30.6 C
Medan
Thursday, May 23, 2024

Gubsu: Cari Otak Penyerangan Satgas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi sangat kecewa dengan penyerangan yang dilakukan puluhan oknum diduga preman terhadap Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Mebidang, pertengahan pekan lalu. Karenanya, Gubsu meminta agar otak pelaku penyerangan tersebut dicari sampai ketemu.

TINJAU LOKASI: Gubsu Edy Rahmayadi meninjau lokasi penyerangan terhadap Tim Satgas Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Deliserdang, Kamis (22/10).
TINJAU LOKASI: Gubsu Edy Rahmayadi meninjau lokasi penyerangan terhadap Tim Satgas Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Deliserdang, Kamis (22/10).

“Cari orangnya itu, saya pingin tau siapa yang punya itu,” kata Edy usai silaturahmi dengan insan pers di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, akhir pekan lalu.

Edy pun sudah meminta Kolonel Azhar Muliyadi selaku Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Mebidang, mencari tau sosok pemilik lokasi judi tembak ikan di sana. Ia menegaskan, saat ini Polda Sumut sudah mengambil alih kasus penyerangan tersebut. “Sudah diambil ahli oleh aparat kepolisian kasus ini,” ungkapnya.

Selaku ketua satgas provinsi, Edy juga mengaku kecewa dengan adanya perlawanan oleh warga terkait pendisiplinan protokol kesehatan.

“Kita saat ini sedang melakukan penindakan orang-orang yang tidak menggunakan masker. Tempat judi beroperasi dan tidak mengindahkan protokol kesehatan, malah melawan kepada petugas,” ujarnya.

Mengenai tudingan tim gabungan ada mengamankan Rp50 juta dari lokasi judi tembak ikan di sana, sehingga mengakibatkan amarah oknum terkait, Edy menyebut hal tersebut tidak benar. “Tidak ada tanda-tanda seperti itu. Tim ini berencana mengambil CCTV, tapi tidak terambil. Kita sudah serahkan ke polisi,” katanya.

Akankah operasi yustisi tetap dilakukan satgas meski tak sedikit pula intervensi yang didapat pascapenyerangan di Komplek Brayan Trade Centre tersebut? “Oh, harus. Kalau ini kita hentikan, semakin banyak terpapar kembalilah rakyat-rakyat kita ini. (Satgas) tidak akan pernah takut,” tegas mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB ini.

Edy menyatakan, bisa saja ke depan personel di tim satgas ditambah, sebagai penguatan saat melaksanakan operasi di lapangan. “Anggotanya kita ada Polda, ada Kodam, ada kejaksaan. Kalau itu tak cukup orangnya, Polda akan tambah orang, Pangdam akan tambah orang, kejaksaan akan tambah orang,” pungkasnya.

Hal senada diamini Kolonel Azhar Muliyadi. Menurutnya walau sempat mendapat serangan dari para preman, intensitas penegakan disiplin prokes di Mebidang tidak berkurang. “Kejadian tersebut tentu tidak kita harapkan dan mudah-mudahan tidak terulang lagi. Namun, itu tidak menyurutkan intensitas kami menegakkan protokol kesehatan,” tegas dia, Jumat (23/10) malam.

Pada operasi yustisi di malam itu, pihaknya kembali merazia tempat hiburan malam dan kafe yang ada di Medan. Satgas yang dibagi menjadi dua tim mendatangi tempat usaha seperti kafe, resto, bar dan warung kopi. Tim I merazia tempat usaha seperti Coffee Q di Komplek Villa Zeqita, Katamso Land, Shoot Resto and Bar dan Mie Aceh Simpang Johor. Keempat tempat usaha ini mendapat teguran nontertulis dari petugas karena melakukan pelanggaran ringan. Sedangkan tim II merazia tempat usaha seperti Kopi Racing, Cafe Anjayani, Cafe Jack dan Warung Bang Lim. Tempat usaha ini juga mendapat teguran nontertulis.

Selain itu, selama operasi tim satgas juga memberikan sanksi kepada warga yang tidak mengenakan masker. Total tim memberikan sanksi fisik kepada 14 orang. “Kebetulan malam ini hujan, jadi tempat hiburan malam, kafe dan warung kopi agak sepi. Tetapi, kita terus mengingatkan kepada pengelola usaha agar disiplin dan konsisten menegakkan prokes,” imbuh Azhar.

Plt Kasubag Pemberitaan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Salman Tanjung yang ikut pada operasi kali ini menambahkan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut terus berupaya menekan penyebaran wabah ini. “Bukan hanya operasi malam, siang hari kita juga melakukan razia prokes. Selain itu, kita juga terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan fasilitas kesehatan seperti menambah jumlah laboratorium untuk test swab PCR. Langkah-langkah ini telah mampu menurunkan angka penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Pengelola usaha Shoot Resto, Johan mengatakan akan lebih disiplin dalam menerapkan prokes ke depannya. “Kita sebenarnya sudah menerapkannya, ada petugas pengecek suhu di depan, ada tempat cuci tangan, tidak boleh masuk yang tidak mengenakan masker, tetapi petugas tadi mengingatkan kembali untuk jarak antar bangku dan meja, jarak pengunjung. Kedepannya kita akan lebih perhatikan hal tersebut,” katanya. (prn)

FOTO

Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut

PENERTIBAN: Tim Satgas Covid 19 Mebidang melakukan penertiban pusat keramaian, sosialisasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan malam, kafe dan food court di sekitaran Kota Medan, Jum’at (23/10/2020) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi sangat kecewa dengan penyerangan yang dilakukan puluhan oknum diduga preman terhadap Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Mebidang, pertengahan pekan lalu. Karenanya, Gubsu meminta agar otak pelaku penyerangan tersebut dicari sampai ketemu.

TINJAU LOKASI: Gubsu Edy Rahmayadi meninjau lokasi penyerangan terhadap Tim Satgas Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Deliserdang, Kamis (22/10).
TINJAU LOKASI: Gubsu Edy Rahmayadi meninjau lokasi penyerangan terhadap Tim Satgas Covid-19 di Komplek Brayan Trade Centre, Jalan Serbaguna Helvetia, Deliserdang, Kamis (22/10).

“Cari orangnya itu, saya pingin tau siapa yang punya itu,” kata Edy usai silaturahmi dengan insan pers di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman Medan, akhir pekan lalu.

Edy pun sudah meminta Kolonel Azhar Muliyadi selaku Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Mebidang, mencari tau sosok pemilik lokasi judi tembak ikan di sana. Ia menegaskan, saat ini Polda Sumut sudah mengambil alih kasus penyerangan tersebut. “Sudah diambil ahli oleh aparat kepolisian kasus ini,” ungkapnya.

Selaku ketua satgas provinsi, Edy juga mengaku kecewa dengan adanya perlawanan oleh warga terkait pendisiplinan protokol kesehatan.

“Kita saat ini sedang melakukan penindakan orang-orang yang tidak menggunakan masker. Tempat judi beroperasi dan tidak mengindahkan protokol kesehatan, malah melawan kepada petugas,” ujarnya.

Mengenai tudingan tim gabungan ada mengamankan Rp50 juta dari lokasi judi tembak ikan di sana, sehingga mengakibatkan amarah oknum terkait, Edy menyebut hal tersebut tidak benar. “Tidak ada tanda-tanda seperti itu. Tim ini berencana mengambil CCTV, tapi tidak terambil. Kita sudah serahkan ke polisi,” katanya.

Akankah operasi yustisi tetap dilakukan satgas meski tak sedikit pula intervensi yang didapat pascapenyerangan di Komplek Brayan Trade Centre tersebut? “Oh, harus. Kalau ini kita hentikan, semakin banyak terpapar kembalilah rakyat-rakyat kita ini. (Satgas) tidak akan pernah takut,” tegas mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB ini.

Edy menyatakan, bisa saja ke depan personel di tim satgas ditambah, sebagai penguatan saat melaksanakan operasi di lapangan. “Anggotanya kita ada Polda, ada Kodam, ada kejaksaan. Kalau itu tak cukup orangnya, Polda akan tambah orang, Pangdam akan tambah orang, kejaksaan akan tambah orang,” pungkasnya.

Hal senada diamini Kolonel Azhar Muliyadi. Menurutnya walau sempat mendapat serangan dari para preman, intensitas penegakan disiplin prokes di Mebidang tidak berkurang. “Kejadian tersebut tentu tidak kita harapkan dan mudah-mudahan tidak terulang lagi. Namun, itu tidak menyurutkan intensitas kami menegakkan protokol kesehatan,” tegas dia, Jumat (23/10) malam.

Pada operasi yustisi di malam itu, pihaknya kembali merazia tempat hiburan malam dan kafe yang ada di Medan. Satgas yang dibagi menjadi dua tim mendatangi tempat usaha seperti kafe, resto, bar dan warung kopi. Tim I merazia tempat usaha seperti Coffee Q di Komplek Villa Zeqita, Katamso Land, Shoot Resto and Bar dan Mie Aceh Simpang Johor. Keempat tempat usaha ini mendapat teguran nontertulis dari petugas karena melakukan pelanggaran ringan. Sedangkan tim II merazia tempat usaha seperti Kopi Racing, Cafe Anjayani, Cafe Jack dan Warung Bang Lim. Tempat usaha ini juga mendapat teguran nontertulis.

Selain itu, selama operasi tim satgas juga memberikan sanksi kepada warga yang tidak mengenakan masker. Total tim memberikan sanksi fisik kepada 14 orang. “Kebetulan malam ini hujan, jadi tempat hiburan malam, kafe dan warung kopi agak sepi. Tetapi, kita terus mengingatkan kepada pengelola usaha agar disiplin dan konsisten menegakkan prokes,” imbuh Azhar.

Plt Kasubag Pemberitaan Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Salman Tanjung yang ikut pada operasi kali ini menambahkan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut terus berupaya menekan penyebaran wabah ini. “Bukan hanya operasi malam, siang hari kita juga melakukan razia prokes. Selain itu, kita juga terus melakukan sosialisasi dan meningkatkan fasilitas kesehatan seperti menambah jumlah laboratorium untuk test swab PCR. Langkah-langkah ini telah mampu menurunkan angka penyebaran Covid-19,” ujarnya.

Pengelola usaha Shoot Resto, Johan mengatakan akan lebih disiplin dalam menerapkan prokes ke depannya. “Kita sebenarnya sudah menerapkannya, ada petugas pengecek suhu di depan, ada tempat cuci tangan, tidak boleh masuk yang tidak mengenakan masker, tetapi petugas tadi mengingatkan kembali untuk jarak antar bangku dan meja, jarak pengunjung. Kedepannya kita akan lebih perhatikan hal tersebut,” katanya. (prn)

FOTO

Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprov Sumut

PENERTIBAN: Tim Satgas Covid 19 Mebidang melakukan penertiban pusat keramaian, sosialisasi penggunaan masker dan penerapan protokol kesehatan di tempat-tempat hiburan malam, kafe dan food court di sekitaran Kota Medan, Jum’at (23/10/2020) malam.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/