MEDAN-Menghadapi tantangan jaman yang kian berkembang diharapkan dapat dipimpin seorang pemimpin yang kuat, visioner dan santun.
Demikian diungkapkan Watimpres Letjen (Purn) DR TB Silalahi saat menggantikan Dahlan Iskan sebagai pemateri dalam seminar entrepreneur ship khususnya tentang kewirausahaan yang digelar oleh Koordinator Daerah Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) di Hotel Danau Toba International, Medan, Selasa (25/6).
Dikarenakan Dahlan Iskan secara mendadak dipanggil oleh Presiden RI, maka pemateri digantikan oleh TB Silalahi. Alhasil, materinya juga digantikan dari kewirausahaan menjadi kepemimpinan.
“Kalau Meneg BUMN Dahlan Iskan tidak bisa hadir karena dipanggil Presiden. Saya itu gurunya Dahlan Iskan, jadi saya lebih tinggi lagi,” kata TB Silalahi mengawali seminar singkat yang didampingi (Host) Hinca Panjaitan.
Dalam paparannya, TB Silalhi memaparkan, pascareformasi akan sangat sulit bagi pemimpin untuk memimpin bangsa Indonesia, hal ini sudah terbukti dalam kurun waktu kepemimpinan BJ Habibie, Abdurahman Wahid (Gus Dur), Megawati, dan Soesilo Bambang Yudhoyono. Masyarakat Indonesia masih minim pendidikannya, sehingga demokrasi yang didambakan masih sulit dicapai hingga kini.
“Untuk menjawab sulitnya bagi pemimpin pascareformasi, maka tahun 2014 dibutuhkan pemimpin yang kuat, visioner dan santun,” sebutnya.
Dia juga menyebutkan, pemimpin harus tegas, dan harus mampu seperti macan (tiger) dan memiliki seni. Namun harus bisa menjaga kehormatan. “Semua harta dan kekayaan anda boleh hilang, tapi kehormatan jangan sampai diambil orang lain,” ingatkan TB Silalahi.
Ia menyampaikan Indonesia ke depan akan menghadapi berbagai tantangan terkait globalisasi jaman. Persaingan antar berbagai negara tidak lagi terhadap dunia ekonomi, namun juga teknologi. “Indonesia harus siap menghadapi tantangan globalisasi dan dibutuhkan pemimpin yang kuat untuk menjalankan roda pemerintahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, TB Silalahi menyebutkan, materi seminar yang disampaikannya di seminar bersama ISKA untuk para pemimpin negara. Seperti untuk setingkat menteri atau calon pemimpin negara.
“Saya itu guru Lemhanas, bahan yang saya sampaikan ini sama ,jadi ini seharusnya untuk kelas menteri,” kata pria berambut sedikit itu sambil tertawa.
Pria berdarah Batak yang saat ini menjabat Anggota Dewan Pertimbang Partai Demokrat itu membeberkan sejumlah pemimpin negara dan tokoh yang mendunia, diantaranya pahlawan nasional Ignatius Slamet Rijadi inilah sosok pemimpin yang mau berkorban, kematiannya juga penuh kehormatan.
Selanjutnya, Pemimpin Perang Dunia ke-II diketahui kuat juga memiliki cita-cita besar. Kemudian, Nelson Mandela orang yang bekerja keras untuk membangun negara.
“Di Indonesia, ada Dahlan Iskan yang merupakan pemimpin santun dan memiliki prestasi baik. Misalnya pembangunan jalan tol di atas laut, inikan baru dikenal di Indonesia. Inilah prestasi besar dari Kementerian BUMN dibawah kepemimpinan Begitupun Dahlan Iskan masih rendah hati,” paparnya disambut riuh tepuk tangan peserta seminar.
Hal lainnya, dia juga menyebutkan, SBY merupakan pemimpin yang santun dan Dahlan Iskan telah memiliki sikap yang sama. Tapi, ada hal positif lain yang dimiliki Dahlan dan tak dimiliki SBY. “Dahlan itu punya sikap rendah hati,” ujarnya tersenyum.
Dia juga mengingatkan, bagi calon pemimpin, terutama harus ada visi, kalau tidak ada visi tentu susah menjalankan organisasi. “Jadi sama itu seperti ISKA ini, Hendrik harus punya visi, mau kemana dibawa ISKA ini ke depan,” kata TB Silalahi diakhir seminar. (mag-5)