29.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Di Tengah Badai Covid-19, Gubsu: Jangan Ada PHK

SERUAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan seruan tentang percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (26/3).
SERUAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan seruan tentang percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (26/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh pelaku industri di Sumatera Utara diimbau untuk memberlakukan sistem bekerja dari rumah, kepada para pekerjanya. Termasuk instansi pemerintah dan swasta. Meski bekerja dari rumah, pelaku industri diminta tetap memberikan hak pekerjan

“Jangan sampai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau penghentian kontrak kerja di tengah badai virus corona (Covid-19). Ekonomi pekerja tidak boleh dimatikan. Apalagi pada saat seperti ini. Ini perlu kita pikirkan bersama-sama. Anda yang pegang industri, bagaimana caranya agar win-win solution,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat rapat koordinasi dengan para pelaku industri Sumut di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Kamis (26/3).

Menurutnya, para pengusaha harus memikirkan hal tersebut, agar di masa depan industrinya tidak hancur hingga pandemi global ini selesai. “Kalau Sumut ini seperti Italia, maka industrimu yang begitu hebat itu bisa sirna. Semoga ini selesai dan kita hidup layak seperti biasa,” ujarnya.

Edy mengajak seluruh pihak termasuk pelaku industri, untuk bersinergi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Saya mau semua partisipasi. Saya butuh kerja sama Anda semua. Mari bergandengan tangan kita semua,” katanya.

Jamin Ketersediaan Pangan

Gubernur juga mengimbau kepada instansi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, terutama sektor pekerjaan umum, perhubungan, pertanian, kelautan dan perikanan dan pengelola dana desa agar mengutamakan program padat karya dalam rangka membantu masyarakat, terutama para pekerja harian, petani, buruh tani dan nelayan. “Namun tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu dalam bekerja harus menjaga jarak aman,” ujarnya.

Kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah, Gubernur menyerukan agar dapat menjamin ketersediaan bahan pokok, menjaga kestabilan harga dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. “Saya juga instruksikan agar jangan sampai ada yang melakukan penimbunan barang, yang mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga. Kami akan tindak tegas jika menemukan para penimbun atau spekulan harga,” kata Gubernur.

Untuk sekolah, Gubernur menyerukan instansi pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk melakukan belajar di rumah dengan sistem jaringan (daring). Selanjutnya, mengatur sistem kerja perkantoran baik swasta maupun pemerintah melalui sistem kerja dari rumah. Bahkan ASN di lingkungan Pemprov Sumut hari ini sudah mulai bekerja dari rumah selama dua pekan.

Percepat realisasi rencana belanja daerah melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Kepada Bulog diminta agar dapat menjaga stok bahan pangan utama cukup sampai 6 bulan ke depan terutama beras.

SERUAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan seruan tentang percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (26/3).
SERUAN: Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menyampaikan seruan tentang percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Rumah Dinas Gubernur Jalan Sudirman 41 Medan, Kamis (26/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seluruh pelaku industri di Sumatera Utara diimbau untuk memberlakukan sistem bekerja dari rumah, kepada para pekerjanya. Termasuk instansi pemerintah dan swasta. Meski bekerja dari rumah, pelaku industri diminta tetap memberikan hak pekerjan

“Jangan sampai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau penghentian kontrak kerja di tengah badai virus corona (Covid-19). Ekonomi pekerja tidak boleh dimatikan. Apalagi pada saat seperti ini. Ini perlu kita pikirkan bersama-sama. Anda yang pegang industri, bagaimana caranya agar win-win solution,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, saat rapat koordinasi dengan para pelaku industri Sumut di Pendopo Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman Medan, Kamis (26/3).

Menurutnya, para pengusaha harus memikirkan hal tersebut, agar di masa depan industrinya tidak hancur hingga pandemi global ini selesai. “Kalau Sumut ini seperti Italia, maka industrimu yang begitu hebat itu bisa sirna. Semoga ini selesai dan kita hidup layak seperti biasa,” ujarnya.

Edy mengajak seluruh pihak termasuk pelaku industri, untuk bersinergi dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. “Saya mau semua partisipasi. Saya butuh kerja sama Anda semua. Mari bergandengan tangan kita semua,” katanya.

Jamin Ketersediaan Pangan

Gubernur juga mengimbau kepada instansi pemerintah provinsi, kabupaten/kota, terutama sektor pekerjaan umum, perhubungan, pertanian, kelautan dan perikanan dan pengelola dana desa agar mengutamakan program padat karya dalam rangka membantu masyarakat, terutama para pekerja harian, petani, buruh tani dan nelayan. “Namun tetap mengikuti protokol kesehatan yaitu dalam bekerja harus menjaga jarak aman,” ujarnya.

Kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah, Gubernur menyerukan agar dapat menjamin ketersediaan bahan pokok, menjaga kestabilan harga dengan tetap memperhatikan kesejahteraan petani. “Saya juga instruksikan agar jangan sampai ada yang melakukan penimbunan barang, yang mengakibatkan kelangkaan dan kenaikan harga. Kami akan tindak tegas jika menemukan para penimbun atau spekulan harga,” kata Gubernur.

Untuk sekolah, Gubernur menyerukan instansi pendidikan, mulai dari sekolah tingkat dasar hingga perguruan tinggi untuk melakukan belajar di rumah dengan sistem jaringan (daring). Selanjutnya, mengatur sistem kerja perkantoran baik swasta maupun pemerintah melalui sistem kerja dari rumah. Bahkan ASN di lingkungan Pemprov Sumut hari ini sudah mulai bekerja dari rumah selama dua pekan.

Percepat realisasi rencana belanja daerah melalui pelaksanaan kegiatan-kegiatan dengan menyesuaikan kondisi yang ada. Kepada Bulog diminta agar dapat menjaga stok bahan pangan utama cukup sampai 6 bulan ke depan terutama beras.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/