25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

RSM 77 Tawarkan Transplantasi Kornea Gratis

Wakil Direktur RSM 77 Ismail Nasution SKM.

SUMUTPOS.CO – Guna meringankan beban derita warga tunaneta Rumah Sakit Mata Mencirim 77 (RS M77) Medan memprogramkan transplantasi (cangkok) kornea mata gratis kepada setiap masyarakat yang tidak mampu.

Hal ini diungkapkan Wakil Direktur RS M77 Ismail Nasution SKM. Dia menerangkan, program sosial yang mereka lakukan ini akan dilaksanakan tiap bulannya, kepada satu orang pasien.

“Ini program sosial kita yang dinaungi Yayasan M77 Foundation, di bawah dokter Emir. Jadi setiap bulan kita akan melaksanakan transplantasi mata bagi warga yang memang tidak mampu,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (25/3).

Ismail menjelaskan, syarat untuk melaksanakan operasi cangkok kornea mata yakni pasien dengan membawa bukti berupa surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat. Selain itu, indikasi medisnya juga harus sesuai, yakni kornea mata yang rusak, supaya transplantasi ini bisa dilangsungkan.”Bila ingin, pasien tinggal datang saja ke receptionis rumah sakit. Nanti akan disampaikan ke pihak manajemen untuk diperiksa,” jelasnya.

Namun, lanjut Ismail, operasi ini memang sangat jarang sekali dilakukan oleh kalangan medis, termasuk di Sumatera Utara (Sumut). Sebab, selain pendonor mata yang memang sulit dicari, kocek yang harus dikeluarkan untuk operasinya juga memakan biaya yang tidak sedikit.

“Donatur matanya harus diambil dari bank mata di Jakarta yang diperoleh dari Amerika Serikat. Harganya, termasuk transportasi, perawatan dan penyimpanan mencapai Rp25 juta. Tapi melalui program ini akan kita lakukan secara gratis. Jadi full pasien tidak akan kita bebankan biaya, karena kita ingin beramal,” terangnya.

Ismail menyebutkan, kerusakan kornea mata itu umumnya ditandai dengan bercak putih yang terdapat di bola mata. Hal ini biasanya terjadi akibat terkena campak atau mata mengalami infeksi.”Sehingga bila kornea rusak, maka sama sekali tidak bisa melihat. Jadi dengan program ini semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang calon pasien transplantasi kornea, Risma Eliana Rambe (46) warga Kebun Sayur Sigambal, Kelurahan Siderejo, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhan Batu mengaku senang atas rencana cangkok mata yang akan dilakukannya.

Sebab, ia bercerita, tanpa mengetahui apa sebabnya, pada usia 3 tahun mata sebelah kanannya tiba-tiba tidak bisa melihat. Lalu pada usia 19 tahun disusul dengan mata kirinya yang juga mendadak tidak bisa melihat.

“Awalnya mata saya membesar, berair, dan berdenyut. Tapi sekarang mata sebelah kanan tidak bisa lagi dioperasi karena sudah kempes. Jadi harapan saya tinggal mata kiri saja. Mudah-mudahan melalui operasi ini saya bisa melihat lagi,” harapnya. (dvs/ila)

 

 

 

Wakil Direktur RSM 77 Ismail Nasution SKM.

SUMUTPOS.CO – Guna meringankan beban derita warga tunaneta Rumah Sakit Mata Mencirim 77 (RS M77) Medan memprogramkan transplantasi (cangkok) kornea mata gratis kepada setiap masyarakat yang tidak mampu.

Hal ini diungkapkan Wakil Direktur RS M77 Ismail Nasution SKM. Dia menerangkan, program sosial yang mereka lakukan ini akan dilaksanakan tiap bulannya, kepada satu orang pasien.

“Ini program sosial kita yang dinaungi Yayasan M77 Foundation, di bawah dokter Emir. Jadi setiap bulan kita akan melaksanakan transplantasi mata bagi warga yang memang tidak mampu,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu (25/3).

Ismail menjelaskan, syarat untuk melaksanakan operasi cangkok kornea mata yakni pasien dengan membawa bukti berupa surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat. Selain itu, indikasi medisnya juga harus sesuai, yakni kornea mata yang rusak, supaya transplantasi ini bisa dilangsungkan.”Bila ingin, pasien tinggal datang saja ke receptionis rumah sakit. Nanti akan disampaikan ke pihak manajemen untuk diperiksa,” jelasnya.

Namun, lanjut Ismail, operasi ini memang sangat jarang sekali dilakukan oleh kalangan medis, termasuk di Sumatera Utara (Sumut). Sebab, selain pendonor mata yang memang sulit dicari, kocek yang harus dikeluarkan untuk operasinya juga memakan biaya yang tidak sedikit.

“Donatur matanya harus diambil dari bank mata di Jakarta yang diperoleh dari Amerika Serikat. Harganya, termasuk transportasi, perawatan dan penyimpanan mencapai Rp25 juta. Tapi melalui program ini akan kita lakukan secara gratis. Jadi full pasien tidak akan kita bebankan biaya, karena kita ingin beramal,” terangnya.

Ismail menyebutkan, kerusakan kornea mata itu umumnya ditandai dengan bercak putih yang terdapat di bola mata. Hal ini biasanya terjadi akibat terkena campak atau mata mengalami infeksi.”Sehingga bila kornea rusak, maka sama sekali tidak bisa melihat. Jadi dengan program ini semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang calon pasien transplantasi kornea, Risma Eliana Rambe (46) warga Kebun Sayur Sigambal, Kelurahan Siderejo, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhan Batu mengaku senang atas rencana cangkok mata yang akan dilakukannya.

Sebab, ia bercerita, tanpa mengetahui apa sebabnya, pada usia 3 tahun mata sebelah kanannya tiba-tiba tidak bisa melihat. Lalu pada usia 19 tahun disusul dengan mata kirinya yang juga mendadak tidak bisa melihat.

“Awalnya mata saya membesar, berair, dan berdenyut. Tapi sekarang mata sebelah kanan tidak bisa lagi dioperasi karena sudah kempes. Jadi harapan saya tinggal mata kiri saja. Mudah-mudahan melalui operasi ini saya bisa melihat lagi,” harapnya. (dvs/ila)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/