25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Masih Panas, Polisi Tunda Olah TKP Kebakaran Pabrik Karet di Amplas

MEDAN- Proses pengolahan tempat kejadian perkara (TKP) dan pengumpulan bukti kebakaran pabrik pengolahan getah milik PT Asahan Crumb Rubber terhambat. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menunda penyelidikan ke Rabu (26/9), karena lokasi pabrik masih terasa panas. Tim labfor Poldasu yang sempat turun ke lokasi pukul 10.00 WIB kemarin, pulang ke markas tanpa membawa barang bukti.
“Kami tidak bisa bekerja karena lokasi masih panas. Olah TKP ditunda Rabu,” ujar Jhon di TKP.

Sedangkan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Yorris Marzuki mengatakan kebakaran tersebut ditangani pihaknya bekerja sama dengan petugas Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Patumbak.

Sementara, data yang dihimpun anggota Polsekta menyebutkan, api benar-benar padam pukul pukul 06.00 WIB, kemarin. Kapolsek Patumbak AKP Triadi memastikan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kebakaran tersebut. “Agak lama padamnya, karena banyak bahan baku karet yang ikut terbakar. Sejauh ini kami memastikan, tidak ada korban jiwa ataupun luka,” ujarnya.

AKP Triadi belum mau berspekulasi terkait penyebab kebakaran yang menghebohkan warga di sekitar pabrik itu. “Belum olah TKP, belum bisa kami pastikan. Besok (hari ini, Red) kami akan turun ke lokasi bersama tim Labfor Polda,” ujarnya.

Hinga Selasa siang, baru seorang saksi yang dimintai keterangannya. “Namanya Zaenal Maaruf, karyawan pabrik. Nanti akan bertambah lagi,” ujar Triadi.
Zaenal dimintai keterangan sebagai saksi yang mendengar ada teriakan kebakaran dan langsung ke tempat kebakaran. “Perincian penyelidikan lebih lanjut belum bisa saya terangkan,” pungkasnya.

Pasca kebakaran yang meluluhlantakkan 5 dek pengeringan karet tersebut, pabrik karet di Jalan Sisingamangaraja, Amplas, belum beroperasi. Puluhan karyawan pengolahan karet mentah menjadi karet setengah jadi diperintahkan pulang. “Tadi sebagian karyawan datang, tapi ada kebijakan pimpinan menyatakan mereka disuruh pulang dulu,” kata Boirin, sekuriti perusahaan.

Boirin belum mengetahui kapan para karyawan akan kembali bekerja. Dia juga belum diberitau oleh atasan mengenai hal itu.

Saat ini, bekas kebakaran sudah diberi garis polisi. Selain warga yang tinggal di areal pabrik, tak seorang pun diizinkan masuk ke areal pabrik. Lokasi ini hanya bisa dilihat dari kejauhan, karena gerbang komplek PT Asahan Crumb Rubber ditutup rapat.

Peristiwa kebakaran kemarin malam ternyata menyisahkan sepenggal cerita. Paginya, warga komplek yang juga pekerja pabrik baru tahu kalau ada warga yang kehilangan. “ Paginya sekitar puk 02.00 WIB baru tahu kalau ada warga yang kehilangan barang dan tahunya saat mengecek lokasi rumah masing-masing,” jelas Indra (28) saat ditemui di luar lokasi.

Diduga, malingnya orang luar yang masuk dengan memanjat pagar beton di bagian belakang, kemudian melempar barang-barangnya ke luar. “Memang tak ada otak pelaku itu, sudah tahu musibah kebakaran masih saja mencuri,” tambahnya. (mag12/jon)

MEDAN- Proses pengolahan tempat kejadian perkara (TKP) dan pengumpulan bukti kebakaran pabrik pengolahan getah milik PT Asahan Crumb Rubber terhambat. Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) menunda penyelidikan ke Rabu (26/9), karena lokasi pabrik masih terasa panas. Tim labfor Poldasu yang sempat turun ke lokasi pukul 10.00 WIB kemarin, pulang ke markas tanpa membawa barang bukti.
“Kami tidak bisa bekerja karena lokasi masih panas. Olah TKP ditunda Rabu,” ujar Jhon di TKP.

Sedangkan Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Yorris Marzuki mengatakan kebakaran tersebut ditangani pihaknya bekerja sama dengan petugas Kepolisian Sektor Kota (Polsekta) Patumbak.

Sementara, data yang dihimpun anggota Polsekta menyebutkan, api benar-benar padam pukul pukul 06.00 WIB, kemarin. Kapolsek Patumbak AKP Triadi memastikan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kebakaran tersebut. “Agak lama padamnya, karena banyak bahan baku karet yang ikut terbakar. Sejauh ini kami memastikan, tidak ada korban jiwa ataupun luka,” ujarnya.

AKP Triadi belum mau berspekulasi terkait penyebab kebakaran yang menghebohkan warga di sekitar pabrik itu. “Belum olah TKP, belum bisa kami pastikan. Besok (hari ini, Red) kami akan turun ke lokasi bersama tim Labfor Polda,” ujarnya.

Hinga Selasa siang, baru seorang saksi yang dimintai keterangannya. “Namanya Zaenal Maaruf, karyawan pabrik. Nanti akan bertambah lagi,” ujar Triadi.
Zaenal dimintai keterangan sebagai saksi yang mendengar ada teriakan kebakaran dan langsung ke tempat kebakaran. “Perincian penyelidikan lebih lanjut belum bisa saya terangkan,” pungkasnya.

Pasca kebakaran yang meluluhlantakkan 5 dek pengeringan karet tersebut, pabrik karet di Jalan Sisingamangaraja, Amplas, belum beroperasi. Puluhan karyawan pengolahan karet mentah menjadi karet setengah jadi diperintahkan pulang. “Tadi sebagian karyawan datang, tapi ada kebijakan pimpinan menyatakan mereka disuruh pulang dulu,” kata Boirin, sekuriti perusahaan.

Boirin belum mengetahui kapan para karyawan akan kembali bekerja. Dia juga belum diberitau oleh atasan mengenai hal itu.

Saat ini, bekas kebakaran sudah diberi garis polisi. Selain warga yang tinggal di areal pabrik, tak seorang pun diizinkan masuk ke areal pabrik. Lokasi ini hanya bisa dilihat dari kejauhan, karena gerbang komplek PT Asahan Crumb Rubber ditutup rapat.

Peristiwa kebakaran kemarin malam ternyata menyisahkan sepenggal cerita. Paginya, warga komplek yang juga pekerja pabrik baru tahu kalau ada warga yang kehilangan. “ Paginya sekitar puk 02.00 WIB baru tahu kalau ada warga yang kehilangan barang dan tahunya saat mengecek lokasi rumah masing-masing,” jelas Indra (28) saat ditemui di luar lokasi.

Diduga, malingnya orang luar yang masuk dengan memanjat pagar beton di bagian belakang, kemudian melempar barang-barangnya ke luar. “Memang tak ada otak pelaku itu, sudah tahu musibah kebakaran masih saja mencuri,” tambahnya. (mag12/jon)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/