25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Wali Kota Seser Penjual Unggas di Jalan Bintang

MEDAN-Dinas Pertanian, Perternakan dan Kelautan (Distanla) melakukan penyemprotan desinfektan di pusat perdagangan unggas dan burung yang ada di Kota Medan, Kamis (26/1), untuk mengantisipasi penyebaran flu burung.

Untuk hari pertama dilakukan di pusat jual beli burung di Jalan Bintang langsung dipimpin Wali Kota Medan Rahudman Harahap.
“Ini sebagai langkah pencegahan sekaligus imbauan kepada masyarakat terutama para pedagang bahaya flu burung. Pemko Medan siap jika ada laporan dari masyarakat,” kata Rahudman, di sela-sela penyemprotan.

Rahudman sempat masuk ke sebuah toko dan memeriksa hingga ke bagian belakang toko. Rahudman menilai bahwa pedagang telah menerapkan kebersihan yang baik.

“Ternyata mereka menerapkan prinsip kebersihan, mulai dari membersihkan kandang sampai pemberian makanannya,” ujar Rahudman.
Kadistanla Kota Medan, Wahid menambahkan jajarannya secara teratur memantau pusat-pusat perdagangan burung dan unggas.

Sebagai langkah pencegahan, Distanla membagi-bagikan cairan desinfektan gratis kepada setiap kecamatan. “Setiap kecamatan mendapatkan jatah satu liter desinfektan dengan rasio penggunaan untuk penyemprotan lima mililiter per  satu liter air,” cetusnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) Distanla drh Dewi Nainggolan menjelaskan kalau peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau perlu diwaspadai. Sebab pada saat peralihan ini peluang penyebaran virus flu burung semakin besar.

“Oleh sebab itu, untuk memperkecil risiko sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus dilakukan penyemprotan desinfektan. Sebagai komitmen terhadap upaya pencegahan, Distanla Medan membentuk satuan tugas (satgas) atau tim pemantau flu burung.  Tim ini dinamakan participant disease surveilance disease (PDSR),” ungkapnya.

Pedagang unggas yang ditemui wartawan mengatakan kalau setiap harinya terus melakukan perawatan terhadap unggas yang dijualnya.
“Perawatan yang kita berikan dimulai dari kebersihan kandang sampai unggas. Kalau ada temuan unggas yang sakit kami langsung membawanya ke dokter hewan yang ada di sekitar sini,” jelas Asiong, pedagang yang mengaku sudah 15 tahun menjadi penjual unggas di Jalan Bintang.

“Kepedulian Pemko terhadap pencegahan virus flu burung sangat disambut baik pedagang unggas. Karena selain melaukan perawatan penyemprotan desinfektan juga perlu agar tidak terjangkit ke unggas lain dan manusia,” pungkasnya.(adl)

MEDAN-Dinas Pertanian, Perternakan dan Kelautan (Distanla) melakukan penyemprotan desinfektan di pusat perdagangan unggas dan burung yang ada di Kota Medan, Kamis (26/1), untuk mengantisipasi penyebaran flu burung.

Untuk hari pertama dilakukan di pusat jual beli burung di Jalan Bintang langsung dipimpin Wali Kota Medan Rahudman Harahap.
“Ini sebagai langkah pencegahan sekaligus imbauan kepada masyarakat terutama para pedagang bahaya flu burung. Pemko Medan siap jika ada laporan dari masyarakat,” kata Rahudman, di sela-sela penyemprotan.

Rahudman sempat masuk ke sebuah toko dan memeriksa hingga ke bagian belakang toko. Rahudman menilai bahwa pedagang telah menerapkan kebersihan yang baik.

“Ternyata mereka menerapkan prinsip kebersihan, mulai dari membersihkan kandang sampai pemberian makanannya,” ujar Rahudman.
Kadistanla Kota Medan, Wahid menambahkan jajarannya secara teratur memantau pusat-pusat perdagangan burung dan unggas.

Sebagai langkah pencegahan, Distanla membagi-bagikan cairan desinfektan gratis kepada setiap kecamatan. “Setiap kecamatan mendapatkan jatah satu liter desinfektan dengan rasio penggunaan untuk penyemprotan lima mililiter per  satu liter air,” cetusnya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) Distanla drh Dewi Nainggolan menjelaskan kalau peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau perlu diwaspadai. Sebab pada saat peralihan ini peluang penyebaran virus flu burung semakin besar.

“Oleh sebab itu, untuk memperkecil risiko sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus dilakukan penyemprotan desinfektan. Sebagai komitmen terhadap upaya pencegahan, Distanla Medan membentuk satuan tugas (satgas) atau tim pemantau flu burung.  Tim ini dinamakan participant disease surveilance disease (PDSR),” ungkapnya.

Pedagang unggas yang ditemui wartawan mengatakan kalau setiap harinya terus melakukan perawatan terhadap unggas yang dijualnya.
“Perawatan yang kita berikan dimulai dari kebersihan kandang sampai unggas. Kalau ada temuan unggas yang sakit kami langsung membawanya ke dokter hewan yang ada di sekitar sini,” jelas Asiong, pedagang yang mengaku sudah 15 tahun menjadi penjual unggas di Jalan Bintang.

“Kepedulian Pemko terhadap pencegahan virus flu burung sangat disambut baik pedagang unggas. Karena selain melaukan perawatan penyemprotan desinfektan juga perlu agar tidak terjangkit ke unggas lain dan manusia,” pungkasnya.(adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/