MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan telah memprediksi akan terjadinya musim kemarau, setidaknya hingga bulan Maret mendatang di kawasan Kota Medan dan sekitarnya. Namun begitu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih akan terjadi di Kota Medan sekalipun dengan skala periode yang lebih rendah.
Hal ini pun turut menjadi perhatian penting bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Medan. Sebab cuaca kemarau dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif bagi pohon dan tanaman lainnya yang ada di taman-taman kota, pulau jalan hingga badan-badan jalan yang ada di Kota Medan.
DKP Kota Medan pun mengaku telah melakukan langkah-langkah nyata sebagai antisipasi dalam mencegah terjadinya hal tersebut. “Memang infonya kita akan atau sedang memasuki musim kemarau. Hal ini memang berpotensi untuk membuat tanaman-tanaman kita kering, tetapi kita memang sudah melakukan pencegahan dengan secara rutin melakukan penyiraman tanaman,” ucap Kepala DKP Kota Medan, M Husni SE kepada Sumut Pos, Rabu (26/2).
Dikatakan Husni, bila memasuki musim kemarau dimana hujan jarang terjadi, pihaknya secara rutin melakukan penyiraman tanaman baik yang ada di badan jalan, pulau jalan hingga taman-taman kota setidaknya dua kali dalam sehari, yakni saat pagi dan sore hari.
“Itu secara rutin pasti kita lakukan, armada mobil penyiraman tanaman kita juga terus bekerja untuk melakukan penyiraman. Saat musim betul-betul kemarau dan tidak terjadi hujan, karena keterbatasan armada, kita sudah berkoordinasi dengan Dinas P2K (Pencegah dan Pemadam Kebakaran) untuk membantu proses penyiraman, karena mereka punya banyak armada mobil penyiraman,” katanya.
Namun saat ini telah memasuki musim kemarau, Husni menyadari bahwa kondisi hujan masih sering melanda Kota Medan dan sekitarnya. Meskipun masih relatif kondusif, tetapi DKP Kota Medan juga mengaku terus melakukan langkah-langkah antispasi jangka pendek sejak dini.
“Tapi kita tetap melakukan pemangkasan-pemangkasan hampir disetiap lokasi untuk menghindari pohon tumbang, terkhusus untuk lokasi-lokasi dengan jenis pohon angsana yang telah begitu rindang namun kita prediksi dahannya mulai rapuh,” terangnya.
Begitu juga antisipasi jangka panjang, Husni menyebutkan pihaknya telah secara bertahap dan berkesinambungan melakukan pergantian pohon jenis angsana yang berada di badan jalan dengan jenis pohon yang memiliki dahan yang lebih kuat, tidak mudah rapuh namun cukup rindang untuk berada di badan jalan.
“Walaupun belum semua, tapi sudah kita ganti secara bertahap. Pohon jenis angsana memang rindang, tapi dahannya mudah rapuh. Nah ini sudah kita ganti secara bertahap dengan jenis pohon bunga Sakura, Tabebuya, Bungur dan Ketapang Kencana. Langkah ini jangka panjang dan sebagai persiapan kita dalam menghadapi musim penghujan nanti,” pungkasnya. (map/ila)