidak baik bagi industri kelapa sawit,” ucapnya.
Diutarakan Asmar, langkah lain yang bisa dilakukan yaitu memboikot seluruh produk dari negara itu seperti parfum dan lainnya sembari memperketat masuknya barang dari negara tersebut.
“Awasi importirnya dan boikot produk dari negara itu. Ini salah satu cara menghentikan kampanye hitam dari mereka,” cetusnya.
Ia menambahkan, kampanye hitam yang dilakukan Uni Eropa sudah semakin meresahkan. Baru-baru ini, pihaknya menerima laporan ada 32 lembaga swadaya masyarakat (LSM) menerima dana dari asing khusus untuk menghancurkan tanaman kelapa sawit. Bahkan di Labuhanbatu ada pemuda anti sawit yang siap menyebarkan hama kumbang tanduk untuk menghancurkan tanaman sawit muda.
“Kami akan menuju ke Labuhan Batu untuk memastikan keberadaan pemuda anti sawit ini. Jika ada, akan segera dilakukan tindakan untuk menghentikan rencana itu karena merupakan bentuk kampanye hitam juga,” pungkasnya.(ris/adz)
