26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Halaman Publik Interaktif Dianggap Luar Biasa

Halaman Publik Interaktif yang telah terbit ribuan di edisi di Harian Sumut Pos mendapat apresiasi positif dari Ombudsman Republik Indonesia dan Ombudsman Belanda. Bahkan, dianggap sebuah halaman yang luar biasa.

KE GRAHA PENA: Ombusdmen Indonesia dan ombudsman Belanda berkunjung di Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (25/4).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KE GRAHA PENA: Ombusdmen Indonesia dan ombudsman Belanda berkunjung di Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (25/4).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal ini terungkap ketika kedua ombudsman yang didampingi Ombudsman Sumut itu mengunjungi Graha Pena Medan.

“Ini sungguh menarik, halaman Publik Interaktif ini juga dapat membantu kerja dari Ombusman,” ujar Ombudsman RI Bidang Pencegahan, Kartini Istikomah.

Untuk itu dia berharap Sumut Pos dapat terus komitmen dalam menampung aspirasi masyarakat terutama perihal pelayanan publik. “Kalau pejabat atau instansi terkait tidak menindak lanjuti keluhan tersebut, silahkan laporkan kepada Ombudsman Sumut untuk ditindak lanjuti lebih jauh,” sarannya.

“ Bukan hanya itu, agar pekerjaan Ombudsman Sumut biar lebih banyak lagi,” kata tambah Kartini sembari tersenyum kecil.

Kartini yang dalam kesempatan itu juga memperkenalkan Head of International Affairs Ombudsman Belanda,Stephan Sjouke serta Asisten Ombusman Belanda Ina Samaniri. Menurut Kartini, kedatangan Ombusman dari Belanda untuk bertukar informasi antara Ombudsman Sumut serta melakukan kerja sama untuk berbagi informasi tentang cara kerja di kedua negara tersebut.

“Kita kerja sama untuk sharing, apa bedanya Ombusman Belanda dengan Ombudsman Indonesia, tugas dan fungsinya seperti apa. Bagaimana pendekatan ombusman pada pelapor, karena Ombudsman itu persuasif, “ katanya.

Asisten International Affairs Ombudsman Belanda, Ina Samarini juga tertarik dengan keberadaan halaman publik interktif yang mampu menampung banyak keluhan masyarakat. Malah, dia mempertanyakan apakah berita buruk yang sering dimuat di halaman Publik Interaktif sering mendapatkan tanggapan sinis dari masyarakat. Pasalnya, pesan singkat yang masuk ke awak redaksi Sumut Pos bisa hanya berupa fitnah.

Pun, wanita asli Indonesia kelahiran Belanda itu juga bertanya bagaimana porsi pemberitaan keluhan masyarakat yang sudah ditangani oleh instansi terkait. “ Ada beberapa instansi yang langsung memenuhi keluhan masyarakat itu, bagaimana Sumut Pos menyikapinya,” kata wanita yang dialoge bahasa Indonesianya masih terbata-bata.

Menjawab pertanyaan itu, Pemimpin Redaksi Sumut Pos, Valdesz Junianto mengatakan banyak masyarakat yang mengeluh karena diberitakan yang negatif. Untuk itu, sebelum memblikasi keluhan masyakarat tersebut, redaktur yang memegang halaman tersebut langsung mengonfirmasi kepada yang bersangkutan. Sedangkan untuk keluhan masyarakat yang sudah dibenari instansi terkait, maka Sumut Pos akan kembali mempublikasikannya.

Halaman publik interaktif itu, lanjut Valdesz, sudah ada sejak 8 tahun lalu atau ketika Harian Sumut Pos berusia 3 tahun. “Ini bentuk komitmen dari Sumut Pos untuk mengawal pemerintahan yang lebih baik,” katanya.

Dalam kesempatan itu turut hadir Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar didampingi Asisten Dedy Irsan, Ricky Hutahaean dan Tetty Silaen. Sementara dari Sumut Pos, selain Valdesz, hadir juga Wakil Pemimpin Redaksi Asih Astuti dan Koordinator Liputan, Chairil Huda. (dik/rbb)

Halaman Publik Interaktif yang telah terbit ribuan di edisi di Harian Sumut Pos mendapat apresiasi positif dari Ombudsman Republik Indonesia dan Ombudsman Belanda. Bahkan, dianggap sebuah halaman yang luar biasa.

KE GRAHA PENA: Ombusdmen Indonesia dan ombudsman Belanda berkunjung di Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (25/4).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
KE GRAHA PENA: Ombusdmen Indonesia dan ombudsman Belanda berkunjung di Graha Pena Jalan Sisingamangaraja Medan, Jumat (25/4).//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Hal ini terungkap ketika kedua ombudsman yang didampingi Ombudsman Sumut itu mengunjungi Graha Pena Medan.

“Ini sungguh menarik, halaman Publik Interaktif ini juga dapat membantu kerja dari Ombusman,” ujar Ombudsman RI Bidang Pencegahan, Kartini Istikomah.

Untuk itu dia berharap Sumut Pos dapat terus komitmen dalam menampung aspirasi masyarakat terutama perihal pelayanan publik. “Kalau pejabat atau instansi terkait tidak menindak lanjuti keluhan tersebut, silahkan laporkan kepada Ombudsman Sumut untuk ditindak lanjuti lebih jauh,” sarannya.

“ Bukan hanya itu, agar pekerjaan Ombudsman Sumut biar lebih banyak lagi,” kata tambah Kartini sembari tersenyum kecil.

Kartini yang dalam kesempatan itu juga memperkenalkan Head of International Affairs Ombudsman Belanda,Stephan Sjouke serta Asisten Ombusman Belanda Ina Samaniri. Menurut Kartini, kedatangan Ombusman dari Belanda untuk bertukar informasi antara Ombudsman Sumut serta melakukan kerja sama untuk berbagi informasi tentang cara kerja di kedua negara tersebut.

“Kita kerja sama untuk sharing, apa bedanya Ombusman Belanda dengan Ombudsman Indonesia, tugas dan fungsinya seperti apa. Bagaimana pendekatan ombusman pada pelapor, karena Ombudsman itu persuasif, “ katanya.

Asisten International Affairs Ombudsman Belanda, Ina Samarini juga tertarik dengan keberadaan halaman publik interktif yang mampu menampung banyak keluhan masyarakat. Malah, dia mempertanyakan apakah berita buruk yang sering dimuat di halaman Publik Interaktif sering mendapatkan tanggapan sinis dari masyarakat. Pasalnya, pesan singkat yang masuk ke awak redaksi Sumut Pos bisa hanya berupa fitnah.

Pun, wanita asli Indonesia kelahiran Belanda itu juga bertanya bagaimana porsi pemberitaan keluhan masyarakat yang sudah ditangani oleh instansi terkait. “ Ada beberapa instansi yang langsung memenuhi keluhan masyarakat itu, bagaimana Sumut Pos menyikapinya,” kata wanita yang dialoge bahasa Indonesianya masih terbata-bata.

Menjawab pertanyaan itu, Pemimpin Redaksi Sumut Pos, Valdesz Junianto mengatakan banyak masyarakat yang mengeluh karena diberitakan yang negatif. Untuk itu, sebelum memblikasi keluhan masyakarat tersebut, redaktur yang memegang halaman tersebut langsung mengonfirmasi kepada yang bersangkutan. Sedangkan untuk keluhan masyarakat yang sudah dibenari instansi terkait, maka Sumut Pos akan kembali mempublikasikannya.

Halaman publik interaktif itu, lanjut Valdesz, sudah ada sejak 8 tahun lalu atau ketika Harian Sumut Pos berusia 3 tahun. “Ini bentuk komitmen dari Sumut Pos untuk mengawal pemerintahan yang lebih baik,” katanya.

Dalam kesempatan itu turut hadir Kepala Perwakilan Ombudsman Sumut Abyadi Siregar didampingi Asisten Dedy Irsan, Ricky Hutahaean dan Tetty Silaen. Sementara dari Sumut Pos, selain Valdesz, hadir juga Wakil Pemimpin Redaksi Asih Astuti dan Koordinator Liputan, Chairil Huda. (dik/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/