26.7 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Tentara Asing Rompak Nelayan Belawan

Ratusan Kilo Hasil Tangkapan Dijarah

BELAWAN- Tampaknya satuan keamanan laut harus bekerja ekstra dalam melakukan pengawasan di perairan laut Indonseia khusunya Selat Malaka. Pasalanya, nelayan Belawan menjadi korban perompakan tentara asing dilengkapi senjata laras panjang dan menjarah ratusan kilo hasil tangkapan di perairan Selat Malaka, 40 mil dari Lampu Merah, Belawan.

Nelayan yang menjadi korban kejahatan tentara asing, Salimin (39), warga Lorong Papan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan saat ditemui, Sabtu (25/2) di rumahnya mengatakan, dia dan ketiga temannya Mis (38) dan Salman (30) warga Lorong Kenanga, serta Yakim warga Lorong Pahlawan, berangkat dengan kapal sejak, Selasa (22/2) sore, dan seperti biasanya sesampainya di tengah laut mereka pun menebar jaring untuk menangkap ikan.

Jumat (24/2) sore, saat mereka tengah tertidur, tiba-tiba kapal mereka dihampiri kapal tentara asing yang menurut penglihatan mereka berbendera Malaysia. Ada puluhan petugas asing dengan senjata lengkap, tak lama 6 petugas lengkap dengan senjata api laras panjang  menghampiri Salimin dengan menggunakan spead boat. Saat merapat ke kapal mereka, 6 tentara asng tersebut langsung menodongkan senjatanya dan marah-marah karena mengaggap mereka menagkap ikan di perairan luar negera Indonesia. “Kalian sudah tangkap ikan di laut kami,” ucap salah satu tentara asing sambil menodongkan sejata diperagakan Salimin.

Karena yakin mereka memangkap ikan di perairan Indonesia, Salimin dan kawan-kawan pun membantah, mereka mengatakan jika mereka masih menangkap ikan di laut sendiri karena masih berjarak 40 mil dari Lampu Merah perairan Belawan. “Ini masih laut kami Pak, jadi kenapa kami dilarang nangkap ikan di sini,” tantang Salimin kepada tentara asing nenceritakan kejadian yang mereka hadapi.

Namun, 6 tentara asing tersebut tak perduli langsung mengancam akan melakukan tindakan nekat bila melawan. Karena diancam senjata, nelayan asal Belawan ini rela ratusan kilogram ikan yang sudah 3 hari ditangkap dijarah tentara asing tersebut. Tak hanya itu, alat penangkap ikan dan puluhan bungkus rokok milik mereka juga diambil. Kemudian, 6 tentara asing kembali ke kapal patroli mereka dan langsung pergi meninggalkan nelayan Belawan ini.
Dijelaskan Salimin juga, dua minggu yang lalu pernah terjadi hal yang serupa terhadap nelayan lain, namun saat kejadian tersebut nelayan Indonesia dianiaya terlebih dahulu dan dijarah hasil tangkapannya. “Yang parah dua minggu yang lalu Bang, ada nelayan di datangi polisi Malaysia dipukuli dan dijarah ikan mereka,” beber Salimin. (ril/smg)

Ratusan Kilo Hasil Tangkapan Dijarah

BELAWAN- Tampaknya satuan keamanan laut harus bekerja ekstra dalam melakukan pengawasan di perairan laut Indonseia khusunya Selat Malaka. Pasalanya, nelayan Belawan menjadi korban perompakan tentara asing dilengkapi senjata laras panjang dan menjarah ratusan kilo hasil tangkapan di perairan Selat Malaka, 40 mil dari Lampu Merah, Belawan.

Nelayan yang menjadi korban kejahatan tentara asing, Salimin (39), warga Lorong Papan, Kelurahan Belawan I, Medan Belawan saat ditemui, Sabtu (25/2) di rumahnya mengatakan, dia dan ketiga temannya Mis (38) dan Salman (30) warga Lorong Kenanga, serta Yakim warga Lorong Pahlawan, berangkat dengan kapal sejak, Selasa (22/2) sore, dan seperti biasanya sesampainya di tengah laut mereka pun menebar jaring untuk menangkap ikan.

Jumat (24/2) sore, saat mereka tengah tertidur, tiba-tiba kapal mereka dihampiri kapal tentara asing yang menurut penglihatan mereka berbendera Malaysia. Ada puluhan petugas asing dengan senjata lengkap, tak lama 6 petugas lengkap dengan senjata api laras panjang  menghampiri Salimin dengan menggunakan spead boat. Saat merapat ke kapal mereka, 6 tentara asng tersebut langsung menodongkan senjatanya dan marah-marah karena mengaggap mereka menagkap ikan di perairan luar negera Indonesia. “Kalian sudah tangkap ikan di laut kami,” ucap salah satu tentara asing sambil menodongkan sejata diperagakan Salimin.

Karena yakin mereka memangkap ikan di perairan Indonesia, Salimin dan kawan-kawan pun membantah, mereka mengatakan jika mereka masih menangkap ikan di laut sendiri karena masih berjarak 40 mil dari Lampu Merah perairan Belawan. “Ini masih laut kami Pak, jadi kenapa kami dilarang nangkap ikan di sini,” tantang Salimin kepada tentara asing nenceritakan kejadian yang mereka hadapi.

Namun, 6 tentara asing tersebut tak perduli langsung mengancam akan melakukan tindakan nekat bila melawan. Karena diancam senjata, nelayan asal Belawan ini rela ratusan kilogram ikan yang sudah 3 hari ditangkap dijarah tentara asing tersebut. Tak hanya itu, alat penangkap ikan dan puluhan bungkus rokok milik mereka juga diambil. Kemudian, 6 tentara asing kembali ke kapal patroli mereka dan langsung pergi meninggalkan nelayan Belawan ini.
Dijelaskan Salimin juga, dua minggu yang lalu pernah terjadi hal yang serupa terhadap nelayan lain, namun saat kejadian tersebut nelayan Indonesia dianiaya terlebih dahulu dan dijarah hasil tangkapannya. “Yang parah dua minggu yang lalu Bang, ada nelayan di datangi polisi Malaysia dipukuli dan dijarah ikan mereka,” beber Salimin. (ril/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/