MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Medan telah mencapai 30 persen lebih, dari total jumlah nakes di Kota Medan. Proses pemberian vaksin Sinovac sudah berlangsung selama 8 hari, dimulai sejak 18 Januari 2021. Vaksinasi nakes di ibukota provinsi Sumatera Utara ini ditarget selesai akhir Januari.
“Sejauh ini cukup baik. Proses vaksinasinya tadi siang saya lihat sudah sekitar 31 sampai 32 persen dari total nakes di Kota Medan. Nakes kita di Medan ada di angka 21 ribu orang. Penyuntikan dilakukan di 40 rumah sakit dan 41 Puskesmas di Kota Medan,” ucap juru bicara (jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan M. Kes kepada Sumut Pos, Selasa (26/1)n
Dikatakan Mardohar, pihaknya harus menjalani beberapa tahap sebelum melakukan proses vaksinasi kepada para nakes. Termasuk soal data nakes yang sudah pernah menjadi penyintas, hingga sedang terjangkit Covid-19.
“Masalahnya ada pada data real. Siapa-siapa nakes yang tidak perlu divaksin lagi. Misalnya mereka yang pernah jadi penyintas, mereka yang masih dirawat, mereka yang hamil, menyusui dan sebagainya. Karena mereka itu tidak boleh divaksinasi,” ujarnya.
Mardohar juga menyebutkan, ada beberapa kendala teknis yang sering dialami pihaknya saat akan menjalani proses vaksinasi. “Misalnya saat hendak divaksin, ‘kan kita cek dulu itu tekanan darahnya. Ternyata ada yang tekanan darahnya tinggi. Itu jelas nggak bisa kita vaksin. Maka kita tunda dan kita alihkan ke nakes yang lain,” katanya.
Begitu pun, Mardohar mengatakan jika proses vaksinasi Covid-19 kepada para nakes di Kota Medan akan selesai pada akhir bulan Januari 2021 ini. “Target kita, semua nakes selesai divaksin di akhir bulan ini. Tentunya mereka yang masuk dalam kategori bisa divaksin. Kebutuhan vaksinnya sudah tercukupi. Kalau 21 ribu nakes yang mau divaksin, berarti kita butuh 42 ribu vaksin karena setiap orang dapat 2 vial. Tetapi kembali lagi, dari 21 ribu itu pasti cukup banyak juga yang masuk dalam kategori bukan penerima vaksin,” tandasnya.
Terpisah, Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Medan, Robi Barus meminta agar Pemko Medan dapat mempercepat proses vaksinasi Covid-19 kepada para nakes di Kota Medan. “Kalau tidak cepat, nanti proses vaksinasi ke masyarakat bisa semakin lambat. Disisi lain, penyebaran Covid-19 di Kota Medan terus meningkat. Ini harus jadi perhatian lebih,” kata Robi.
Dikatakan Robi, pihaknya pun mendorong Pemko agar fokus dalam merealisasikan target penyelesaian proses vaksinasi nakes di Kota Medan pada akhir bulan Januari ini. “Kita minta target vaksinasi nakes selesai di bulan ini betul-betul dapat direalisasikan. Jadi nanti di bulan Februari, kita bisa lanjutkan dengan vaksinasi kepada target lainnya,” pungkasnya.
Medan Masih Zona Merah
Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Kota Medan masih dalam kategori zona merah (risiko tinggi), dari 33 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut). Status zona merah berdasarkan hasil pembobotan skor dan zonasi risiko daerah per tanggal 24 Januari yang disampaikan pada website covid19.go.id, pada Selasa (26/1).
Sedangkan zona oranye (risiko sedang) sebanyak 26 daerah. Selebihnya, zona kuning (risiko rendah) 3 daerah (Tapanuli Utara, Asahan, dan Padangsidimpuan). Dan zona hijau (tidak ada kasus) juga 3 daerah (Nias, Nias Utara, dan Nias Barat).
Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah menyebutkan, angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Medan saat ini berjumlah 9.989 orang. Jumlah tersebut setelah bertambah 31 kasus baru. Sementara angka kesembuhan 8.734 orang, bertambah 70 kasus baru. Untuk angka kematian 352 orang.
“Angka penderita Covid-19 aktif di Medan sekarang ini 903 orang, baik yang isolasi di rumah sakit maupun secara mandiri,” ungkap Aris, Selasa sore.
Lebih lanjut Aris mengatakan, akumulasi angka positif Covid-19 di Sumut kini jumlahnya 20.403 orang, setelah bertambah 90 kasus baru dari laporan 18 kabupaten/kota. Penambahan jumlah terbanyak berasal dari Medan 31 orang, Deliserdang 19 orang dan Langkat 11 orang.
Di sisi lain, angka kesembuhan juga bertambah sebanyak 89 orang dari 8 kabupaten/kota. Paling banyak dari Medan 70 orang, Deliserdang 9 orang, dan Sibolga 4 orang.
“Untuk angka kematian juga kembali diperoleh penambahan sebanyak 2 kasus baru dari Langkat, sehingga akumulasinya kini menjadi 732 orang. Oleh karena itu, jumlah penderita Covid-19 di Sumut kini ada 2.017 orang yang sedang melakukan isolasi,” sebut dia.
Aris mengimbau, dengan bertambahnya pasien positif maka masyarakat lebih taat lagi melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19. Hal tersebut harus terus ditingkatkan terus menerus, sebab tidak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir.
“Hanya upaya menjalankan protokol kesehatan yang bisa dilakukan saat ini, salah satunya bisa dimulai dari lingkungan keluarga. Apabila setiap keluarga saling mengingatkan dan menjaga, maka upaya untuk menurunkan jumlah pasien positif dan memutus rantai penyebaran Covid-19 pasti bisa dilakukan,” pungkasnya. (map/ris)