25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

May Day, 350 Pabrik di KIM Tutup

BELAWAN-Perayaan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei mendatang, membuat sekitar 350 pabrik di Kawasan Industri Medan (KIM) terancam tidak bero-perasi karena para buruh melakukan demonstrasi.

Tutupnya pabrik selama satu hari tersebut diperkirakan akan mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Sebab, tidak adanya persediaan stok barang produksi karena buruh yang mengerjakannya tidak masuk atau tidak bekerja karena harus solidaritas melakukan aksi demo.“Hampir seluruh industri menyatakan akan tutup, dan meliburkan para pekerjanya pada 1 Mei nanti. Akibat tidak beroperasinya pabrik, dipastikan akan meruginya pengusaha yang berinvestasi di KIM,” kata Amri, Staf Humas PT KIM (Persero) pada Sumut Pos, Kamis (25/4) kemarin.

Ketika ditanya, apakah jumlah kerugiannya bisa mencapai miliaran, Amri mengatakan aksi unjuk rasa dalam memperingati hari buruh sedunia tidak hanya mengganggu operasional industri, namun ekspor bahan produksi ke pasar internasional diperkirakan akan mengalami gangguan.

“Ya pasti sebesar itu, selain tidak bisa menyetor target kerjanya pada hari itu. Aktivitas pengiriman barang produksi baik kebutuhan lokal maupun ekspor juga akan terganggu. Cuma angka pasti nilai kerugiannya ada pada setiap perusahaan, saat ini jumlah industri di KIM sekitar 350 pabrik,” ungkapnya.

Amri menyebutkan, aksi tahunan May Day memang merupakan hak buruh. Namun dia berharap, aksi unjuk rasa secara besar-besaran dapat berlangsung damai tanpa harus melakukan pengerusakan fasilitas industri. “Kita berharap ritual May Day berlangsung damai, tanpa dicederai oleh pengerusakan fasilitas pabrik, sehingga investor tidak semakin menanggung beban kerugian,” ujar dia.

Terpisah, beberapa industri di utara Kota Medan dalam menyikapi hari buruh sedunia dengan menyiasatinya tidak beroperasi selama 12 jam atau dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Hal itu dilakukan guna memperkecil dampak kerugian yang harus ditanggung pengusaha. “Operasional produksi pada malam hari tetap berjalan, sedangkan pagi hingga sore buruh kita liburkan saat perayaan hari buruh nantinya,” kata Edi Santoso, Staf Personalia PT Sinar Jaya Industri di KIM.

Dia juga menyayangkan, sikap pemerintah yang acuh dengan permasalahan ini dan seolah-olah menghadapkan buruh dengan pengusaha. Hal ini dikhawatirkan akan merusak sistem perkembangan industri di dalam negeri, jika tidak diperbaiki maka investor akan berpindah ke Negara lain untuk berinvestasi.

“Saat ini yang terjadi buruh di hadapkan ke pengusaha, harusnya pemerintah bersikap sebagai penengah. Jangan hanya mengundang investor dengan mengatakan saya akan berikan terbaik ke investor, padahal di dalamnya masih bermasalah,” tutur Edi.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto, sebelumnya dalam pertemuan dengan pengusaha di aula Sri Deli PT Pelabuhan I cabang Belawan mengatakan, guna mengantisipasi terjadi hal-hal tak diinginkan pada 1 Mei mendatang, pihaknya akan memberikan jaminan keamanan semaksimal mungkin.

Kendati demikian, Endro mengharapkan dukungan dari semua pihak baik pengusaha maupun buruh dan masyarakat. Dalam mewujudkan terciptanya keamanan yang kondusif di Pelabuhan Belawan, KIM, pintu tol Belmera dan titik-titik yang dianggap rawan, tentunya Polres Pelabuhan Belawan berkoordinasi dengan Polda Sumut. “Saya siap mempertaruhkan jabatan demi terwujudnya kemanan pada peringatan hari buruh. Tapi semoga hal-hal yang tidak diinginkan nantinya tidak akan terjadi. Untuk itu kita berharap adanya masukan baik dari buruh maupun pengusaha,” harap Endro.

Jadwal Distribusi BBM Dirubah

Untuk mengantisipasi kemacetan dan adanya aksi pembajakan truk tangki pengangkut BBM (bahan bakar minyak) yang dilakukan para pendemo pada peringatan hari buruh sedunia, PT Elnusa Petrofin Medan selaku perusahaan transportasi pendistribusi BBM pertamina, terhitung sejak kemarin (Rabu-red), telah melakukan perubahan jadwal penyaluran ke 232
unit SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) pada malam hari.

“Berdasarkan perintah dari pertamina pendistribusian BBM ke SPBU jadwalnya dirubah malam hari dari pukul 19.00 WIB hingga 06.00 WIB. Ini dilakukan untuk menghindari kemacetan dan pembajakan truk tangki yang dilakukan pendemo di Medan,” kata Fitri, Human Resource Development
(HRD) PT Elnusa Petrofin Medan saat dihubungi via selularnya.

Diakuinya, aksi demontrasi buruh tersebut nantinya sangat mengganggu aktivitas pendistribusian BBM ke SPBU di Medan dan luar Kota Medan. Untuk itu, jadwal penyalurannya dipandang perlu dilakukan perubahan dari hari-hari biasa. “Tak jarang sopir truk tangki yang akan memasok
BBM ke SPBU terjebak kemacetan atau dibajak para pendemo, sehingga mengganggu proses pendistribusian,” kata dia.
Meski ada perubahan jadwal pendistribusian BBM bersubsidi nantinya, Fitri menjamin tidak akan menimbulkan kelangkaan bahan bakar disetiap SPBU. “Inikan sudah dikoordinasikan oleh pertamina ke SPBU, jadi stok BBM di SPBU kemungkinan besar tidak akan ada masalah,” katanya.(rul)

BELAWAN-Perayaan Hari Buruh Sedunia (May Day) pada 1 Mei mendatang, membuat sekitar 350 pabrik di Kawasan Industri Medan (KIM) terancam tidak bero-perasi karena para buruh melakukan demonstrasi.

Tutupnya pabrik selama satu hari tersebut diperkirakan akan mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Sebab, tidak adanya persediaan stok barang produksi karena buruh yang mengerjakannya tidak masuk atau tidak bekerja karena harus solidaritas melakukan aksi demo.“Hampir seluruh industri menyatakan akan tutup, dan meliburkan para pekerjanya pada 1 Mei nanti. Akibat tidak beroperasinya pabrik, dipastikan akan meruginya pengusaha yang berinvestasi di KIM,” kata Amri, Staf Humas PT KIM (Persero) pada Sumut Pos, Kamis (25/4) kemarin.

Ketika ditanya, apakah jumlah kerugiannya bisa mencapai miliaran, Amri mengatakan aksi unjuk rasa dalam memperingati hari buruh sedunia tidak hanya mengganggu operasional industri, namun ekspor bahan produksi ke pasar internasional diperkirakan akan mengalami gangguan.

“Ya pasti sebesar itu, selain tidak bisa menyetor target kerjanya pada hari itu. Aktivitas pengiriman barang produksi baik kebutuhan lokal maupun ekspor juga akan terganggu. Cuma angka pasti nilai kerugiannya ada pada setiap perusahaan, saat ini jumlah industri di KIM sekitar 350 pabrik,” ungkapnya.

Amri menyebutkan, aksi tahunan May Day memang merupakan hak buruh. Namun dia berharap, aksi unjuk rasa secara besar-besaran dapat berlangsung damai tanpa harus melakukan pengerusakan fasilitas industri. “Kita berharap ritual May Day berlangsung damai, tanpa dicederai oleh pengerusakan fasilitas pabrik, sehingga investor tidak semakin menanggung beban kerugian,” ujar dia.

Terpisah, beberapa industri di utara Kota Medan dalam menyikapi hari buruh sedunia dengan menyiasatinya tidak beroperasi selama 12 jam atau dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB. Hal itu dilakukan guna memperkecil dampak kerugian yang harus ditanggung pengusaha. “Operasional produksi pada malam hari tetap berjalan, sedangkan pagi hingga sore buruh kita liburkan saat perayaan hari buruh nantinya,” kata Edi Santoso, Staf Personalia PT Sinar Jaya Industri di KIM.

Dia juga menyayangkan, sikap pemerintah yang acuh dengan permasalahan ini dan seolah-olah menghadapkan buruh dengan pengusaha. Hal ini dikhawatirkan akan merusak sistem perkembangan industri di dalam negeri, jika tidak diperbaiki maka investor akan berpindah ke Negara lain untuk berinvestasi.

“Saat ini yang terjadi buruh di hadapkan ke pengusaha, harusnya pemerintah bersikap sebagai penengah. Jangan hanya mengundang investor dengan mengatakan saya akan berikan terbaik ke investor, padahal di dalamnya masih bermasalah,” tutur Edi.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Endro Kiswanto, sebelumnya dalam pertemuan dengan pengusaha di aula Sri Deli PT Pelabuhan I cabang Belawan mengatakan, guna mengantisipasi terjadi hal-hal tak diinginkan pada 1 Mei mendatang, pihaknya akan memberikan jaminan keamanan semaksimal mungkin.

Kendati demikian, Endro mengharapkan dukungan dari semua pihak baik pengusaha maupun buruh dan masyarakat. Dalam mewujudkan terciptanya keamanan yang kondusif di Pelabuhan Belawan, KIM, pintu tol Belmera dan titik-titik yang dianggap rawan, tentunya Polres Pelabuhan Belawan berkoordinasi dengan Polda Sumut. “Saya siap mempertaruhkan jabatan demi terwujudnya kemanan pada peringatan hari buruh. Tapi semoga hal-hal yang tidak diinginkan nantinya tidak akan terjadi. Untuk itu kita berharap adanya masukan baik dari buruh maupun pengusaha,” harap Endro.

Jadwal Distribusi BBM Dirubah

Untuk mengantisipasi kemacetan dan adanya aksi pembajakan truk tangki pengangkut BBM (bahan bakar minyak) yang dilakukan para pendemo pada peringatan hari buruh sedunia, PT Elnusa Petrofin Medan selaku perusahaan transportasi pendistribusi BBM pertamina, terhitung sejak kemarin (Rabu-red), telah melakukan perubahan jadwal penyaluran ke 232
unit SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) pada malam hari.

“Berdasarkan perintah dari pertamina pendistribusian BBM ke SPBU jadwalnya dirubah malam hari dari pukul 19.00 WIB hingga 06.00 WIB. Ini dilakukan untuk menghindari kemacetan dan pembajakan truk tangki yang dilakukan pendemo di Medan,” kata Fitri, Human Resource Development
(HRD) PT Elnusa Petrofin Medan saat dihubungi via selularnya.

Diakuinya, aksi demontrasi buruh tersebut nantinya sangat mengganggu aktivitas pendistribusian BBM ke SPBU di Medan dan luar Kota Medan. Untuk itu, jadwal penyalurannya dipandang perlu dilakukan perubahan dari hari-hari biasa. “Tak jarang sopir truk tangki yang akan memasok
BBM ke SPBU terjebak kemacetan atau dibajak para pendemo, sehingga mengganggu proses pendistribusian,” kata dia.
Meski ada perubahan jadwal pendistribusian BBM bersubsidi nantinya, Fitri menjamin tidak akan menimbulkan kelangkaan bahan bakar disetiap SPBU. “Inikan sudah dikoordinasikan oleh pertamina ke SPBU, jadi stok BBM di SPBU kemungkinan besar tidak akan ada masalah,” katanya.(rul)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/