25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

20 SD dan 6 SMP Jadi Percontohan

MEDAN – Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Mutsyuhito Solin menegaskan jika penerapan kurikulum Tematik Terintegratif pada tahun ajaran 2013-2014 yang tinggal menunggu waktu itu, harus melewati ujicoba terlebih dahulu.
Pasalnya, secara konseptual dan penerapannya berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Pada kurikulum baru, kata dia, guru hanya sebagai pelaksana dimana buku, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sudah disediakan serta penerapan kurikulum ini agar kerja guru lebih efisien.

“Maka dari itu untuk menganalisis penerapannya perlu di uji coba, apakah guru bisa lebih maksimal dalam bekerja serta efisien atau malah hanya seperti robot yang bekerja sesuai ketentuan tanpa dan perkembangan,” katanya saat dikonfirmasi Selasa (25/6).

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Parluhutan Hasibuan melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Prasekolah Dinas (Kabid PPD) Syahrial, menjelaskan jika penerapan kurikulum baru ini memang dilakukan secara bertahap hingga lima tahun kedepan. “ Memang penerapan kurikulum baru secara bertahap, agar bisa dievaluasi,” jelasnya.

Maka dari itu ada beberapa sekolah yang ditunjuk, mengingat fasilitas dan ketersedian guru yang memadai diantaranya 20 SD serta 6 SMP. “ Yang dijadikan sekolah percontohan bukan hanya negeri, ada juga sekolah swasta,” cetusnya.

Lebih lanjut dirinya menyebutkan, penerapan kurikulum baru pada kelas I, IV SD, VII SMP serta X SMA,MA dan SMK. Siswa mulai masuk kembali ke sekolah yakni pada tanggal 4,5,6 Juli mendatang, namun setelah itu libur bulan Suci Ramadan dan akan dilanjutkan pada 15 Agustus mendatang.
“Walaupun hanya 3 hari masuk sekolah, siswa sudah mulai belajar dengan kurikulum baru,” pungkasnya. (dik)

MEDAN – Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Mutsyuhito Solin menegaskan jika penerapan kurikulum Tematik Terintegratif pada tahun ajaran 2013-2014 yang tinggal menunggu waktu itu, harus melewati ujicoba terlebih dahulu.
Pasalnya, secara konseptual dan penerapannya berbeda dengan kurikulum sebelumnya.

Pada kurikulum baru, kata dia, guru hanya sebagai pelaksana dimana buku, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sudah disediakan serta penerapan kurikulum ini agar kerja guru lebih efisien.

“Maka dari itu untuk menganalisis penerapannya perlu di uji coba, apakah guru bisa lebih maksimal dalam bekerja serta efisien atau malah hanya seperti robot yang bekerja sesuai ketentuan tanpa dan perkembangan,” katanya saat dikonfirmasi Selasa (25/6).

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Parluhutan Hasibuan melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Prasekolah Dinas (Kabid PPD) Syahrial, menjelaskan jika penerapan kurikulum baru ini memang dilakukan secara bertahap hingga lima tahun kedepan. “ Memang penerapan kurikulum baru secara bertahap, agar bisa dievaluasi,” jelasnya.

Maka dari itu ada beberapa sekolah yang ditunjuk, mengingat fasilitas dan ketersedian guru yang memadai diantaranya 20 SD serta 6 SMP. “ Yang dijadikan sekolah percontohan bukan hanya negeri, ada juga sekolah swasta,” cetusnya.

Lebih lanjut dirinya menyebutkan, penerapan kurikulum baru pada kelas I, IV SD, VII SMP serta X SMA,MA dan SMK. Siswa mulai masuk kembali ke sekolah yakni pada tanggal 4,5,6 Juli mendatang, namun setelah itu libur bulan Suci Ramadan dan akan dilanjutkan pada 15 Agustus mendatang.
“Walaupun hanya 3 hari masuk sekolah, siswa sudah mulai belajar dengan kurikulum baru,” pungkasnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/