27 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Kuala Namu Gandeng Bandara Terbaik Dunia

Sister Airport dengan Incheon Korsel

MEDAN-Angkasa Pura II selaku pengelola Bandar Udara (bandara) Kuala Namu Medan, menggandeng salahsatu bandara terbaik dunian
yakni Incheon International Airport Corporation (IIAC) Korea Selatan, dalam sejumlah bidang. Kerja sama yang dibangun meliputi bidang teknik, modernisasi, perbaikan, investasi, serta bidang evaluasi pasar.

“Selain sebagai bandara terbesar di Korea Selatan, Incheon adalah salah satu bandara tersibuk di Asia dalam hal pelayanan penumpang, dan tersibuk kedua dalam jalur pelayanan kargo internasional,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/6).
Adapun kerjasama yang dibangun dalam bidang teknik, yakni IIAC akan menyediakan dukungan dalam pengoperasian, manajemen, pembangunan, pemasaran, strategi pengumpul, serta pendidkan dan pelatihan.

Sedangkan dalam bidang modernisasi, ruang lingkupnya meliputi perbaikan dan investasi, yang diharapkan mendorong kedua belah pihak dapat membagi informasi terkait usaha perbaikan maupun modernisasi, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa.

“Tidak menutup kemungkinan, jika tujuan bersama tercapai, kedua belah pihak dapat pula bersama-sama berinvestasi dalam proyek pembangunan bandara baru,” kata Tri.

Dalam bidang evaluasi pasar, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pemasaran bersama, program pertukaran personel, studi banding, maupun kerjasama lain yang tidak hanya berhubungan dengan Bandara Kuala Namu, tetapi juga berhubungan dengan bandara lain yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Perjanjian Sister Airport ini berlaku selama 3 tahun, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kerjasama ini akan memberikan banyak keuntungan bagi Angkasa Pura II. Bandara Kuala Namu akan menjadi salah satu bandara pengumpul (hub) yang cukup diperhitungkan di kawasan regional,” kata Tri.

Ia menyakini, kerjasama ini akan memberikan dampak cukup besar bagi Bandara Kuala Namu, yang dijadwalkan beroperasi penuh awal 2013 mendatang.
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Angkasa Pura II dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dilakukan di Jakarta, Senin, 25 Juni 2012.

Dalam penandatanganan tersebut, PT Angkasa Pura II diwakili Direktur Utama, Tri S Sunoko dan IIAC, diwakili President & CEO Mr. CW Lee. Sementara itu, hadir pula sebagai saksi, Duta Besar Korea Selatan Mr. Young Sun Kim, Gurbernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho, Bupati Deli Serdang Drs. H. Amri Tambunan.

Kuala Namu Siap Layani 8,1 Juta Penumpang

Bandara Kuala Namu yang saat ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia di Kota Medan, telah cukup lama mengalami kelebihan beban pelayanan (over capacity). Saat ini, Polonia yang berkapasitas 900 ribu penumpang, melayani sekitar 7,1 juta pergerakan penumpang per tahun.
Sementara kapasitas Bandara Kuala Namu yang terletak di atas lahan seluas 1.365 hektare di Kabupaten Deli Serdang, disiapkan untuk melayani hingga 8,1 juta penumpang per tahun, dengan area terminal penumpang seluas 86,000 m2 (tahap I). Bandara tersebut akan terus dikembangkan hingga mencapai kapasitas maksimalnya.

Bandara Kuala Namu akan dilengkapi 2 runway paralel, apron seluas 30 hektare berkapasitas maksimal 33 pesawat, terminal kargo seluas 13.000 m2 dengan kapasitas 3 pesawat (65.000 ton/ tahun), area parkir berkapasitas sekitar 1.400 kendaraan roda empat taxi.
Untuk aksesibilitas, Bandara Kuala Namu yang dilengkapi 10 gerbang masuk, akan didukung oleh akses jalan tol dan kereta api khusus bandara.  (ari)

Sister Airport dengan Incheon Korsel

MEDAN-Angkasa Pura II selaku pengelola Bandar Udara (bandara) Kuala Namu Medan, menggandeng salahsatu bandara terbaik dunian
yakni Incheon International Airport Corporation (IIAC) Korea Selatan, dalam sejumlah bidang. Kerja sama yang dibangun meliputi bidang teknik, modernisasi, perbaikan, investasi, serta bidang evaluasi pasar.

“Selain sebagai bandara terbesar di Korea Selatan, Incheon adalah salah satu bandara tersibuk di Asia dalam hal pelayanan penumpang, dan tersibuk kedua dalam jalur pelayanan kargo internasional,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S Sunoko, dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/6).
Adapun kerjasama yang dibangun dalam bidang teknik, yakni IIAC akan menyediakan dukungan dalam pengoperasian, manajemen, pembangunan, pemasaran, strategi pengumpul, serta pendidkan dan pelatihan.

Sedangkan dalam bidang modernisasi, ruang lingkupnya meliputi perbaikan dan investasi, yang diharapkan mendorong kedua belah pihak dapat membagi informasi terkait usaha perbaikan maupun modernisasi, untuk meningkatkan pelayanan terhadap pengguna jasa.

“Tidak menutup kemungkinan, jika tujuan bersama tercapai, kedua belah pihak dapat pula bersama-sama berinvestasi dalam proyek pembangunan bandara baru,” kata Tri.

Dalam bidang evaluasi pasar, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan pemasaran bersama, program pertukaran personel, studi banding, maupun kerjasama lain yang tidak hanya berhubungan dengan Bandara Kuala Namu, tetapi juga berhubungan dengan bandara lain yang dikelola oleh Angkasa Pura II. Perjanjian Sister Airport ini berlaku selama 3 tahun, dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kerjasama ini akan memberikan banyak keuntungan bagi Angkasa Pura II. Bandara Kuala Namu akan menjadi salah satu bandara pengumpul (hub) yang cukup diperhitungkan di kawasan regional,” kata Tri.

Ia menyakini, kerjasama ini akan memberikan dampak cukup besar bagi Bandara Kuala Namu, yang dijadwalkan beroperasi penuh awal 2013 mendatang.
Penandatanganan perjanjian kerjasama antara Angkasa Pura II dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC) dilakukan di Jakarta, Senin, 25 Juni 2012.

Dalam penandatanganan tersebut, PT Angkasa Pura II diwakili Direktur Utama, Tri S Sunoko dan IIAC, diwakili President & CEO Mr. CW Lee. Sementara itu, hadir pula sebagai saksi, Duta Besar Korea Selatan Mr. Young Sun Kim, Gurbernur Sumatera Utara Gatot Pujonugroho, Bupati Deli Serdang Drs. H. Amri Tambunan.

Kuala Namu Siap Layani 8,1 Juta Penumpang

Bandara Kuala Namu yang saat ini dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia di Kota Medan, telah cukup lama mengalami kelebihan beban pelayanan (over capacity). Saat ini, Polonia yang berkapasitas 900 ribu penumpang, melayani sekitar 7,1 juta pergerakan penumpang per tahun.
Sementara kapasitas Bandara Kuala Namu yang terletak di atas lahan seluas 1.365 hektare di Kabupaten Deli Serdang, disiapkan untuk melayani hingga 8,1 juta penumpang per tahun, dengan area terminal penumpang seluas 86,000 m2 (tahap I). Bandara tersebut akan terus dikembangkan hingga mencapai kapasitas maksimalnya.

Bandara Kuala Namu akan dilengkapi 2 runway paralel, apron seluas 30 hektare berkapasitas maksimal 33 pesawat, terminal kargo seluas 13.000 m2 dengan kapasitas 3 pesawat (65.000 ton/ tahun), area parkir berkapasitas sekitar 1.400 kendaraan roda empat taxi.
Untuk aksesibilitas, Bandara Kuala Namu yang dilengkapi 10 gerbang masuk, akan didukung oleh akses jalan tol dan kereta api khusus bandara.  (ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/