28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Warga Desa Lau Cih Ngamuk di Gedung Dewan, Wagirin Ditarik

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, ditarik-tarik warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, yang demo meminta perlindungan agar rumah mereka tak digusur pengembang, di DPRD Sumut, Selasa (25/7/2017).

Sekira pukul 19.15 WIB, politisi Partai Golkar ini akhirnya keluar dari ruangannya. Kesempatan itu dimanfaatkan warga untuk menghadang Wagirin. Mantan Ketua DPRD Deliserdang itu ditarik-tarik warga. Mereka meminta penjelasan dari Wagirin.

Kepada warga Wargirin menjelaskan kepada warga yang sudah lebih dari tiga jam menunggu. Wagirin yang memakai kemeja batik lengan panjang itu mengatakan, DPRD Sumut sudah melakukan segala hal untuk menyahuti keluhan warga. “Sudah kita kirim surat untuk di stanvaskan. 1 Agustus sudah dijadwalkan rapat oleh Komisi A untuk membahas masalah ini,” ungkapnya.

Meski sudah diberikan penjelasan, masyarakat tidak menerimanya. “Kalau menunggu tanggal 1, rumah kami sudah hancur. Kata wakil rakyat, kenyataannya tidak peduli dengan rakyat,”teriak salah seorang warga yang kecewa dengan sikap Wagirin.

Dengan bantuan Polisi dan sekuriti, Wagirin mencoba menerobos kerumunan warga. Sempat terjadi aksi tarik menarik dengan warga, polisi yang bertugas juga cukup kewalahan melawan aksi masyarakat yang sudah terlanjur kecewa itu.

Melalui pintu samping akhirnya Wagirin berhasil di evakuasi. Warga terus meluapkan kekecewaannya dengan melontarkan kata-kata kasar kepada Wagirin.(dik/adz)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Ketua DPRD Sumut, Wagirin Arman, ditarik-tarik warga Desa Lau Cih, Kabupaten Deliserdang, yang demo meminta perlindungan agar rumah mereka tak digusur pengembang, di DPRD Sumut, Selasa (25/7/2017).

Sekira pukul 19.15 WIB, politisi Partai Golkar ini akhirnya keluar dari ruangannya. Kesempatan itu dimanfaatkan warga untuk menghadang Wagirin. Mantan Ketua DPRD Deliserdang itu ditarik-tarik warga. Mereka meminta penjelasan dari Wagirin.

Kepada warga Wargirin menjelaskan kepada warga yang sudah lebih dari tiga jam menunggu. Wagirin yang memakai kemeja batik lengan panjang itu mengatakan, DPRD Sumut sudah melakukan segala hal untuk menyahuti keluhan warga. “Sudah kita kirim surat untuk di stanvaskan. 1 Agustus sudah dijadwalkan rapat oleh Komisi A untuk membahas masalah ini,” ungkapnya.

Meski sudah diberikan penjelasan, masyarakat tidak menerimanya. “Kalau menunggu tanggal 1, rumah kami sudah hancur. Kata wakil rakyat, kenyataannya tidak peduli dengan rakyat,”teriak salah seorang warga yang kecewa dengan sikap Wagirin.

Dengan bantuan Polisi dan sekuriti, Wagirin mencoba menerobos kerumunan warga. Sempat terjadi aksi tarik menarik dengan warga, polisi yang bertugas juga cukup kewalahan melawan aksi masyarakat yang sudah terlanjur kecewa itu.

Melalui pintu samping akhirnya Wagirin berhasil di evakuasi. Warga terus meluapkan kekecewaannya dengan melontarkan kata-kata kasar kepada Wagirin.(dik/adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/