25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kurikulum Baru Mulai 2013

Staf Ahli Kemendikbud Survei Pendidikan Sumut

Medan-Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI DR Ir Taufik Hanafi MUP meyakini Sumut sudah siap menerapkan kurikulum baru pendidikan nasional. Kurikulum tersebut akan dimulai secara bertahap tahun 2013 untuk beberapa kelas dan selanjutnya ditargetkan semua kelas mulai dari SD, SMP dan SMA sudah dengan kurikulum baru itu pada tahun 2015.

“Telah dilakukan uji publik di Medan dan masukan-masukan dari masyarakat juga sudah diolah dari 29 November sampai 23 Desember dan diharapkan setelah uji publik akan bisa dirumuskan masukan-masukan dari masyarakat itu lebih konprehensif,” ujarnya menjawab wartawan di Kantor Gubsu di Medan, Senin (24/12).

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut Drs H Syaiful Syafri MM, Taufik Hanafi, yang berkunjung ke Sumut sekaligus mensurvei dunia pendidikan di provinsi ini mengemukakan berkaitan dengan kurikulum ada tiga tingkatan uji publik. Dan, itu merupakan kemajuan tersendiri dan bersejarah bahwa dalam proses pengembangan kurikulum itu dilakukan uji publik yang komprehensif.

“Jadi kita optimis rencana penerapan kurikulum baru dilakukan secara bertahap mulai pada 2013 secara parsial di beberapa kelas dan diharapkan 2015 semua kelas sudah melaksanakan kurikulum baru itu. Untuk ini akan dimonitoring dan evaluasi,” ujarnya.

Dijelaskannya, pendidikan karakter juga sudah termasuk yaitu contohnya untuk SD pelajarannya akan otomatis semua mengandung nilai-nilai karakter bangsa contohnya mengenai diriku yang jujur, bersih dan disiplin. Di pelajaran itu sudah ada dimensi agama dan etika. Artinya, pelajaran itu tidak dilakukan sendiri-sendiri dan semuanya terkait untuk mendorong siswa lebih banyak bertanya, aktif, dan menyenangkan.

Begitu juga muatan kompetensi dan kebutuhan aktual serta tuntutan globalisasi sudah terangkum pada kurikulum terutama tingkat SMA dan SMK. Sehingga, lulusan ke depan siap bersaing di globalisasi sekaligus memiliki ketahanan dan kekuatan jatidiri dan karakter bangsa.

“Jadi kurikulum yang menengah diuniversalkan yang diharapkan nanti memiliki kompetensi lebih baik terhadap kebutuhan tenaga kerja dan kebutuhan pembangunan dan ini makin lama makin membesar sehingga nanti jumlah penduduk produktif dan berkualitas akan semakin mampu bersaing,” ujarnya.
Taufik Hanafi secara garis besar menyampaikan kunjungannya ke Sumut untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan strategis Kemendikbud 2013. Selain itu, menyampaikan beberapa rencana strategis antara lain pengembangan kurikulum 2013, rencana pelaksanaan pendidikan menengah universal, peningkatan kompetensi guru ,dan bantuan operasional sekolah (BOS).

Mengenai BOS, lanjutnya sejak tahun 2012 mekanisme penyalurannya diperbaiki. “Alhamdulillah hasilnya lebih cepat dibanding tahun 2011. Perubahannya, kalau dulu anggaran disampaikan lewat kabupaten atau kota, baru ke sekolah, sekarang melalui Kementerian Keuangan ke provinsi-provinsi dan langsung ke sekolah sehingga lebih cepat. Hanya saja sekarang bagaimana memonitor pemanfaatan dana BOS itu,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan tentang salah satu kebijakan pendidikan tinggi yakni mengembangkan akademi komunitas. Pada 2012 dikembangkan 20 akademik dan tahun 2013 akan dikembangkan 106 Akademi Komunitas.

“Tentunya yang di wilayah Sumatera akan mendukung MP3I. Jadi, akademi komunitas itu nanti didirikan bidang-bidangnya disesuaikan dengan keunggulan masing-masing daerah. Contohnya untuk Sumatera Utara di bidang perkebunan,” ujarnya.(rel/ril)

Staf Ahli Kemendikbud Survei Pendidikan Sumut

Medan-Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI DR Ir Taufik Hanafi MUP meyakini Sumut sudah siap menerapkan kurikulum baru pendidikan nasional. Kurikulum tersebut akan dimulai secara bertahap tahun 2013 untuk beberapa kelas dan selanjutnya ditargetkan semua kelas mulai dari SD, SMP dan SMA sudah dengan kurikulum baru itu pada tahun 2015.

“Telah dilakukan uji publik di Medan dan masukan-masukan dari masyarakat juga sudah diolah dari 29 November sampai 23 Desember dan diharapkan setelah uji publik akan bisa dirumuskan masukan-masukan dari masyarakat itu lebih konprehensif,” ujarnya menjawab wartawan di Kantor Gubsu di Medan, Senin (24/12).

Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut Drs H Syaiful Syafri MM, Taufik Hanafi, yang berkunjung ke Sumut sekaligus mensurvei dunia pendidikan di provinsi ini mengemukakan berkaitan dengan kurikulum ada tiga tingkatan uji publik. Dan, itu merupakan kemajuan tersendiri dan bersejarah bahwa dalam proses pengembangan kurikulum itu dilakukan uji publik yang komprehensif.

“Jadi kita optimis rencana penerapan kurikulum baru dilakukan secara bertahap mulai pada 2013 secara parsial di beberapa kelas dan diharapkan 2015 semua kelas sudah melaksanakan kurikulum baru itu. Untuk ini akan dimonitoring dan evaluasi,” ujarnya.

Dijelaskannya, pendidikan karakter juga sudah termasuk yaitu contohnya untuk SD pelajarannya akan otomatis semua mengandung nilai-nilai karakter bangsa contohnya mengenai diriku yang jujur, bersih dan disiplin. Di pelajaran itu sudah ada dimensi agama dan etika. Artinya, pelajaran itu tidak dilakukan sendiri-sendiri dan semuanya terkait untuk mendorong siswa lebih banyak bertanya, aktif, dan menyenangkan.

Begitu juga muatan kompetensi dan kebutuhan aktual serta tuntutan globalisasi sudah terangkum pada kurikulum terutama tingkat SMA dan SMK. Sehingga, lulusan ke depan siap bersaing di globalisasi sekaligus memiliki ketahanan dan kekuatan jatidiri dan karakter bangsa.

“Jadi kurikulum yang menengah diuniversalkan yang diharapkan nanti memiliki kompetensi lebih baik terhadap kebutuhan tenaga kerja dan kebutuhan pembangunan dan ini makin lama makin membesar sehingga nanti jumlah penduduk produktif dan berkualitas akan semakin mampu bersaing,” ujarnya.
Taufik Hanafi secara garis besar menyampaikan kunjungannya ke Sumut untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan strategis Kemendikbud 2013. Selain itu, menyampaikan beberapa rencana strategis antara lain pengembangan kurikulum 2013, rencana pelaksanaan pendidikan menengah universal, peningkatan kompetensi guru ,dan bantuan operasional sekolah (BOS).

Mengenai BOS, lanjutnya sejak tahun 2012 mekanisme penyalurannya diperbaiki. “Alhamdulillah hasilnya lebih cepat dibanding tahun 2011. Perubahannya, kalau dulu anggaran disampaikan lewat kabupaten atau kota, baru ke sekolah, sekarang melalui Kementerian Keuangan ke provinsi-provinsi dan langsung ke sekolah sehingga lebih cepat. Hanya saja sekarang bagaimana memonitor pemanfaatan dana BOS itu,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan tentang salah satu kebijakan pendidikan tinggi yakni mengembangkan akademi komunitas. Pada 2012 dikembangkan 20 akademik dan tahun 2013 akan dikembangkan 106 Akademi Komunitas.

“Tentunya yang di wilayah Sumatera akan mendukung MP3I. Jadi, akademi komunitas itu nanti didirikan bidang-bidangnya disesuaikan dengan keunggulan masing-masing daerah. Contohnya untuk Sumatera Utara di bidang perkebunan,” ujarnya.(rel/ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/