30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

AWAS! Kawanan Begal Pakai Setrum, Anak SMA Ini Korbannya

Foto: Fachril/PM Yosu (berseragam sekolah), didampingi orangtuanya melapor di Polsek Labuhan atas kasus begal sepeda motor yang menimpanya.
Foto: Fachril/PM
Yosu (berseragam sekolah), didampingi orangtuanya melapor di Polsek Labuhan atas kasus begal sepeda motor yang menimpanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Yosua, seorang pelajar kelas 1 SMA dan tercatat sebagai warga Komplek Griya II, Sei Mati, Medan Labuhan, terpaksa merelakan sepeda motornya dibawa, setelah ia disetrum dan ditodong pisau oleh kawanan begal. Kejadian ini saat hendak mengantar kawan sekolah, setelah bermalam mingguan di rumah.

Pengakuan pelajar 16 tahun itu, dia menjadi korban pembegalan di Kawasan Jalan Sei Mati menuju Jalan Cingkwan, Medan Labuhan, Sabtu (24/9) malam. Awalnya korban ingin mengantar pulang teman sekolahnya naik Yamaha Vega ZR warnah Merah BK 5117 AAY miliknya menuju ke Komplek Griya Martubung, pakai.

Saat melintas di Cingkwan, Sei Mati, tepatnya di dalam terowongan, tiba-tiba tiga orang pria dengan mengendarai seunit sepeda motor, diduga telah membuntuti mereka sejak memasuki areal kawasan jalan itu.

Benar. Tiba-tiba di lokasi jalanan yang sepi itu mereka dihadangan. Tanpa basa-basi, lengannya disetrum, lalu kunci kontak sepeda motornya dirampas. Seketika pula korban jatuh dari atas kendaraannya itu.

Dalam keadaan panik, salah seorang pelaku langsung menodongkan sebilah senjata tajam. Korban tak berani melawan dan pasrah saat sepeda motornya dibawa. Sebelum dibawa kabur, kawanan begal itu meminta korban menyerahkan surat-surat atau STNK.

Korban dan temannya yang ketakutan, cuma bisa menuruti permintaan pelaku. Semua isi dompet pun melayang. Lalu, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Medan Labuhan.

Kanit reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Musa Alexander, Minggu (25/9), ketika dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya meminta korban untuk melengkapi berkas untuk laporan.

“Korban masih melengkapi berkas laporannya, untuk pelakunya masih kita lidik,” kata Musa. (ril/yaa)

Foto: Fachril/PM Yosu (berseragam sekolah), didampingi orangtuanya melapor di Polsek Labuhan atas kasus begal sepeda motor yang menimpanya.
Foto: Fachril/PM
Yosu (berseragam sekolah), didampingi orangtuanya melapor di Polsek Labuhan atas kasus begal sepeda motor yang menimpanya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Yosua, seorang pelajar kelas 1 SMA dan tercatat sebagai warga Komplek Griya II, Sei Mati, Medan Labuhan, terpaksa merelakan sepeda motornya dibawa, setelah ia disetrum dan ditodong pisau oleh kawanan begal. Kejadian ini saat hendak mengantar kawan sekolah, setelah bermalam mingguan di rumah.

Pengakuan pelajar 16 tahun itu, dia menjadi korban pembegalan di Kawasan Jalan Sei Mati menuju Jalan Cingkwan, Medan Labuhan, Sabtu (24/9) malam. Awalnya korban ingin mengantar pulang teman sekolahnya naik Yamaha Vega ZR warnah Merah BK 5117 AAY miliknya menuju ke Komplek Griya Martubung, pakai.

Saat melintas di Cingkwan, Sei Mati, tepatnya di dalam terowongan, tiba-tiba tiga orang pria dengan mengendarai seunit sepeda motor, diduga telah membuntuti mereka sejak memasuki areal kawasan jalan itu.

Benar. Tiba-tiba di lokasi jalanan yang sepi itu mereka dihadangan. Tanpa basa-basi, lengannya disetrum, lalu kunci kontak sepeda motornya dirampas. Seketika pula korban jatuh dari atas kendaraannya itu.

Dalam keadaan panik, salah seorang pelaku langsung menodongkan sebilah senjata tajam. Korban tak berani melawan dan pasrah saat sepeda motornya dibawa. Sebelum dibawa kabur, kawanan begal itu meminta korban menyerahkan surat-surat atau STNK.

Korban dan temannya yang ketakutan, cuma bisa menuruti permintaan pelaku. Semua isi dompet pun melayang. Lalu, kejadian itu dilaporkan ke Polsek Medan Labuhan.

Kanit reskrim Polsek Medan Labuhan AKP Musa Alexander, Minggu (25/9), ketika dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya meminta korban untuk melengkapi berkas untuk laporan.

“Korban masih melengkapi berkas laporannya, untuk pelakunya masih kita lidik,” kata Musa. (ril/yaa)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/